Market

Pasar Sepekan: Market Kripto Melaju Lesu, Ethereum Bisa Dorong Bull Run

Published

on

Menjelang akhir pekan, market kripto melaju lesu, walaupun terpantau memasuki zona hijau. Secara keseluruhan market masih belum mampu bangkit, seperti pekan lalu di mana terjadi lonjakan harga yang signifikan.

Sejumlah aset kripto, terutama yang berkapitalisasi besar atau big cap melaju tipis ke zona hijau pada perdagangan Jumat (5/8) pukul 12.00 WIB. Misalnya saja, dari pantauan CoinMarketCap, nilai Bitcoin berada di harga US$ 23.141 atau naik 0,09% dalam 24 jam terakhir. Altcoin lainnya, Ethereum (ETH) ikut naik 0,14% ke US$ 1.656. Binance Coin (BNB), Solana (SOL) dan XRP bisa naik lebih dari 1%.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan gerak market masih sideways dan belum mampu melaju optimis untuk kenaikan harga, seperti pada pekan lalu. Pelemahan market kripto ini sudah bisa ditebak, karena reli yang terjadi beberapa hari ini didorong oleh technical rebound. 

“Pelemahan dan kenaikan tipis ini sudah diprediksi sebelumnya, karena adanya technical rebound di mana investor mulai lelah melakukan aksi jual dan kembali melancarkan aksi beli. Namun, ini akan terus berulang untuk menjaga level support tidak dapat ditembus, dan masih sulit untuk menerobos resistensinya,” kata Afid.

Ilustrasi market aset kripto.

Baca juga: Peretasan Jaringan Wallet Solana Bisa Bikin Market Kripto Anjlok?

Di sisi lain, kenaikan harga ini juga semu lantaran tak disertai volume trading yang sepadan. Oleh karenanya, tak heran jika penguatan harga aset kripto diproyeksi hanya berada di rentang yang sempit dan tak bertahan lama.

Namun, apabila dilihat dari sisi sentimen, market kripto sejatinya sedang diselimuti banyak sentimen negatif yang membuat kepercayaan diri investor menurun. Seperti pernyataan The Fed yang terbilang plinplan.

“The Fed terlihat plinplan setelah beberapa pejabatnya yang berkomentar bahwa peluang membuka pelonggaran kebijakan moneter setelah September bisa sulit terjadi. Di samping itu juga rentetan kabar soal peretasan yang terjadi pada jaringan Solana dan Nomad yang mencuri perhatian investor,” terang Afid.

Sentimen Positif Ethereum Bisa Dorong Bull Market

Selain sentimen negatif, hal positif bisa datang dari ekosistem Ethereum. Faktanya, dalam dua momentum bull market terakhir, Ethereum jauh memimpin dibandingkan Bitcoin.

Afid melihat transisi Ethereum ke proof-of-stake (PoS) bisa menjadi pendorong utama untuk aksi bull run selanjutnya. Ethereum menjadi faktor utama dalam ledakan market kripto pada tahun 2017, di mana ICO (initial coin offering) banyak bermunculan menaikkan nilai pasar.

“Popularitas DeFi dan NFT di tahun 2021 juga melibatkan ekosistem Ethereum dan menjadi periode penting bagi momentum market kripto. Selanjutnya, siklus bakal terjadi ketika The Merge berhasil dilakukan pada September mendatang. ETH akan mendorong nilai altcoin lain sebelum proses migrasi dilakukan,” ucap Afid.

Ilustrasi Ethereum.

Baca juga: Bukan Saham, Ahli Ungkap Karakter Bitcoin Kini Mirip Obligasi dan Emas

Dari analisis teknikalnya saat ini, Ethereum sedang sideways dengan rentang harga di atas level support US$ 1.600. Level US$ 1.590 masih menjadi support terkuat untuk menahan laju penurunan harga ETH. 

Tetapi apabila pergerakan harga ETH berhasil pullback, maka supply area pada level US$ 1.739-US$ 1.916 masih menjadi target utama dalam kenaikan harga ETH. Dalam waktu dekat akan ada penggabungan testnet ketiga dan terakhir, Goerli, diharapkan terjadi pada 10 Agustus mendatang, bisa menggerakan harga ETH.

Sementara, analisis harga Bitcoin saat ini level resistensi berada pada harga US$ 23.223 dan support pada harga US$ 22.400. Level support US$ 21.978 menjadi pertahanan selanjutnya, apabila harga Bitcoin melanjutkan penurunannya. 

Popular

Exit mobile version