Bitcoin News

Mengapa Harga Bitcoin Jatuh Saat Ini? Inilah Alasan Utamanya

Published

on

Arus masuk ETF Bitcoin turun 80,6% dalam 24 jam, mendorong harga BTC di bawah US$66.699. Namun, BTC dengan cepat bangkit kembali di atas US$67.730, mempertahankan kapitalisasi pasar sebesar US$1,322 triliun.

Harga Bitcoin mengalami penurunan yang signifikan, anjlok ke level $66.952 pada awal jam perdagangan Asia hari Jumat (15/3), menandai penurunan sebesar 7%. Yang mengejutkan, penurunan tajam ini menghapus lebih dari US$100 juta posisi beli Bitcoin karena kripto tersebut turun dari puncaknya baru-baru ini di US$70K.

Penyebab sebenarnya di balik penurunan mendadak ini adalah rilis data CPI perekonomian AS terbaru, yang meningkatkan kekhawatiran terhadap inflasi yang sedang berlangsung dan memicu spekulasi mengenai sikap kebijakan moneter The Fed.

Setelah rumor tidak adanya kenaikan suku bunga, banyak ahli kini mengklaim bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, sehingga menambah tekanan pada harga Bitcoin.

Apa yang Sebabkan Bitcoin Turun?

Ilustrasi data inflasi dan Bitcoin. Sumber: Securities.io.

Baca juga: Market Cap Solana Capai ATH, Harga Melonjak 10%

Jatuhnya pasar saat ini diperburuk oleh tren yang sering terlihat ketika pasar AS dibuka, yang cenderung bertepatan dengan penurunan Bitcoin. Selain itu, penurunan Bitcoin mencerminkan kerugian pada aset lain seperti emas dan indeks Nasdaq. Setelah penurunan mendadak ini, para ahli melihat BTC turun ke tingkat harga US$60k mungkin sebelum reli halving.

Sementara beberapa analis memandang kemunduran Bitcoin sebagai hal yang biasa terjadi setelah tren naik yang cepat, yang lain menyebutnya sebagai pasar yang terlalu panas dan ketidakpastian seputar halving reward penambangan yang akan datang.

Greta Yuan, Kepala Riset di VDX, menyatakan bahwa lonjakan Bitcoin baru-baru ini mungkin telah melampaui kemampuan pasar untuk menentukan harga dengan benar, sehingga memerlukan koreksi. Senada dengan itu, Adrian Wang, Pendiri dan CEO Metalpha, berspekulasi bahwa koreksi tersebut mungkin disebabkan oleh penyesuaian pasar menjelang peristiwa halving.

Namun, meski mengalami kemunduran sementara, QCP Capital yang berbasis di Singapura tetap optimis terhadap prospek jangka panjang Bitcoin. Mereka memperkirakan penurunan tersebut hanya akan terjadi dalam waktu singkat, dan menekankan tingginya permintaan yang kuat terhadap ETF spot BTC.

Selain itu, mereka mencatat minat yang signifikan terhadap panggilan BTC yang memperkirakan harga antara US$100-150k pada akhir tahun. Ketika pasar bersiap untuk rilis risalah Komite Pasar Terbuka Federal, volatilitas diperkirakan akan terus berlanjut, namun QCP Capital tetap bullish pada lintasan Bitcoin.


Pastikan kamu hanya melakukan investasi dan trading kripto di platform terpercaya, seperti Tokocrypto. Dengan berbagai fitur yang mumpuni serta ekosistem yang luas, trading kripto jadi lebih mudah.

DISCLAIMER: Setiap keputusan investasi adalah tanggung jawab pribadi Anda. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi Anda.

Popular

Exit mobile version