Connect with us

Academy

Tips Membuat Rencana Investasi Aset Crypto

Published

on

Dalam melakukan investasi tentu harus memiliki rencana investasi yang jelas agar bisa mencapai tujuan investasi.

Berikut beberapa tips untuk kamu yang ingin membuat rencana investasi aset kripto!

Apa itu Rencana Investasi?

Rencana investasi atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Investement Plan, merupakan sebuah strategi untuk merencanakan lokasi dana yang akan dimasukan ke dalam instrumen investasi dengan tujuan keuangan tertentu di masa depan.

Proses perencanaan investasi ini biasanya melibatkan kebutuhan keuangan, penilaian risiko, pemilihan instrumen investasi yang sesuai, dan penentuan strategi investasi yang sekiranya cocok.

Alasan Kenapa Rencana Investasi Menjadi Penting

Sumber: Ono Kosuki, Pexels.

Melakukan perencanaan investasi sebelum menginvestasikan dana pada intrumen investasi menjadi sangat penting karena dapat membantu kamu mencapai tujuan dalam berinvestasi dengan cara yang lebih terukur dan strategis.

Tentunya, dengan perencaan investasi yang lebih matang, kamu diharapkan mampu menetapkan tujuan investasi sebelum melakukan pembelian aset, serta menilai profil risiko untuk bisa memahami sejauh mana kamu dapat menoleransi fluktuasi pasar dan potensi kerugian.

Sehingga, pada saat berinvestasi nanti, kamu bisa mengikuti rencana investasi yang sebelumnya sudah kamu buat. Dengan begitu kamu akan terhindar dari keputusan impulsif, dan mengurangi kemungkinan mengambil risiko yang tidak sesuai dengan profil risiko.

Lalu apa saja yang harus diperhatikan dalam menyusun rencana investasi? 

Kenali Tujuan Investasi

Sumber: Anna Tarazevich, Pexels.

Setiap orang tentunya memiliki tujuan investasi yang berbeda-beda, dalam menentukan rencana investasi yang akan kamu lakukan, mengenali tujuan dari investasi adalah salah satu hal yang sangat penting.

Biasanya dalam berinvestasi ada beberapa tujuan seperti:

Keamanan (Safety): Melindungi nilai dana yang diinvestasikan, terutama dalam situasi ekonomi yang tidak menentu. Contohnya adalah membangun dana darurat dengan berinvestasi di aset seperti PAX Gold yang merupakan emas dalam bentuk tokenisasi sehingga memberikan perlindungan nilai saat ekonomi tidak stabil.

Penghasilan (Income): Mendapatkan pendapatan pasif dari investasi, seperti bunga dari obligasi, dividen dari saham, atau hasil dari properti sewaan. Ini biasanya menjadi tujuan bagi orang yang sudah memasuki usia pensiun.

Pertumbuhan Nilai (Growth): Meningkatkan nilai investasi seiring waktu untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang, seperti melakukan investasi di aset kripto contohnya Bitcoin untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang.

Diversifikasi Risiko: Mengurangi risiko dengan menyebarkan ke kekayaan yang dimiliki ke berbagai instrumen atau sektor, salah satunya investasi sehingga kerugian di satu area tidak terlalu berdampak besar.

Mencapai Tujuan Keuangan Spesifik: Berinvetasi dengan harapan mendapat keuntungan dari investasi dan keuntungan tersebut dimaksudkan untuk melakukan hal tertentu seperti membuka usaha, atau liburan ke luar negeri.

Nah, kira-kira dari lima contoh tujuan investasi di atas, masuk ke mana tujuan kamu dalam berinvestasi?

Nominal Dana Investasi

Sumber: Leeloo, Pexels

Sebelum melakukan investasi, ada baiknya rencanakan dahulu berapa nominal dana yang akan kamu investasikan, baik setiap bulannya atau secara total. Ini karena setiap instrumen investasi memiliki syarat minium investasinya sendiri.

Contohnya di Indonesia, pembelian saham dilakukan dalam satuan lot, dengan minimum 1 lot (100 lembar saham). Harga minum pembelian akan tergantung pada harga per lembar saham yang dibeli, misalnya: jika harga satu lembar saham seharga Rp1.000 maka minimum pembelian adalah Rp100.000 (1 lot).

