Connect with us

Bitcoin News

Harga Bitcoin Terjun Bebas di Bawah $77.000 Efek Tarif 104% ke China

Published

on

trump bitcoin

Pada 8 April 2025, harga Bitcoin mengalami penurunan signifikan, diperdagangkan di bawah $77.000.

Penurunan ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan tarif sebesar 104% pada impor dari China, yang meningkatkan ketegangan perdagangan global.

Pengumuman tarif tersebut memicu volatilitas di berbagai aset berisiko. Indeks S&P 500 dan Nasdaq awalnya mencatat kenaikan intraday sekitar 4%, namun kemudian kehilangan sebagian besar keuntungan tersebut.

Menurut laporan Cryptobriefing pada Rabu (9/4), Bitcoin mengikuti pola serupa. Meski sempat melonjak di atas $80.000, namun pada akhirnya turun di bawah level $77.000.

Sebelum penerapan tarif, Presiden Trump mengadakan pembicaraan dengan sekutu seperti Korea Selatan dan Jepang, yang sempat memicu optimisme pasar.

Gedung Putih melaporkan bahwa hampir 70 negara telah menghubungi AS untuk mencari kesepakatan perdagangan. Namun, Trump menegaskan bahwa tarif 104% pada impor China akan tetap diberlakukan mulai 9 April.

China menanggapi dengan keras, berjanji untuk “berjuang hingga akhir” dan menolak apa yang mereka sebut sebagai “pemerasan AS,” menunjukkan kecilnya kemungkinan kompromi.

Pergerakan harga Bitcoin (BTC/USDT) pada Rabu, 9 April 2025. Sumber: Tokocrypto.
Pergerakan harga Bitcoin (BTC/USDT) pada Rabu, 9 April 2025. Sumber: Tokocrypto.

Dampak Kebijakan Trump

Dalam skala yang lebih luas, dampak ekonomi dari eskalasi ini meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi.

Goldman Sachs meningkatkan probabilitas resesi AS menjadi 45%, mengutip kondisi keuangan yang semakin ketat dan ketidakpastian perdagangan yang meningkat.

Sementara itu, JPMorgan memperkirakan Federal Reserve akan memulai serangkaian pemotongan suku bunga mulai Juni 2025, dengan satu pemotongan pada setiap pertemuan dan tambahan pemotongan pada Januari, membawa batas atas suku bunga kebijakan menjadi lebih rendah.

Penurunan Bitcoin ini juga mempengaruhi saham terkait kripto. MicroStrategy, yang dikenal karena kepemilikan Bitcoinnya yang signifikan, mengalami penurunan saham hampir 5%.

Saham Coinbase Global, bursa kripto utama, turun sekitar 2%, sementara Mara Holdings, perusahaan penambangan Bitcoin, merosot lebih dari 4%.

Selain itu, pasar saham AS mengalami penurunan tajam karena ketidakpastian seputar langkah tarif Presiden Trump.

Indeks S&P 500 turun 1,6%, Dow Jones kehilangan 320 poin, dan Nasdaq jatuh 2,1%. Kanada memberlakukan tarif balasan 25% pada impor mobil AS, sementara negara lain seperti China, Thailand, Sri Lanka, dan Indonesia memulai pembicaraan perdagangan atau mengajukan keluhan.

Harga minyak global juga anjlok, dengan Brent crude turun 2,29% menjadi $62,74 dan minyak mentah AS jatuh ke $59,58 per barel.

Saham energi seperti Occidental Petroleum dan ExxonMobil mengalami penurunan signifikan. Sementara itu, emas mengalami rebound setelah penurunan sebelumnya.

Klaim Sepihak

Di tengah gejolak ini, Presiden Trump mengklaim bahwa tarif tersebut memperkaya AS sebesar $2 miliar per hari.

Namun, para pemimpin politik, termasuk perdana menteri Inggris dan Italia, mendesak negosiasi daripada memikirkan pembalasan untuk Trump.

Sentimen publik AS cenderung negatif terhadap tarif China, dan imbal hasil Treasury meningkat, mencerminkan kegelisahan pasar.

Potensi Pemulihan

Sementara itu, beberapa analis melihat potensi pemulihan di pasar kripto. Meskipun Bitcoin mengalami penurunan, kinerjanya masih lebih baik dibandingkan indeks saham utama seperti S&P 500 dan Nasdaq Composite, yang masing-masing turun sekitar 11% sejak 2 April, sementara Bitcoin hanya turun 7% dari puncaknya sebelum pengumuman tarif.

Analis menyarankan bahwa Bitcoin semakin dipandang sebagai aset signifikan yang responsif terhadap peristiwa ekonomi seperti halnya pasar tradisional.

