Crypto

Setelah ICO, Token Gram Akan Diluncurkan Akhir Oktober

Published

on

Setelah penantian selama berbulan-bulan, Aplikasi pengiriman pesan Telegram semakin mendekati waktu peluncuran token Gram-nya. Pada peluncuran gelombang pertama, token akan dikirimkan kepada Investor sebelum batas waktu 31 Oktober.

Investor Anonim: Telegram sedang fokus pengerjaan token Gram

Jumlah koin yang disediakan pada saat ICO yang merupakah hasil perolehan dari setahun terakhir, telah memaksa banyak perusahaan untuk menghentikan pekerjaan yang menggunakan aset digital mereka sendiri. Kik, perusahaan yang sejenis dengan Telegram telah berlutut pada perang hukum dengan berdarah degan Komisi Sekuritas dan Bursa AS. Peperangan tersebut dikarenakan penerbitan partner token dan Libra yang membuat penerimaan pukulan besar dari regulator. Saat ini, dapat dikatakan bahwa lingkungan tidak sedang mendukung proyek kripto baru.

Namun, meskipun ada rintangan besar yang harus dihadapi, Telegram dilaporkan akan terus maju dengan rencananya untuk melepaskan token Gram. Sebelumnya token telah terjual melalui ICO yang dibagi menjadi dua bagian pada tahun lalu, dan menghasilkan lebih dari $1,7 Miliar.

Namun, meskipun ada rintangan besar yang harus dihadapi, raksasa pengiriman pesan Telegram dilaporkan akan terus maju dengan rencananya untuk melepaskan token Gram. Diumumkan tahun lalu, token sebelumnya telah dijual melalui ICO dua bagian Telegram tahun lalu, menghasilkan lebih dari $ 1,7 miliar.

Baca juga: WhatsApp Akan Meluncurkan Digital Payment di Indonesia

New York Times melalui kutipan pembicaraan tiga investor, mengindikasikan bahwa daftar peluncuran besar lainnya akan tiba lebih cepat dari yang diharapkan. Sumber-sumber tersebut juga mengatakan bahwa Telegram juga berencana membuat dompet Gram yang dapat digunakan oleh dua pertiga penggunaannya. Pada basis pengguna yang begitu besar, dapat menjadikan Gram mata uang crypto untuk pembayaran internasional yang jauh di depan Libra.

Token asli Telegram masih diselimuti misteri

Namun, agar Gram menjadi alat pembayaran yang logik, ia harus melalui beberapa kendala, salah satunya yaitu persaingan yang ketat. Dengan Libra, Gram juga harus berjuang dalam inovasi dalam mengambil peran sebagai aplikasi media social raksasa yang unggul, dan itu tidak mudah.

Kurangnya transparansi Telegram dan heningnya pemberitaan media luas juga akan menjadi masalah yang sulit untuk diatasi. Pada ICO perusahaan sebelumnya yang berhasil meraup $1,7 miliar, hanya sebatas pembelian pada investor yang terakreditasi. Sementara itu, sebagian kecil lainnya banyak beredar di pasar yang tidak mendapat banyak perhatian dari para pedagang.

Penjualan token Gram pada pihak ketiga yang akan berlangsung pada bulan Juli juga diselimuti misteri. Penawaran terbatas token dilakukan pada bursa pencairan crypto, yang mendaftarkan beberapa token-token dengan jumlah tidak ditentukan di Gram Asia, sebuah organisasi yang berbasis di Korea Selatan yang memegang sejumlah besar token.

Dengan berkurangnya pengguna dan skeptisisme Investor saat ini, sulit untuk memastikan apakah listing yang telah dijadwalkan akan sukses. Namun, yang jelas adalah bahwa Telegram akan terus fokus pada cengkraman regulasi di sekitar Gram yang semakin ketat saat akan semakin dekatnya tenggat waktu Oktober.

Untuk mengetahui update terbaru terkait Gram, bisa pantau terus informasinya di sini.

Sumber

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular

Exit mobile version