NFT

Pemerintah Indonesia Dukung Pelestarian Budaya Melalui NFT

Published

on

Pemerintah Indonesia ingin menjalankan pelestarian warisan budaya melalui teknologi blockchain. Hal ini merupakan komitmen Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) yang mendukung Quantum Temple sebagai Platform Web 3.0 dalam melestarikan warisan budaya Indonesia dalam bentuk NFT (Non-Fungible Token).

Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, menjelaskan Quantum Temple telah memenangkan penghargaan “Awake Tourism Challenge” 2023 dari United Nations World Tourism Organization’s untuk kategori “Local community Involvement.” Platform ini yang nantinya akan menjadi jalan untuk meningkat pelestarian budaya Indonesia.

“Quantum Temple memperkenalkan kekayaan warisan budaya melalui Koleksi NFT yang memungkinkan para kolektor untuk menemukan, mempelajari, dan memberikan dampak sosial yang transparan bagi para praktisi warisan budaya dari seluruh dunia,” kata Sandiaga dalam situs resmi Kemenparekraf dikutip Jumat (21/4).

Quantum Temple dan Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf telah melakukan penandatangan kesepahaman bersama dalam pengembangan ekonomi digital dan produk ekraf melalui teknologi blockchain. Koleksi NFT ‘Paths to Alangö’ telah diperkenalkan pada acara Soft Launch tanggal 10 Februari 2023 di Pura Tirta Empul, sebuah Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO di Bali.

NFT untuk Pelestarian Budaya

Ilustrasi project NFT Quantum Temple telah memenangkan penghargaan “Awake Tourism Challenge” 2023 dari United Nations World Tourism Organization’s untuk kategori “Local community Involvement.” Sumber: Kemenparekraf.

Baca juga: Pengadilan Hong Kong Akui Cryptocurrency Sebagai Properti

Project ini telah diperkenalkan secara resmi pada acara Official Launch Event of Quantum Temple ‘Paths to Alangö’ NFT Collection pada tanggal 21 Maret 2023 di L’Atelier des Lumières in Paris, Prancis sebagai Side Event Paris Blockchain Week 2023. Total ada 11 NFT yang diluncurkan dalam koleksi “Paths to Alango.”

Koleksi perdana ‘Paths to Alango’ menyajikan Bali dalam 11 film etnografis orisinal yang tersedia dalam bentuk NFT yang dapat dikoleksi. Setiap NFT mewakili aspek unik dari warisan budaya Bali, seperti tarian tradisional, kuil-kuil bersejarah, situs-situs warisan, serta filsafat yang ada di Bali. Semuanya difilmkan di lokasi dengan latar belakang lanskap budaya yang menakjubkan.

Dengan melibatkan masyarakat setempat, antropolog, dan ahli warisan budaya, “Path to Alango” menghasilkan NFT yang akurat dalam menggambarkan kekayaan budaya yang ada di Bali karena dirancang tidak hanya sebagai sumber pendapatan namun juga sebagai pemeliharaan warisan budaya, pelestarian, serta promosi pengetahuan dan komunitas leluhur Bali.

Dari 11 NFT yang diluncurkan, salah satu koleksi yakni “Royal Topeng” berhasil mencatatkan sejarah dengan menghasilkan transaksi sebesar 97 ribu dolar AS hanya dalam waktu 15 menit.

“Hal ini mengingatkan kita bahwa hubungan manusia melalui kesenian dan budaya dapat dirasakan di era digital,” ucap Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo.

Dukung Masyarakat

Ilustrasi NFT seabgai pelestarian budaya. Sumber: Kemenparekraf.

Baca juga: Market Watch: Mengapa Bitcoin dan Kripto Lain Turun Hari Ini (20/4)

CEO dan Founder Quantum Temple, Linda Adami, mengatakan dari total transaksi koleksi tersebut sebesar 40 persen akan diberikan kembali kepada masyarakat Bali dan diabadikan melalui penggunaan teknologi blockchain. Selain itu, 5 persen dari hasil lelang juga dialokasikan untuk dana dampak sosial guna membantu meningkatkan kesejahteraan komunitas.

Penyaluran royalti NFT dilakukan dengan transparan kepada para pemelihara budaya sebagai penghargaan nilai pekerjaan dan memberikan aliran pendapatan yang lebih adil bagi masyarakat setempat secara berkelanjutan.

“Kami sangat antusias dalam meluncurkan koleksi perdana NFT warisan budaya, ‘Paths to Alango’ yang menampilkan Bali, dalam lelang bersejarah NFT pertama, ‘Royal Topeng.’ Dengan mengabadikan tradisi budaya dan pengetahuan tentang blockchain, memungkinkan jalur baru bagi pengelolaan warisan budaya secara positif serta penyaluran manfaat sosial-ekonomi yang transparan bagi para praktisinya dan komunitas yang terlibat,” kata Linda.

Penyaluran royalti NFT yang transparan dan diberikan secara langsung kepada masyarakat Bali turut memberikan kontribusi yang berkelanjutan bagi komunitas setempat.

“Kami juga berharap hal ini memperbarui definisi nilai-nilai pariwisata budaya dan menghubungkan wisatawan yang gemar bepergian dengan masyarakat setempat di seluruh dunia,” kata Linda Adami.

Setelah peluncuran pilot project, rencananya akan dikembangkan konsep Artifact dan Travel Experience NFTs di Bali dan destinasi lain di Indonesia untuk memberikan pengalaman wisata yang lebih berkesan dan inovatif.

NFT tidak hanya berdampak baik bagi para pelaku industri kreatif dari subsektor seni rupa saja. Tapi, NFT juga memiliki peran sangat besar dalam mengenalkan kekayaan budaya Indonesia secara luas. Hal ini terjadi apabila seniman NFT mengangkat budaya Indonesia sebagai tema utama dalam karyanya.

Popular

Exit mobile version