Secara keseluruhan, pengumuman tarif baru oleh pemerintahan Trump telah memicu ketidakpastian signifikan di pasar keuangan global, mempengaruhi berbagai kelas aset termasuk saham, komoditas, dan mata uang kripto.


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

Bitcoin News

Badai Pasti Berlalu! Bitcoin Terkoreksi, Waktunya Serok?

Published

on

By

Bitcoin

Durasi pemulihan harga Bitcoin (BTC) rupanya hanya berlangsung singkat. Setelah sempat naik tipis, raja dari seluruh aset kripto itu kembali menunjukkan volatilitasnya.

Pada perdagangan terbaru, harga BTC tercatat berada di level $107,323.60 per BTC, mengalami penurunan -1.39% dalam 24 jam terakhir.

Kapitalisasi pasar Bitcoin kini berada di angka $2,137.29 miliar USD, dengan volume perdagangan harian yang relatif tinggi mencapai $51.23 miliar USD.

Koreksi ini menempatkan Bitcoin masih jauh dari rekor tertingginya di $124,457.12, meskipun tetap bertahan sebagai aset kripto paling dominan di pasar global.

Baca Juga: Harga Bitcoin Merangkak Naik, Sinyal Baru di Tengah Tekanan Pasar Global

Tren Pergerakan Harga BTC

Jika ditarik dalam rentang waktu yang lebih panjang, pergerakan harga Bitcoin menunjukkan tren fluktuatif:

  • Hari ini: turun -1.39% atau -$1,515.21.
  • 30 hari terakhir: anjlok -5.87% atau sekitar -$6,689.97.
  • 60 hari terakhir: masih melemah tipis -1.49%.
  • 90 hari terakhir: justru mencatat kenaikan +1.9%, menandakan ada fase rebound di periode sebelumnya.

Kendati harga sempat menguat di kuartal lalu, tekanan jual kembali membayangi BTC dalam beberapa minggu terakhir.

Faktor Penyebab Penurunan Harga Bitcoin

Ada sejumlah alasan yang mendorong koreksi harga Bitcoin saat ini:

  1. Tekanan Likuiditas Global
    Kenaikan suku bunga acuan dari bank sentral di beberapa negara besar membuat investor lebih berhati-hati. Likuiditas yang ketat mendorong investor melepas aset berisiko, termasuk Bitcoin.
  2. Tekanan Teknis Pasar
    Dengan harga yang sempat menyentuh level psikologis di atas $109,000, banyak trader jangka pendek memilih melakukan aksi ambil untung (profit taking). Hal ini menimbulkan tekanan jual yang cukup signifikan dalam 24 jam terakhir.
  3. Ketidakpastian Regulasi
    Pasar kripto masih dibayangi berbagai isu regulasi. Amerika Serikat, Eropa, hingga Asia terus memperketat aturan main industri kripto. Setiap kebijakan baru sering kali menimbulkan kepanikan sesaat di kalangan investor.
  4. Sentimen Negatif dari Altcoin
    Beberapa altcoin besar, termasuk Ethereum (ETH), juga mengalami penurunan. Efek domino ini ikut menarik Bitcoin ke bawah karena korelasi yang cukup erat di antara aset kripto papan atas.

BTC Masih Perkasa

Meski harga BTC terkoreksi, data pasar menunjukkan Bitcoin masih mendominasi:

  • Sirkulasi pasokan: 19.91 juta BTC, atau 94.83% dari total maksimum 21 juta BTC.
  • Kapitalisasi pasar yang diencerkan sepenuhnya: mencapai $2,253.35 miliar USD.
  • Volume perdagangan 24 jam: tinggi, di kisaran $52 miliar USD, menunjukkan pasar masih aktif dan likuid.

Angka-angka ini mengindikasikan bahwa meski harga terkoreksi, minat investor terhadap Bitcoin tetap kuat.

Pergerakan harga Bitcoin (BTC/USDT) pada Minggu, 31 Agustus 2025. Sumber: Tokocrypto.
Pergerakan harga Bitcoin (BTC/USDT) pada Minggu, 31 Agustus 2025. Sumber: Tokocrypto.

Prospek Jangka Pendek

Jika harga tidak mampu bertahan di atas level support $107,000, Bitcoin berisiko melanjutkan penurunan ke kisaran $105,000–$103,000.

Namun, jika mampu rebound dan menembus kembali resistance di $109,000, peluang untuk kembali menguji level psikologis $110,000 masih terbuka lebar.

Baca Juga: Bitcoin Terperosok ke $108 Ribu, Market Cap Menyusut

Koreksi Bitcoin kali ini mempertegas sifat volatilitas yang melekat pada aset kripto. Meskipun BTC tengah berada dalam fase penurunan, fundamentalnya tetap kuat sebagai aset digital paling langka dengan pasokan terbatas.

