Market
Pasar Kripto dan Bitcoin Masih Flat saat Data Inflasi AS Rilis, Kenapa?
Pasar kripto masih terpantau flat atau sideways menjelang akhir pekan ke-2 Agustus 2023. Padahal di pekan ini ada sentimen data inflasi AS bulan Juli yang dirilis, tapi tampaknya tidak terpengaruh.
Harga Bitcoin (BTC) bahkan masih berada di zona merah pada Jumat (11/8) pagi, jatuh di bawah ambang batas US$ 29.500. Ethereum (ETH) juga turun sementara 10 kripto teratas CoinMarketCap diperdagangkan beragam.
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menjelaskan pelaku pasar tampaknya merasa ada sinyal untuk langsung melakukan aksi saat angka inflasi AS terbaru dirilis. Data tersebut menunjukkan pertumbuhan inflasi dalam jumlah sedang dan sedikit sesuai dengan prediksi para ekonom. Pada bulan Juli, inflasi naik 0,2%, dan inflasi inti, tidak termasuk makanan dan energi, naik 0,2%. Alhasil, inflasi year-over-year naik ke 3,2%, dan inflasi inti naik 4,7%.
“Seharusnya ini menjadi potensi yang mengarah ke kemungkinan penghentian atau bahkan penurunan kenaikan suku bunga The Fed pada bulan September mendatang. Data CPI ini adalah salah satu yang penting, yang menandakan bahwa kemungkinan besar berada di akhir kurva kenaikan dari The Fed,” ungkap Fyqieh.
Investor Menunggu
Menurut ungkap Fyqieh, pelaku pasar saat ini, khususnya di AS masih tergoda dengan Money Market Fund (MMF) yang capai rekor tertinggi capai 5%. MMF adalah pasar uang yang di dalamnya ada obligasi dan SBN, jika mengalami kenaikan, maka pelaku pasar akan beralih karena percaya lebih menguntungkan daripada high risk aset, seperti kripto.
Di samping itu, masih ada faktor penghambat laju pasar kripto lainnya. Mulai dari investor sekarang harus memeriksa data Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang dirilis Jumat malam nanti sebagai ukuran utama lain dari inflasi.
“Melihat perkiraan PPI akan ada kenaikan artinya benar inflasi naik. Jika PPI naik, maka Indeks dolar AS (DXY) naik, maka ada kemungkinan pasar kripto akan koreksi,” katanya.
Baca juga: Tokocrypto Kuasai Pasar Kripto Sebagai Exchange No. 1 di Indonesia
Sentimen lainnya adalah investor sedang menatap tenggat waktu untuk aplikasi ETF Bitcoin spot dari BlackRock dan ARK Investment yang jatuh pada tanggal 12 dan 13 Agustus. Meski kemungkinan akan ada perpanjangan waktu, tapi keputusan SEC akan dinanti dan berpengaruh pada pergerakan pasar kripto.
Penurunan pasar kripto pagi ini berdampak negatif pada sentimen pelaku pasar. Berdasarkan Bitcoin Fear and greed index turun dua poin dibanding hari Kamis (10/8) lalu. Saat ini berada pada level 51, sehari sebelumnya ada di 53 poin dengan kategori Neutral. Ini mengindikasi ada keraguan dari investor dan trader untuk terjun ke pasar.
“Meskipun pasar cenderung bergerak mendatar. Situasi seperti ini bisa menjadi pertanda untuk melakukan dollar-cost averaging (DCA) bulanan, terutama menjelang bulan September,” terang Fyqieh.
Analisis Harga Bitcoin
Akhir-akhir ini, harga Bitcoin mengalami konsolidasi yang cukup lama dengan pergerakan sideways. Saat ini, kita melihat bahwa harga Bitcoin telah mendapatkan dukungan kuat di sekitar US$ 29.500 dan belum menembus level support tersebut.
“Jika harga terus berada di atas US$ 29.500, ada kemungkinan Bitcoin akan mengalami kenaikan menuju resisten terdekat di sekitar US$ 30.000. Namun, analisis tren harian menunjukkan potensi penurunan lebih lanjut tanpa adanya tanda-tanda perubahan arah (reversal),” analisis Fyqieh.
Target penurunan berada di sekitar US$ 28.322. Namun, untuk mencapai target tersebut, perlu ada konfirmasi setelah fase konsolidasi saat ini. Diperlukan kesabaran karena proses ini mungkin memerlukan waktu yang cukup lama dan bisa terasa membosankan.
Pastikan kamu hanya melakukan investasi dan trading kripto di platform terpercaya, seperti Tokocrypto. Dengan berbagai fitur yang mumpuni serta ekosistem yang luas, trading kripto jadi lebih mudah.
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi.