Academy
Belajar Swing Trading: 3 Strategi Manajemen Risiko yang Perlu Dikuasai Pemula

Swing trading memang dapat menjadi peluang menarik untuk mendapatkan keuntungan, namun tentunya swing trading tidak sepenuhnya selalu memberikan keuntungan—karena adanya dinamika pasar dan risiko di dalam setiap posisi trade swing.
Maka dari itu, akan sangat penting bagi pemula yang ingin melakukan swing trading untuk menggunakan manajemen risiko yang tepat supaya dapat terhindar dari risiko kerugian yang lebih besar dari potensi keuntungan yang bisa didapat dan menjaga stabilitas portofolio.
Berikut pembahasan mengenai manajemen risiko saat melakukan swing trading yang bisa kamu jadikan pembelajaran.
Baca juga: Apa itu Swing Trading dan Bagaimana Cara Swing Trading Crypto?
Daftar Isi
Apa Itu Manajemen Risiko dalam Swing Trading?
Manajemen risiko adalah cara kamu mengontrol kemungkinan kerugian agar tetap dalam batas yang bisa ditoleransi. Dalam konteks swing trading—di mana kamu memegang posisi selama beberapa hari hingga minggu—manajemen risiko adalah fondasi utama agar portofolio yang kamu miliki tetap aman meskipun dalam perjalanannya kamu memiliki satu dua posisi swing trading yang mengalami kerugian.
Tujuan utama dari manajemen risiko bukan sekadar membatasi kerugian, tapi juga menciptakan strategi trading yang konsisten dan berkelanjutan. Ini termasuk mengatur berapa besar posisi yang diambil, di mana meletakkan stop-loss, dan seberapa besar keuntungan yang ditargetkan dibanding risiko.
Baca Juga: Cara Menentukan Profil Risiko Investasi – Tokocrypto News
Mengapa Manajemen Risiko Krusial untuk Swing Trader?
Swing trader menghadapi berbagai risiko yang unik, seperti volatilitas harga yang cukup tinggi, gap harga ( untuk aset kripto dengan likuiditas kecil), dan stabilitas emosi saat posisi berjalan selama beberapa hari.
Tanpa manajemen risiko yang baik, satu kesalahan saja mungkin bisa memakan 10% atau lebih dari modal yang kamu miliki—dan tentunya hal ini bisa berdampak pada emosi kamu saat melakukan trading yang akhirnya mempengaruhi pengambilan keputusan berikutnya.
Selain itu, manajemen risiko juga bisa memberimu ruang untuk gagal. Tanpa dipungkiri, melakukan kesalahan dan gagal itu normal dalam dunia trading—sebagai bagian dari pembelajaran. Dengan menggunakan risiko per trade 1-2% misalnya, kamu bisa ambil kerugian 1-2% lalu move on dan fokus ke posisi trade berikutnya yang lebih potensial.
Sebelum kamu melakukan swing trading, pastikan untuk gunakan bursa terpercaya seperti Tokocrypto yang terdaftar resmi sebagai Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) di Bappebti, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi.

3 Contoh Manajemen Risiko untuk Swing Trading
Berikut tiga contoh manajemen risiko yang bisa kamu gunakan saat melakukan swing trading:
- Position sizing — Menentukan ukuran posisi yang tepat agar tidak terlalu besar terhadap modal.
- Stop-loss — Titik keluar otomatis jika harga bergerak melawan prediksi.
- Risk-reward ratio — Perbandingan antara potensi kerugian dan potensi keuntungan.
Tiga contoh manajemen risiko di atas tadi bisa kamu kombinasikan untuk menciptakan strategi swing trading yang sesuai dengan profil risiko.
Position Sizing
Position sizing merupakan manajemen strategi dengan menentukan nilai total posisi swing trading berdasarkan nilai total portofolio dan toleransi risiko.
Prinsip dasar yang sering dipakai: Biasanya para trader profesional meresikokan maksimal 1–2% dari total modal di setiap trade.
Jika seorang kamu memiliki modal $1.000, maka kamu hanya akan mengambil risiko $10 – $20 per trade (1-2%)
Dengan cara ini, meskipun harga menyentuh stop-loss yang kamu tentukan, maka kamu bisa terhindar dari kerugian besar yang bisa berdampak pada portofolio secara keseluruhan.
