Bitcoin News

Prediksi BTC Pada Bulan-bulan Berikutnya Versi JPMorgan

Published

on

Ketertarikan investor terhadap Bitcoin diprediksi akan menekan harga emas dalam jangka panjang. Menurut ahli strategi, JPMorgan yang dipimpin oleh Nikolas Panigirtzoglou pada Selasa (8/12/2020) mengatakan harga BTC condong ke sisi bawah, sementara emas terlihat lebih positif.

Namun, kabar baiknya pergerakan harga BTC dalam jangka menengah dan panjang memiliki arah yang berlawanan.

Baca Juga: CEO BlackRock: Bitcoin Bisa Menjadi Aset Global

“Bitcoin adalah investasi yang baru mulai dilirik oleh investor institusi, sedangkan investasi emas memang sudah sangat maju.”

“Jika prediksi pergerakan BTC itu benar dalam jangka menengah dan panjang, harga emas akan mengalami hambatan aliran struktural selama beberapa tahun mendatang,” pungkas JPMorgan.

Para ahli strategi JPMorgan, mencatat bahwa dalam dua bulan terakhir, kepercayaan Bitcoin manajer aset digital Grayscale melihat arus masuk hampir $2 miliar, sementara ETF emas melihat arus keluar lebih dari $7 miliar.

Walaupun begitu, investor institusi yang merupakan keluarga kaya raya tercatat masih lebih banyak memiliki emas dibanding Bitcoin, hal ini diungkapkan oleh JPMorgan.

Bagi investor, investasi tradisional seperti emas masih dianggap sebagai “safe haven”, sementara Bitcoin yang merupakan media investasi baru akan mendapatkan keuntungan dari semakin banyak investor institusi yang melirik mata uang digital ini.

Para ahli strategi JPMorgan, mengatakan bahwa nilai intrinsik Bitcoin akan naik secara signifikan selama beberapa bulan mendatang karena aktivitas penambangan meningkat. Menurut pengamatan JPMorgan, nilai intrinsik Bitcoin saat ini $11.000 – $12.000. Bila dibandingkan dengan harga pasar saat ini yang sekitar $18.200.

Baca Juga: Bull di bawah Kendali, Harga Bitcoin Pulih Kembali

Sebelumnya, selisih antara nilai intrinsik dan harga pasar begitu lebar. Aktivitas penambangan akan meningkat dan menjadi lebih sulit dan mahal.

Namun hal ini belum terjadi saat ini, sebagian terjadi gegara gangguan pada aktivitas penambangan dari pasokan listrik karena topan dan curah hujan tinggi di Tiongkok. Saat kondisi sudah mulai normal kembali, aktivitas penambangan akan meningkat dan nilai intrinsik Bitcoin pun demikian.

“Kami memperkirakan bahwa peningkatan 70% dalam kesulitan, semuanya sama, akan melihat nilai intrinsik mendekati harga pasar saat ini.”

“Meskipun ini adalah peningkatan yang besar, peningkatan dengan besaran serupa juga pernah terjadi pada akhir 2017 dan pertengahan 2019. Ini berarti kami berpikir kemungkinan besar bagian yang lebih besar dari penutupan akhirnya dari kesenjangan antara harga pasar dan biaya produksi bisa datang dari yang terakhir daripada di rentang waktu akhir 2017 dan pertengahan 2019 lalu.

sumber.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular

Exit mobile version