Bitcoin News
Mengapa Bitcoin Anjlok? Menelisik Akar Kejatuhan Harga & Peluang Pemulihan

Daftar Isi
Terjemahan Ringkas
Bitcoin kembali menjadi pusat perhatian pasar global ketika harga mendadak terjun tajam di tengah likuidasi besar-besaran dan ketidakpastian investor.
Dalam fenomena yang belum pernah terjadi sebelumnya, pasar kripto mengalami likuidasi posisi leverage senilai sekitar USD 20 miliar, peristiwa terbesar dalam sejarah industri ini.
Baca Juga: Konflik China – AS Kembali Memanas, Harga Bitcoin Merosot di Bawah $109.000
Likuidasi Leverage Besar-Besaran: Pemicu Kejatuhan Harga
Faktor utama yang langsung menekan harga Bitcoin adalah aksi likuidasi posisi leverage yang masif.
Banyak trader yang menggunakan leverage (meminjam modal untuk memperbesar eksposur) terkena margin call ketika harga bergerak melawan posisi mereka.
Pada momen tersebut, posisi beli (long) dipaksa ditutup, memicu penjualan berantai yang mendorong harga semakin turun.
Karena posisi leverage cenderung berisiko tinggi, lonjakan volatilitas seringkali memicu likuidasi massal di pasar kripto.
Dalam kasus kali ini, likuidasi senilai USD 20 miliar menunjukkan bahwa eksposur spekulatif sangat tinggi sebelum tekanan jual datang.
Ambil Untung (Profit-Taking) & Sentimen Global
Sebagian dari tekanan jual juga datang dari trader dan investor yang mengambil keuntungan, terutama setelah lonjakan harga sebelumnya.
Ketika pasar memasuki zona overbought atau ketika target keuntungan tercapai, sebagian investor memilih menjual ke bagian pasar yang lebih aman.
Selain itu, tekanan makroekonomi dan ancaman geopolitik turut memperburuk suasana pasar risiko: ketidakpastian kebijakan moneter (suku bunga), konflik global, atau dinamika pasar tradisional dapat membuat investor kripto menjadi lebih berhati-hati.
Semua ini berkontribusi terhadap tekanan jual tambahan.
Peran Likuiditas dan Permintaan Struktural
Meskipun harga jatuh secara dramatis, analisis dari Glassnode dan CryptoQuant menyebut bahwa di balik gelombang jual ada unsur permintaan struktural yang relatif stabil.
- Whale accumulation: investor besar (whales) terus mengakumulasi BTC bahkan selama tekanan turun, menunjukkan bahwa sebagian modal besar tetap percaya pada jangka panjang.
- Aliran ke ETF & stablecoin: aliran masuk ke ETF Bitcoin mencapai USD 3,5 miliar, dan pasokan USDT meningkat tajam sebesar hampir USD 15 miliar dalam 60 hari terakhir — ini menunjukkan bahwa modal baru (atau modal yang berpindah) masih masuk ke ekosistem kripto.
- Dengan demikian, likuiditas & modal institusional tidak sepenuhnya keluar meskipun terjadi tekanan jual besar. Permintaan struktural ini bisa bertindak sebagai “bantalan” terhadap penurunan yang lebih ekstrem.
Perspektif Berbeda: Reset vs Potensi Titik Balik
Perbedaan interpretasi antara Glassnode dan CryptoQuant mencerminkan suasana pasar yang hati-hati:
- Glassnode melihat peristiwa ini sebagai semacam “purge struktural” — pasar dibersihkan dari posisi spekulatif, sehingga pasar kembali ke fase defensif sebelum stabilisasi dan pemulihan.
- CryptoQuant lebih optimistis: mereka menyoroti level penting USD 115.000 (realized price) sebagai titik kunci pengembalian ke trend bullish. Bila Bitcoin mampu menembus dan mempertahankannya, bullish continuation bisa kembali aktif.
Kedua lembaga menyepakati bahwa proses pemulihan butuh waktu — kecepatan rebound akan bergantung pada transformasi permintaan struktural menjadi aksi risiko baru atau pembelian aktif.
Apa yang Bisa Ditunggu Investor dan Trader?
Beberapa poin yang patut diperhatikan:
- Level support & resistance kritis: USD 115.000 dianggap sebagai resistance psikologis & teknis penting. Jika tembus, sinyal bullish semakin kuat.
- Perhatikan aliran dana ke ETF & stablecoin: apabila aliran ini terus berlanjut, itu bisa menjadi indikator bahwa modal institusional masih tertarik ke Bitcoin.
- Volatilitas & likuidasi tetap berisiko tinggi: dalam kondisi pasar ekstrem, aksi leverage masih bisa memicu shock tambahan.
- Waktu pemulihan: pasar mungkin butuh waktu konsolidasi — rebound tidak akan instan.
Baca Juga: Akankah Bitcoin Drop di Bawah US$100.000 dalam Waktu Dekat? 3 Chart Ini Punya Jawaban
Penurunan harga Bitcoin baru-baru ini terutama dipicu oleh likuidasi leverage skala besar, aksi ambil untung, dan sentimen pasar yang lebih berhati-hati.
Namun, di balik tekanan tersebut, permintaan struktural, mulai dari whales, aliran ETF, dan suplai stablecoin, bertindak sebagai penahan agar tekanan jual tak semakin parah.
Kedepannya, pemulihan Bitcoin akan sangat tergantung pada apakah modal institusional dan investor besar kembali berani mengambil risiko, serta apakah pasar mampu melewati resistance kunci seperti USD 115.000.
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekaran
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut. Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli
Tokocrypto Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
-
Event4 days ago
Event Tokocrypto Minggu Ini
-
Market2 days ago
Market Sinyal Kripto: Analisis Teknikal dan Peluang 16 Oktober 2025
-
Market5 days ago
Market Sinyal Kripto: Analisis Teknikal dan Peluang 13 Oktober 2025
-
Altcoin News2 days ago
Crypto Whale Borong 3 Altcoin untuk Potensi Cuan di Pekan Kedua Oktober 2025