Market

Pasar Kripto Masih Sideways dan Belum Optimal Reli, Kenapa?

Published

on

Sepanjang akhir pekan kemarin pasar kripto menunjukan sinyal bullish yang kuat, namun kemudian cenderung melewah ketika mulai memasuki awal minggu ke-3 Juni 2023. Apa penyebabnya?

Trader Eksternal Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mengatakan perlu diketahui terlebih dahulu, pasar kripto naik pada akhir pekan lalu karena campuran faktor teknis dan fundamental. Dari segi teknikal, sejumlah aset kritpo telah alami pantulan oversold.

“Seperti Bitcoin (BTC), pada grafik hari Jumat (16/6)  indeks kekuatan relatif harian (Relative Strength Index/RSI) turun hampir ke 30, menunjukkan hampir “oversold.” Dari perspektif teknis, RSI oversold mendorong pemulihan atau konsolidasi harga, sehingga Bitcoin bisa tembus kembali ke level di atas US$ 26.300,” kata Fyqieh.

Selain pantulan teknis, spekulasi yang berkembang seputar persetujuan Bitcoin ETF pertama oleh BlackRock di AS membantu pasar kripto bangkit. BlackRock mengajukan permohonan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk Bitcoin ETF pada 16 Juni.  Pasar kripto telah meningkat 4,5% sejak aplikasi BlackRock.

Di samping itu, Binance.US dan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan untuk melakukan repatriasi dana pengguna ke Amerika Serikat (AS). Hal ini membuat pelaku pasar sedikit lega, khususnya yang berada di AS.

Laju Pasar Tertahan

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. Sumber: Shutterstock.

Baca juga: Asia Ramah Kripto: Hong Kong Ungkap Potensi Bisnis di Negaranya

Laju pasar kini melandai setelah dorongan kuat pada akhir pekan lalu. Salah satu penyebabnya adalah mulai banyak trader yang melakukan taking profit dengan posisi short, sehingga membuat gerak pasar melandai. Seperti dilaporkan akun Twitter @WhaleTrades ada sebanyak US$ 5,2 juta dalam bentuk Bitcoin telah dilikuidasi.

Pasar yang kurang bergairah karena awal pekan ini market AS tengah libur dalam perayaan Juneteenth pada Senin (19/6). Pekan ini pelaku pasar sebagian besar akan fokus pada pidato anggota FOMC. Sorotan akan terjadi pada hari Kamis (22/6), karena Ketua Fed, Jerome Powell bersaksi di depan Kongres, memberikan tinjauan luas tentang ekonomi dan kebijakan moneter.

“Saat The Fed menghentikan kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya sejak awal 2022, mereka juga memperbarui proyeksi untuk suku bunga Dana Fed pada akhir tahun ini, menaikkannya menjadi 5,6% dari sebelumnya 5,1%. Powell juga mengatakan bahwa inflasi yang tinggi masih menjadi perhatian, dan sebagian besar anggota Komite melihat peningkatan lebih lanjut tahun ini sebagaimana mestinya,” jelas Fyqieh.

Menurut CME FedWatch Tool pada Senin (19/6), kemungkinan kenaikan suku bunga Juli sebesar 25 basis poin mencapai 74,4%, naik dari 52,8% satu minggu sebelumnya. Secara signifikan, peluang kenaikan suku bunga poin 25 basis September naik dari 50,0% menjadi 67,1% selama seminggu, sementara taruhan pada kenaikan suku bunga poin 50 basis turun dari 15,7% menjadi 11,2%.

Indeks Fear and Greed Bitcoin.

Pasar aset kripto sering kali bereaksi terhadap berbagai faktor, termasuk kebijakan moneter dan pernyataan dari bank sentral. Pengumuman Federal Reserve dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan, termasuk pasar aset kripto, dan menyebabkan volatilitas harga. Investor cenderung menganalisis potensi dampak dari pengumuman tersebut dan mengambil tindakan berdasarkan penilaian mereka.

Indeks Fear and Greed Bitcoin menunjukkan angka 47, yang menandakan bahwa sentimen terhadap Bitcoin saat ini berada dalam kondisi netral hingga bearish. Angka ini mengalami penurunan pada hari Minggu (18/6) yang masih di posisi 49. Hal ini menunjukkan adanya konsistensi dalam sentimen yang diperlihatkan oleh indeks tersebut, Bitcoin bisa kembali ke arah sentimen bagus dalam beberapa hari ini dan dinilai bullish dalam waktu dekat ini

Bitcoin (BTC) Potensi Rebound ke US$ 27.000

Pergerakan aset kripto Bitcoin diprediksi akan mengalami rebound setelah menyentuh US$ 25.000 akibat adanya berita buruk selama 2 bulan terkahir seperti kasus SEC. Berita buruk tersebut bisa dianggap sebagai sentimen yang menjadi pemicu Bitcoin melakukan koreksi dari harga US$ 30.000 ke US$ 25.000 dalam 3 bulan terakhir. 

BTC/USDT Index by Fyqieh Fachrur Rossy – TradingView.com.

Baca juga: Apa Itu Proof of Work (PoW)?

“Pergerakan Bitcoin kemungkinan akan mengalami koreksi sedikit hari ini ke harga US$ 26.300 dan kembali mengalami rebound ke harga US$ 26.500 dan kemudian koreksi karena ketahan di garis resisten minornya dan kemudian rebound kembali ke harga US$ 27.000. Potensi profit sebesar lebih dari 5%,” sebut analisis Fyqieh.

Namun harga bisa kembali mengalami penurunan apabila, Bitcoin kembali menyentuh di bawah harga US$ 24.600 dengan target US$ 23.000 dan harga ini merupakan harga yang cukup baik untuk melakukan Dollar Cost Averaging (DCA). Sebenarnya saat ini waktu yang sangat bagus untuk memulai DCA karena Bitcoin sudah terkoreksi lebih dari 20% dari harga US$ 31.000.

Pastikan kamu hanya melakukan Nabung kripto di platform terpercaya, seperti Tokocrypto. Dengan berbagai fitur yang mumpuni serta ekosistem yang luas, nabung kripto jadi lebih mudah.

DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.

Popular

Exit mobile version