Investor jangka panjang biasanya melihat koreksi seperti ini sebagai peluang akumulasi, sementara trader jangka pendek harus lebih waspada terhadap pergerakan harga yang cepat.

Bitcoin masih menjadi pusat perhatian global, dan setiap pergerakannya selalu membawa dampak besar bagi seluruh ekosistem kripto.


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

Continue Reading

Bitcoin News

Bitcoin Dominance Turun ke 57%, Ethereum Kian Tancap Gigi

Published

on

By

Ilustrasi Bitcoin. Sumber: Coinpedia.

Bitcoin (BTC) masih menjadi ikon utama pasar kripto, tetapi dominasinya perlahan mulai terkikis. Pangsa pasar BTC yang sempat bertengger di atas 65% pada akhir Juni kini merosot ke kisaran 57–58% per akhir Agustus 2025, menurut data terbaru. Penurunan ini menandakan pergeseran arus modal yang semakin kuat ke altcoin seperti Ethereum (ETH) dan Hyperliquid (HLP).

Ethereum & Hyperliquid Jadi Penantang Serius

Ethereum semakin mengukuhkan statusnya sebagai aset alternatif utama. Pasar berjangka dan opsi ETH mencatat rekor volume perdagangan baru, menunjukkan minat investor institusional maupun ritel yang mulai lebih condong ke ETH dibanding BTC.

Sementara itu, Hyperliquid (HLP) mencatat lonjakan luar biasa. Volume spot harian platform ini menembus $3,4 miliar, menjadikannya salah satu pusat perdagangan BTC terbesar. Bahkan, volume bulanan Hyperliquid telah melampaui Robinhood selama tiga bulan berturut-turut, sebuah capaian yang mempertegas pergeseran besar dalam ekosistem likuiditas kripto.

Musim Altcoin Mulai Berkembang

Merosotnya dominasi Bitcoin memperkuat keyakinan bahwa altseason berikutnya tengah berkembang. ETH dan HLP telah membuktikan posisinya sebagai pilihan utama, namun muncul pula Remittix (RTX) sebagai kandidat baru yang siap menarik perhatian investor.

Berbeda dari altcoin yang sekadar mengandalkan hype, Remittix memiliki fondasi utilitas dunia nyata, akses bursa yang semakin luas, peluncuran produk nyata, serta kampanye komunitas berskala besar. Faktor-faktor ini membuat RTX dipandang bukan hanya sebagai aset spekulatif, tetapi juga pencipta nilai jangka panjang melalui adopsi global.

Data Terbaru Dominasi Bitcoin

Metrik Bitcoin Dominance pada 31 Agustus 2025.
Metrik Bitcoin Dominance pada 31 Agustus 2025.
  • Bitcoin: 57,1% (turun dari 65,1% di Juni 2025)
  • Ethereum: 14,3% (naik dari 11,8% bulan lalu)
  • Altcoin lain: 28,6%

Jika dibandingkan dengan posisi terendah tahunan pada Desember 2024 (53,9%), dominasi BTC masih relatif tinggi, namun tren pelemahannya kini semakin jelas.

Apa Artinya Bagi Pasar?

Menurunnya dominasi Bitcoin biasanya menandakan meningkatnya spekulasi pada altcoin. Investor cenderung mengalihkan modal ke aset lain dengan potensi keuntungan lebih besar. Namun, tren ini juga membawa risiko volatilitas yang lebih tinggi.

Dengan kondisi saat ini, pasar tampaknya sedang menuju fase di mana Ethereum, Hyperliquid, dan bahkan proyek baru seperti Remittix bisa menjadi motor utama pertumbuhan, sementara Bitcoin berperan sebagai aset lindung nilai utama.

Baca juga: Saga (SAGA): Protokol Layer 1 untuk Masa Depan Blockchain


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekaran

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

Continue Reading

Bitcoin News

Harga Bitcoin Merangkak Naik, Sinyal Baru di Tengah Tekanan Pasar Global

Published

on

By

Harga Bitcoin kembali menjadi sorotan setelah mencatatkan kenaikan tipis namun signifikan di tengah tekanan pasar yang cukup tinggi.

Berdasarkan data terbaru, Bitcoin diperdagangkan di level $108,976.17 per BTC, naik 0.32% dalam 24 jam terakhir.

Kenaikan ini menandai adanya sinyal pemulihan jangka pendek meskipun dalam periode 30 hari terakhir harga masih mencatat penurunan sebesar -5.55%.

Dengan kapitalisasi pasar yang mencapai $2.17 triliun dan volume perdagangan 24 jam sebesar $44.40 miliar, Bitcoin masih menjadi aset kripto dengan dominasi tertinggi di pasar global.

Dari total pasokan maksimum 21 juta BTC, saat ini sudah beredar sekitar 19.91 juta BTC, atau sekitar 94.83% dari total suplai.