Sedangkan untuk kripto tidak seperti beberapa instrumen investasi tradisional yang memerlukan modal awal yang besar, Bitcoin dapat dibeli dalam jumlah yang sangat kecil, bahkan dengan modal investasi sekitar Rp1.600.

Jika kamu bingung menentukan besaran dana yang akan diinvestasikan setiap bulannya, kamu bisa mencoba metode 50/30/20 yang mana 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk investasi.

Pertimbangkan Likuiditas Aset Investasi

Sumber: RDNE, Pexels.

Mempertimbangkan likuiditas aset investasi adalah langkah penting dalam perencanaan keuangan, karena likuiditas menentukan seberapa cepat dan mudah aset dapat diubah menjadi uang tunai tanpa kehilangan nilai yang signifikan.

Ketika merencanakan investasi, penting untuk memahami kapan dana dari aset tersebut mungkin diperlukan, sehingga kamu dapat memilih instrumen yang sesuai dengan kebutuhan likuiditas kamu. 

Misalnya, jika kamu memerlukan akses cepat ke dana untuk keadaan darurat atau pengeluaran mendadak, kamu mungkin ingin berinvestasi dalam aset yang sangat likuid, seperti saham atau kripto, yang dapat dijual dengan cepat di pasar.

Sebaliknya, aset seperti real estat atau obligasi jangka panjang mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk dicairkan dan mungkin tidak ideal jika kamu memerlukan dana dalam waktu singkat. 

Dengan mempertimbangkan likuiditas, kamu dapat memastikan bahwa portofolio investasi kamu selaras dengan kebutuhan keuangan jangka pendek dan jangka panjang kamu.

Mengatur Profil Risiko

Sumber: Anna, Pexels.

Memiliki profil risiko yang sesuai dengan tujuan investasi akan menjadi sangat penting karena bisa membantu menentukan jenis aset investasi dan mengurangi stress.

Profil risiko berarti seberapa besar toleransi atau kemampuan kamu dalam menghadapi situasi seperti kerugian saat berinvestasi.

Profil risiko biasanya dikelompokkan menjadi beberapa kategori:

Konservatif: Cenderung menghindari risiko tinggi, memprioritaskan keamanan modal. Contoh aset kripto: PAX Gold dan Stablecoin.

Moderat: Bersedia mengambil risiko sedang untuk potensi pengembalian yang lebih tinggi. Contoh aset kripto: Bitcoin.

Agresif: Bersedia menerima risiko tinggi untuk potensi pengembalian yang lebih besar. Contoh aset kripto: Ethereum, Solana, dan Altcoin lain.

Dalam menentukan profil risiko ini biasanya dipengaruhi beberapa hal seperti: tujuan, jangka waktu, usia, jumlah investasi, dan pengetahuan dalam berinvestasi.

Jika kamu ingin melakukan investasi aset kripto, melakukan investasi dengan Strategi Dollar-Cost Averaging (DCA) bisa menjadi solusi untuk membantu mengurangi risiko investasi karena memungkinkan pembelian aset secara berkala dalam jumlah tetap, terlepas dari fluktuasi pasar. 

Dengan cara ini, investor dapat menciptakan rata-rata harga pembelian yang lebih stabil, menghindari tekanan akibat volatilitas, dan mengelola investasi secara lebih disiplin.

Strategi DCA ini bisa kamu lakukan dengan mudah di Tokocrypto dengan minimal investasi Rp20.000 pada aplikasi Tokocrypto.

Baca juga: Cara Menentukan Profil Risiko Investasi – Tokocrypto News

Kesimpulan

Dalam menyusun rencana investasi, penting untuk mengenali tujuan investasi, seperti penghasilan, pertumbuhan nilai, risiko, dan tujuan keuangan spesifik. Selain itu, menentukan nominal dana yang akan diinvestasikan dan mempertimbangkan likuiditas aset juga sangat krusial. 

Dengan memahami dan menerapkan elemen-elemen ini, semoga kamu dapat memastikan bahwa portofolio investasi selaras dengan kebutuhan keuangan jangka pendek atau jangka panjang.


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. 

Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi, bukan ajakan menjual atau membeli.

Sumber: indopremier

Continue Reading
Advertisement

Popular