Simak Cara Atur Keuangan dalam Perjanjian Pranikah untuk Hindari Konflik di Masa Depan

Memasukkan kesepakatan mengatur keuangan dalam perjanjian pranikah bukan hanya sebuah langkah bijak, tetapi juga memberikan landasan yang kuat untuk kepastian dan perlindungan finansial bagi kedua belah pihak. 

Dengan perencanaan yang matang dan kesepakatan yang jelas, pasangan dapat membangun kepercayaan dan menghindari potensi konflik di masa depan, sehingga menciptakan fondasi yang kokoh untuk kehidupan pernikahan yang harmonis dan stabil.

Selain itu, keputusan ini bisa memberikan banyak manfaat lain di kemudian hari. Lalu, apa saja manfaat tersebut? Simak penjelasan lebih lengkapnya pada artikel ini.

Apa itu Perjanjian Pranikah?

Perjanjian pranikah atau sering disebut sebagai prenuptial agreement, merupakan kesepakatan tertulis yang dibuat oleh pasangan calon suami istri sebelum menikah. Ini perjanjian ini biasanya mengatur hak, kewajiban, dan kesepakatan masing-masing pihak selama terikat dalam pernikahan.

Dengan adanya perjanjian pranikah, pasangan dapat memastikan bahwa hak dan kewajiban finansial mereka jelas sejak awal, sehingga dapat mengurangi potensi konflik dan memberikan kepastian hukum yang lebih baik.

Mengatur Keuangan dalam Perjanjian Pranikah 

Memasukan faktor keuangan ke dalam perjanjian pranikah akan sangat membantu perjalanan setelah menempuh hidup baru alias menikah. 

Sebab, dengan memasukkan kesepakatan dalam mengatur keuangan ke dalam perjanjian pranikah, pasangan dapat memastikan segala hal tertuang secara jelas dan tertulis hitam di atas putih. 

Langkah ini tidak hanya memberikan kepastian hukum, tetapi juga menghindari potensi konflik di masa depan dengan menegaskan hak dan tanggung jawab finansial masing-masing pihak sejak awal.

Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan dalam Mengatur Keuangan di Perjanjian Pranikah

1. Pisahkan Harta Bawaan dan Harta Bersama

Dalam perjanjian pranikah, sangat penting untuk mendefinisikan dengan jelas status harta yang dibawa masing-masing pihak sebelum menikah (harta bawaan) dan harta yang akan diperoleh selama pernikahan (harta bersama). 

Pasangan pranikah perlu membuat daftar inventaris detail tentang aset yang dimiliki sebelum menikah, termasuk properti, kendaraan, investasi, dan barang berharga lainnya. Hal ini akan membantu menghindari konflik di kemudian hari mengenai kepemilikan aset.

2. Kesepakatan Pendapatan dan Pengeluaran

Sistem keuangan  rumah tangga perlu diatur dengan jelas dalam perjanjian pranikah. Sehingga para pasangan pranikah harus memutuskan apakah akan menggabungkan pendapatan (joint account) atau memisahkannya.

Penting juga untuk menetapkan bagaimana kontribusi masing-masing pihak dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga, seperti biaya sewa/cicilan rumah, tagihan utilitas, belanja bulanan, dan pengeluaran lainnya. Kesepakatan ini akan membantu membuat porsi yang lebih jelas dalam pengelolaan keuangan nantinya.

3. Hutang dan Kewajiban Finansial

Aspek hutang dan kewajiban finansial merupakan hal sensitif yang harus diatur dalam perjanjian pranikah. Para pasangan pranikah harus saling menyepakati bagaimana menangani hutang pribadi yang dibawa sebelum menikah dan hutang yang mungkin timbul selama pernikahan.

Jika sang pasangan memiliki hutang yang dibawa sebelum menikah, cobalah diskusikan apakah hutang tersebut akan tetap menjadi hutang pribadi karena sudah ada sebelum menikah atau malah jadi hutang bersama.

Perjanjian juga harus mencakup kesepakatan tentang pengambilan hutang, kredit atau pinjaman baru, serta pembagian tanggung jawab atas kewajiban finansial yang muncul selama pernikahan.

4. Asuransi dan Investasi

Memasukan asuransi dan investasi dalam perjanjian pranikah mencakup kepemilikan polis asuransi, penentuan penerima manfaat, dan strategi investasi bersama. Hal ini penting untuk menjamin keharmonisan dalam hal finansial secara jangka panjang bagi kedua belah pihak.

Para pasangan pranikah perlu mendiskusikan bagaimana mereka akan mengelola portofolio investasi, termasuk pembagian hasil investasi dan risiko yang mungkin timbul. 

Contohnya, jika kedua pasangan pranikah sepakat untuk menginvestasikan sebagian porsi dana investasi di aset kripto, maka perlu mempertimbangkan seperti: strategi investasi, manajemen risiko, transparansi, hingga dana perbulan yang harus disisihkan untuk investasi ini.

Nah, jika kamu tertarik untuk menginvestasikan sebagian dana investasi kamu di aset kripto seperti Bitcoin, kamu tidak usah khawatir karena di Tokocrypto kamu bisa mulai investasi Bitcoin mulai dari Rp1.600 aja lho! Klik di sini untuk informasi lebih lanjut.

5. Warisan dan Pembagian Aset jika Terjadi Perceraian

Pembahasan warisan dan pembagian aset merupakan salah satu hal yang mungkin tidak terlalu menyenangkan untuk dibahas. Namun, ini adalah topik yang cukup penting dan harus dihadapi dengan keterbukaan.

Bicarakanlah secara transparan tentang ketentuan pembagian harta bersama, hak waris untuk anak, dan pengelolaan aset pasca perceraian. Dengan perjanjian yang jelas dalam pranikah, pasangan dapat menghindari perselisihan hingga proses hukum yang rumit di kemudian hari.

Itu dia manfaat serta hal-hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatur keuangan dalam perjanjian pranikah.

Dalam menyusun perjanjian pranikah, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan notaris atau pengacara yang berpengalaman agar dapat membantu memastikan bahwa perjanjian dibuat sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan melindungi kepentingan kedua belah pihak. 

---

Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. 

Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut. Konten ini hanya bersifat informasi, bukan ajakan menjual atau membeli.