Stop-Loss
Stop-loss berfungsi sebagai indikator untuk membantu swing trader keluar dari posisi ketika harga bergerak berlawanan dengan analisis yang telah dibuat.
Trader profesional tentu tidak akan menempatkan stop-loss di sembarang level harga, tetapi memilih level harga sesuai dengan analisis teknikal yang bisa membatalkan prediksi pergerakan harga—misalnya, di bawah level support utama yang jika support tersebut ditembus, harga bisa semakin turun.
Metode penempatan stop-loss:
- Support/resistance: Tempatkan stop sedikit di bawah support atau di atas resistance.
- ATR (Average True Range): Menghitung volatilitas untuk menentukan jarak aman.
- Struktur harga: Mengacu pada pola seperti higher low atau lower high untuk level validasi.
Dalam menempatkan stop-loss perlu analisis teknikal yang mendalam, karena jika kamu menempatkan harga stop-loss terlalu sempit dari harga entry dapat menyebabkan posisi keluar terlalu cepat, sementara penempatan stop-loss yang terlalu lebar meningkatkan potensi kerugian.
Gunakan fitur stop-loss dan take profit dengan fitur limit-order dan OCO di Tokocrypto agar strategi swing trading kamu berjalan sesuai rencana bahkan saat tidak sedang memantau pasar. Mulai deposit dari Rp20.000 aja lho! Download di sini.
Baca juga: Level Stop-Loss, Take-Profit, dan Cara Menghitungnya
Risk-Reward Ratio
Risk-reward ratio adalah salah satu prinsip paling penting dalam trading. Simpelnya, kamu membandingkan seberapa besar potensi rugi dibanding potensi keuntungan.
Trader profesional biasanya menetapkan rasio minimal 1:2, artinya mereka hanya mengambil posisi jika potensi keuntungan setidaknya dua kali lipat dari risiko yang siap ditanggung.
- 1:2 artinya kamu siap rugi $50 demi potensi untung $100.
- 1:3 artinya kamu siap rugi $50 demi potensi untung $150.
- Dan seterusnya, ini berarti semakin besar risiko:keuntungan, maka semakin bagus.
Misalnya, jika kamu melakukan swing trading dengan modal sebesar $100 dan menetapkan stop-loss di $90 maka jika kamu menggunakan Risk-Reward Ratio 1:2 kamu bisa menempatkan target profit $110 atau lebih.
Dengan pendekatan ini, kamu dapat membuka posisi swing trading berdasarkan peluang trading yang memiliki kemungkinan untung lebih tinggi dibanding dengan risiko.
Baca juga: 4 Indikator Swing Trading Terbaik dan Mudah Digunakan Pemula – Tokocrypto News
Kesimpulan
Manajemen risiko bukan sekadar pelengkap, tapi menjadi salah satu pondasi utama untuk bertahan dan berkembang jika kamu ingin menjadi seorang swing swing trader.
Dengan menerapkan strategi seperti position sizing, stop-loss, dan risk-reward ratio yang tepat, kamu bisa tetap tenang meskipun pasar bergerak fluktuatif.
Selalu ingat, tugas utama trader bukan mencari profit besar setiap hari, tapi bertahan dalam ‘permainan’ beli di bawah dan jual di atas selama mungkin.
Masih bingung? Yuk, tanya–tanya langsung di komunitas Telegram Tokocrypto bareng ribuan trader lainnya! Klik di sini untuk join GRATIS: https://t.me/TokocryptoOfficial
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda.
Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi, bukan ajakan menjual atau membeli.
Sumber:
Abovethegreenline. 2025. “Swing Trading Risk Management: Tips To Safeguard Your Profits“.
Bookmap. 2024. “How to Safeguard Your Profits: Risk Management in Swing Trading“.
-
Event1 day ago
Event Tokocrypto Minggu Ini
-
Bitcoin News4 days ago
Tren Bitcoin 2-6 Juni 2025: TRUMP ALWAYS CHICKENING OUT TACO by Hoteliercrypto
-
Market6 days ago
Aset Kripto Menarik yang Perlu Diperhatikan Pekan Ini
-
Altcoin News20 hours ago
Tiga Altcoin yang Diakumulasi Whale, Potensi Keuntungan di Juni