Fakta ini semakin menegaskan kelangkaan Bitcoin yang kian dekat dengan status aset digital paling terbatas di dunia.

Baca Juga: Bitcoin Terperosok ke $108 Ribu, Market Cap Menyusut

Sinyal Pemulihan Setelah Tekanan Mingguan

Meski kenaikan harga harian terbilang tipis, pergerakan positif ini penting karena datang setelah Bitcoin mengalami tren menurun selama sepekan terakhir, yakni -5.15%.

Perlu dicatat, dalam 30 hari terakhir, harga Bitcoin juga sempat terkoreksi cukup dalam hingga -6,402.35 dolar (-5.55%).

Namun, pergerakan positif harian menunjukkan bahwa tekanan jual mulai melemah. Investor tampak mulai melakukan aksi beli kembali di kisaran support $108,000 hingga $109,000.

Level ini menjadi penting karena jika mampu dipertahankan, peluang untuk menguji kembali resistance psikologis di level $110,000 terbuka lebar.

Faktor Pendorong Kenaikan Harga

Ada beberapa faktor utama yang menjadi pemicu kenaikan Bitcoin meski dalam kondisi pasar yang masih penuh ketidakpastian:

  1. Aksi Beli Investor Institusional
    Volume perdagangan yang tetap tinggi, lebih dari $44 miliar dalam 24 jam terakhir, mengindikasikan adanya aktivitas besar dari investor institusional. Lembaga keuangan besar yang memanfaatkan momen koreksi harga untuk akumulasi kembali memberi dorongan pada stabilitas pasar.
  2. Optimisme Terhadap ETF Bitcoin Spot
    Kehadiran ETF Bitcoin spot di berbagai negara masih menjadi katalis penting. Meski volatilitas tetap tinggi, ketersediaan instrumen investasi yang lebih mudah diakses oleh investor ritel maupun institusional memperkuat prospek jangka panjang Bitcoin.
  3. Sentimen Global terhadap Inflasi dan Suku Bunga
    Pasar tradisional saat ini sedang menanti kepastian kebijakan moneter global. Ekspektasi bahwa bank sentral besar, termasuk The Federal Reserve, akan menahan kenaikan suku bunga memberi ruang bagi aset berisiko seperti Bitcoin untuk kembali naik.
  4. Kelangkaan Pasokan dan Momentum Halving
    Dengan suplai yang sudah beredar mencapai 94.83%, ruang ketersediaan Bitcoin semakin sempit. Hal ini diperkuat dengan siklus halving yang akan datang, yang secara historis selalu menjadi katalis kenaikan harga besar dalam jangka menengah hingga panjang.

Risiko yang Masih Menghantui

Meski ada tanda-tanda positif, Bitcoin belum sepenuhnya keluar dari tekanan. Beberapa faktor yang masih berpotensi menghambat laju kenaikan antara lain:

  • Koreksi lanjutan setelah kenaikan singkat, karena pasar kripto dikenal dengan volatilitas tinggi.
  • Ketidakpastian regulasi global, terutama dari Amerika Serikat yang terus memperketat pengawasan industri aset digital.
  • Tekanan ekonomi makro, seperti potensi resesi atau krisis geopolitik, yang bisa memicu investor beralih kembali ke aset aman seperti emas dan obligasi.

Prospek Jangka Pendek Bitcoin

Jika Bitcoin mampu mempertahankan level support di kisaran $108,000, peluang untuk melanjutkan kenaikan ke area $110,000–$112,000 terbuka lebar.

Sebaliknya, jika gagal menahan tekanan jual, harga bisa kembali tertekan menuju area $106,000.

Namun secara jangka panjang, faktor fundamental seperti kelangkaan pasokan, dukungan institusional, serta penerimaan global terhadap aset digital masih menjadi katalis utama yang mendukung potensi kenaikan lebih besar.

Baca Juga: Harga Bitcoin Drop ke $110 Ribu, Pasar Kripto Masuki Fase Konsolidasi

Kenaikan tipis Bitcoin hari ini menjadi sinyal penting bahwa aset kripto terbesar ini masih memiliki daya tarik yang kuat di tengah tekanan pasar.

Dukungan institusional, optimisme terhadap ETF, serta momentum kelangkaan pasokan menjadi faktor kunci yang membuat Bitcoin tetap kokoh di atas level $100,000.

Dengan kapitalisasi pasar lebih dari $2.17 triliun, Bitcoin bukan hanya sekadar aset digital, melainkan instrumen finansial global yang terus membentuk arah ekonomi digital masa depan.

Lonjakan harga kali ini bisa jadi hanya awal dari pergerakan lebih besar yang akan datang.


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

Continue Reading

Trending