Crypto
Implan Microchip Crypto Wallet Dalam Tubuh, Lagi Nge-Tren!
Banyak para antusias crypto mengambil istilah “pengadopsian baru” sebagai trend dari pengimplanan micro yang dapat diprogram sebagai crypto wallet. Tren ini menjadi populer diantara crypto dan komunitas body hacking.
Namun, fenomena ini bukanlah hal baru. Body hacking seperti yang disebutkan kembali pada tahun 2014 ketika Martijn Wismeijer aka Mr Bitcoin menerima implan microchip pertamanya.
Tren teknologi ini melampaui komunitas crypto dengan banyak pengguna yang mengadvokasi penggunaan teknologi implan yang juga mengikuti gerakan transhumanist.
Semua fiksi ilmiah yang saat ini ada karena banyak orang pada dasarnya tertarik menambah tubuh mereka dengan teknologi implan, yang secara efektif membuat mereka menjadi cyborg, meskipun jauh dari cyborg yang biasa kita lihat di Hollywood.
Baca juga: Film Crypto Apakah Hanya Akan Menyebarkan FUD?
Terobosan teknologi ini dapat digunakan untuk berbagai utilitas dari kunci NFC yang memberikan pemilik kemampuan untuk membuka kunci pintu yang mengaktifkan NFC, mesin dan perangkat lain dengan isyarat tangan sederhana ke tren baru implan crypto wallet yang disebutkan di atas.
Bagaimana bisa Body Hacking bermanfaat untuk pengguna crypto?
Secara teoritis memiliki akses yang mudah dari pengimplementasian crypto wallet sangat masuk akal. Namun, pada tahap ini, implan yang sangat berteknologi ini masih jauh dari mencapai adopsi mainstream. Namun, ini mungkin bukan akhir dari tujuan setidaknya untuk sekarang. Disamping penggunaan praktikal dari bio-implant masih dibilang sepele, sudah menjadi rahasia umum bahwa pendukung cryptocurrency umumnya pengadopsi awal teknologi yang muncul.
Sejauh menyangkut bio-implant ini, pengadopsian teknologi tidak bisa diharapkan memberikan nilai guna yang signifikan tetapi teknologi yang mendasari menunjukan janji yang sangat besar dan seluruh kemajuan teknologi butuh pengadopsian awal dengan tujuan untuk mendorong perbaikan dan mengembangkan teknologi tersebut.