Finance
Menabung Kripto Bisa Dapat Keuntungan Jangka Panjang
Menabung kripto kini menjadi salah satu jawaban tepat untuk memulai investasi dan sadar finansial. Aset kripto menawarkan keuntungan jangka panjang yang bisa digunakan untuk target keuangan di masa depan,
Tidak sedikit yang berpikiran bahwa menabung kripto hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah melek finansial dan memiliki dana cukup besar. Namun, anggapan tersebut ternyata salah, karena saat ini menabung kripto menawarkan kemudahan untuk siapa saja dengan dana yang terjangkau.
Daftar Isi
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menabung Kripto
1. Pahami Aset Kripto
Sebelum memulai dan yakin untuk melakukan menabung kripto, pahami dulu aset tersebut. Kripto merupakan aset digital yang di Indonesia diakui resmi sebagai komoditas yang teregulasi oleh Bappepti Kementerian Perdagangan.
Ada banyak ribuan aset kripto yang diperdagangkan di dunia ini. Hanya 383 jenis aset kripto yang diperdagangkan dengan 10 jenis aset di antaranya merupakan project aset kripto lokal dari Indonesia.
Baca juga: Harga NFT Milik Logan Paul Anjlok hingga 99%, Kenapa?
Untuk memulai harus cari aset yang memiliki nilai fundamental dan kegunaan yang cukup jelas, seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Secara umum, dua kripto itu memiliki utilitas yang jelas dan market cap yang cukup besar, sehingga cocok sebagai aset pelindung inflasi atau kekayaan.
2. Strategi Menabung Kripto
Seperti halnya menabung uang di bank dan saham, kripto juga perlu strategi khusus untuk menguntungkan. Strategi itu bisa diturunkan dari profil risiko individu dalam hal finansial.
Jika berniat menabung untuk investasi jangka panjang dan fokus pada pertumbuhan jumlah portofolio, maka aset kripto bisa menjadi pilihan yang baik. Namun, kalau ingin cepat mendapatkan untung, mungkin ada baiknya pertimbangkan ulang untuk menabung aset kripto. Tapi, tidak ada salahnya cara itu sebagai strategi dalam diversifikasi portofolio.
Saat ini mungkin nasabah bisa melakukan konsep nabung kripto dengan strategi Dollar Cost Averaging (DCA) dan buy the dip. Namun, sekali lagi perhatikan dulu fundamentalnya apakah kripto yang dibeli akan mengalami kenaikan jangka panjang.
Baca juga: Google Masuk Dunia Blockchain: Terima Pembayaran Kripto
Strategi DCA adalah di mana membeli sejumlah aset kripto tanpa melihat kondisi pasar apakah mengalami koreksi bearish atau bullish. Kuncinya adalah konsisten untuk melakukan DCA dan tetap melakukan riset.
3. Kelola Risiko
Tidak seperti tabungan uang fiat biasa, kripto memiliki risiko yang sama dengan reksa dana ataupun saham, yaitu harga aset turun. Untuk menangani hal tersebut ada tiga hal yang perlu dilakukan yaitu analisa aset, analisa market dan menentukan stop loss.
- Analisa aset
Pahami aset kripto apa yang kita beli, lakukan DYOR (Do Your Own Research). Perlu analisa potensi pertumbuhan aset dan tantangan dalam pertumbuhannya.
- Analisa market
Kondisi pasar pastinya mempengaruhi harga suatu aset. Maka dari itu, perlu mempelajari bagaimana suatu peristiwa di pasar akan mempengaruhi harga aset kripto.
- Tentukan stop loss
Stop Loss bisa didefinisikan sebagai suatu batasan untuk membatasi kerugian yang akan seorang trader atau investor terima. Dalam hal ini berarti saat harga aset bergerak tidak sesuai dengan harapan, lalu menyentuh batasan tersebut (Stop Loss), maka otomatis ia lakukan akan berhenti.
Bagaimana cara menentukan stop loss? Biasanya orang menentukan perbandingan 1:3, untuk setiap 1 risiko yang didapat, bisa menghasilkan 3 return. Dari perhitungan ini akan mendapat harga stop loss. Dengan begitu kita bisa mengatur risiko yang dapat kita hadapi.
Baca juga: Investor Aset Kripto di Indonesia Tembus 16,1 Juta Pelanggan
4. Pilih Platform Menabung Kripto
Sebelum memutuskan menabung kripto, sebaiknya pilih platform exchange yang tepat. Sudah seharusnya, memilih platform exchange yang teregulasi resmi oleh Bappebti dan Kominfo. Hal ini penting dan bahkan wajib dilakukan demi memastikan keamanan dari aset kripto yang nanti akan dibeli.
Nasabah juga bisa memilih platform exchange yang memberikan memulai menabung dengan dana terjangkau. Seperti Tokocrypto yang bisa memulai menabung kripto dengan uang Rp 50.000.
Untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan data, Tokocrypto menunjukkan komitmennya berperan aktif menjadi pionir dalam menumbuhkan kenyamanan dan kepercayaan pengguna dengan mengantongi sertifikat ISO 27017.
Ini merupakan standar guna membuat layanan berbasis cloud yang lebih aman dan mengurangi resiko terkait masalah keamanan. Sebelumnya, Tokocrypto juga telah berhasil meraih ISO 27001.