Blockchain

Panduan untuk Pemula yang Ingin Terjun ke Dunia NFT

Published

on

Seiring booming-nya NFT swafoto milik Ghozali berapa waktu belakangan ini membuat banyak orang yang ingin terjun ke dunia NFT. Sayangnya, tak semua orang bersikap bijak. Padahal NFT untuk pemula bukanlah hal yang mudah karena dibutuhkan keseriusan dalam mempelajari teknologi dan seluk-beluk blockchain serta NFT. 

Di tengah hingar-bingarnya pemberitaan Ghozali yang berhasil menjual NFT-nya di OpenSea tersebut, muncul beberapa kasus di mana terdapat oknum yang tidak menggunakan platform NFT dengan benar. Salah satunya, terdapat orang yang mengunggah foto swafoto orang lain bersama KTP-nya. 

Source: Tweet from Crypto Fess

Lantas, apa yang harus dilakukan oleh seorang pemula? Baca terus artikel ini, yuk!

Apa itu NFT? 

NFT atau non-fungible token adalah aset kripto yang unik karena tidak bisa dipertukarkan dengan aset lainnya. Berbeda dengan aset kripto lainnya yang bisa dipertukarkan dengan nilai yang jelas karena tak ada perhitungan yang pasti untuk menentukan nilai dari suatu NFT. 

NFT tak serta merta booming begitu saja di 2 tahun terakhir. Melansir “The History of Non-Fungible Tokens” yang ditulis oleh Andrew Steinwold, NFT bermula dari Colored Coins pada tahun 2012. Colored Coins ini adalah teknologi dalam blockchain

Blockchain ini bisa digambarkan seperti buku besar digital yang di mana berfungsi untuk mencatat dan menyimpan data, mencatat setiap data yang terhubung di tiap transaksi, maupun mengautentikasi sertifikat keaslian untuk setiap item NFT. Bentuknya pun bisa bermacam-macam dan berbentuk benda koleksi digital. Misalnya lukisan, foto, karya seni keramik, lagu, album, avatar game, hingga tiket konser! 

Nah, NFT ini dimanfaatkan oleh kreator untuk memamerkan atau menjual karyanya di marketplace seperti OpenSea atau TokoMall. Terlepas dari jenis karya seninya, setidaknya NFT menghadirkan angin segar dan cara baru bagi kreator. Terlebih 2 tahun ini keterbatasan akibat Pandemi COVID-19 dapat kita rasakan, terutama bagi seniman yang harus memamerkan atau menjual karyanya secara langsung. 

Baca juga: Cara Mudah Membuat NFT dan Rekomendasi Platform untuk Pemula

4 Hal yang Harus Diperhatikan oleh Kreator Pemula 

1. NFT adalah Proses yang Panjang

Melahirkan karya NFT yang bernilai dan dapat terjual tidaklah dilakukan hanya sehari dua hari saja. Terlepas dari pembuatan artwork yang memang tak sebentar, kreator sebaiknya menjalani proses awal ketika terjun ke dunia NFT. 

Setidaknya ada beberapa hal yang harus dipahami oleh para pemula sebelum membeli atau mempelajari NFT. Dimulai dengan belajar dari centralized dan decentralized dari aset kripto itu sendiri,  barulah kemudian konsep serta masa depan dari  NFT itu sendiri.

Belum lagi ngulik dan pemilihan marketplace mana yang cocok bagi Anda pun perlu waktu. Setelah artwork selesai, kreator harus melalui proses minting atau proses mengunggah artwork tersebut ke dalam sistem blockchain. Mudahnya sih meng-NFT-kan karya. 

Tak sampai situ, ada proses shilling atau promosi juga perlu kreator lalui sampai karya tersebut terjual. Dan, ya! Tentunya proses ini berjalan panjang dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

2. Butuh Promosi

Selayaknya karya seni biasa yang butuh promosi, koleksi NFT pun juga. Promosi NFT bisa dilakukan dengan berbagai cara. Anda bisa melakukannya di social media, situs resmi, atau juga di komunitas. Ini dilakukan agar NFT Anda memiliki kredibilitas dan dapat dipercaya oleh pembeli. 

3. Tak Semua Karya Bisa Terjual Cepat

Kendati Anda sudah mengupload banyak NFT di marketplace, bukan berarti dapat terjual dengan cepat. Balik lagi, proses promosi yang ada juga turut mendukung. Ini kembali lagi pada timing bertemunya antara Anda dengan si calon pembeli. Dan kita semua sepakat, tidak ada yang tahu pasti kapan waktunya, kan?

4. Selektif dalam Menjual Karya

Setidaknya ada 3 pilar yang harus Anda pahami ketika membuat karya NFT. Rarity atau kelangkaan, utility atau value tambahan yang ditawarkan Anda ke kolektor, dan community atau ketertarikan yang sama dari banyak individu ketika menghasilkan value

Dilansir dari CNBC Indonesia, terdapat beberapa orang yang menjual barang dagangan seperti ayam, pakaian, hingga perabotan mereka di OpenSea layaknya sebuah marketplace e-commerce. Tentu hal ini bukanlah hal yang bijak untuk kita ulangi kembali. Nyatanya karya yang akan Anda hasilkan tentunya akan membangun branding dan persona diri Anda sendiri. Maka selektif dalam menjual karya yang ada haruslah dilakukan. 

TokoMall, marketplace Indonesia hadir bagi NFT untuk pemula seperti Anda dan siapa saja yang ingin memamerkan karyanya. Yuk, kunjungi TokoMall dan komunitas resmi NFT TokoMall  sekarang juga!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular

Exit mobile version