Altcoin News

XRP Tinggal 3% Lagi Sebelum Ambruk? Sinyal dari Whale Mulai Muncul

Published

on

Aset kripto XRP berada di titik krusial. Harganya kini hanya berjarak sekitar 3% dari level support penting di kisaran US$1,94 yang, jika jebol, berpotensi memicu koreksi lebih dalam. Namun di tengah struktur teknikal yang cenderung bearish, sebuah sinyal on-chain langka dari pemegang jangka panjang (long-term holders) mulai memberi harapan akan kemungkinan pantulan harga.

Dalam sepekan terakhir, XRP tercatat sebagai salah satu aset berkapitalisasi besar (large cap) dengan kinerja terlemah. Harga XRP turun sekitar 1,1% dibanding kemarin dan sudah melemah hampir 11% dalam tujuh hari terakhir. Pergerakan ini terjadi ketika grafik harga membentuk pola breakdown yang berat, meski satu indikator on-chain justru berbalik menguat dan kini menjadi penahan penting sebelum terjadi penurunan lanjutan.

XRP Bergerak di Bawah Tren Turun, Support US$1,94 Jadi Penentu

Secara teknikal, XRP masih bergerak di bawah garis tren menurun (descending trend line) yang membentuk batas atas dari struktur mirip segitiga melebar. Di sisi bawah, area sekitar US$1,94 bertindak sebagai “lantai” atau base dari pola tersebut. Kombinasi ini secara umum dipandang sebagai pola yang cenderung bearish.

Apabila harga menembus dan ditutup di bawah US$1,94, maka pola tersebut akan terkonfirmasi sebagai breakdown lanjutan dan membuka ruang koreksi yang lebih dalam. Saat ini, XRP hanya berjarak sekitar 3% dari pengujian ulang level penting tersebut.

Dari sisi teknikal lainnya, XRP juga telah menembus beberapa level Fibonacci penting. Breakdown pertama terjadi di sekitar level 0,5 Fibonacci di US$2,19, disusul penurunan di bawah area US$2,10. Zona penyangga berikutnya berada di kisaran US$1,99 hingga US$1,94 yang saat ini sedang diuji pasar.

Pergerakan harga XRP (XRP/USDT) pada Selasa, 2 Desember 2025. Sumber: Tokocrypto.

Cluster 1,79 Miliar XRP Jadi “Tembok” Terakhir Sebelum Jatuh Lebih Dalam

Data on-chain memperkuat pentingnya area ini. Peta biaya perolehan (cost-basis heatmap) menunjukkan di mana sebagian besar XRP awalnya dibeli, yang umumnya membentuk zona support atau resistance kuat.

Saat ini, cluster terbesar berada di rentang harga US$1,96–US$1,97. Di kisaran ini, terdapat sekitar 1,79 miliar XRP yang sebelumnya dibeli oleh para investor. Selama harga masih bertahan di atas area tersebut, cluster ini dapat berfungsi sebagai support on-chain yang kuat.

Namun, jika XRP turun di bawah US$1,96 dan terutama menembus US$1,94, maka hampir seluruh cluster tersebut akan berada dalam kondisi “merugi” (underwater). Dalam kondisi seperti ini, tekanan jual bisa meningkat dan mempercepat penurunan harga menuju zona dukungan besar berikutnya, yang diproyeksikan berada di sekitar US$1,81.

Baca juga: Harga XRP Bisa Meledak ke $2,60 di Desember 2025? Ini Skenario Bull

Sinyal Langka: Pemegang Jangka Panjang Kembali Akumulasi XRP

Di tengah tekanan teknikal tersebut, satu indikator on-chain justru memberikan sinyal berbeda. Data Holder Net Position Change, yang memantau pergerakan token dari dompet pemegang jangka panjang, menunjukkan perubahan drastis dalam dua hari terakhir.

Selama 29 hari berturut-turut, indikator ini mencatat bar merah, menandakan pemegang jangka panjang terus mendistribusikan (menjual atau memindahkan) XRP mereka. Namun pada 1 Desember, metrik ini berbalik hijau untuk pertama kalinya dalam hampir sebulan.

Posisi bersih pemegang jangka panjang berubah dari –83,9 juta XRP pada 30 November menjadi +42,05 juta XRP. Pergeseran sekitar 150% dari arus keluar (net outflow) menjadi arus masuk (net inflow) ini menunjukkan bahwa investor jangka panjang mulai kembali menambah kepemilikan XRP mereka.

Perubahan ini menjadi sinyal awal bahwa sebagian pemegang besar (whale dan long-term holders) mulai menguji kekuatan zona support saat ini dan berpotensi bersiap terhadap skenario pantulan harga (rebound) dari area tersebut.

Skenario Lanjutan: Rebound atau Koreksi Lebih Dalam?

Dilaporkan BeInCrypto, arah pergerakan XRP dalam waktu dekat akan sangat ditentukan oleh nasib level US$1,94–US$1,97. Ada dua skenario utama yang kini diperhatikan pelaku pasar:

  1. Skenario Bearish – Breakdown Terkonfirmasi
    • Jika harga XRP ditutup di bawah US$1,94, struktur breakdown akan terkonfirmasi.
    • Tekanan jual dari cluster 1,79 miliar XRP yang “terjebak” di atas harga bisa meningkat.
    • Target penurunan berikutnya mengarah ke sekitar US$1,81 sebagai zona support besar selanjutnya.
  2. Skenario Bullish Terbatas – Rebound dari Support
    • Jika zona US$1,94–US$1,97 bertahan dan pemegang jangka panjang terus menambah posisi, XRP berpeluang melakukan rebound jangka pendek.
    • Level US$1,99 menjadi rintangan pemulihan (recovery barrier) pertama yang perlu ditembus dan dipertahankan. Menjaga harga di atas level ini penting untuk menghindari koreksi yang lebih dalam.
    • Untuk membentuk rebound yang lebih kuat dan mengurangi tekanan jual jangka menengah, XRP perlu menembus area sekitar US$2,28. Di level ini, harga akan keluar dari garis tren menurun dan mengurangi dominasi tekanan jual yang selama ini menahan kenaikan.

Saat ini, harga XRP terjepit antara support on-chain terkuat dalam jangka pendek dan garis tren turun yang menjadi resistance. Apakah akumulasi baru dari pemegang jangka panjang cukup kuat untuk menahan potensi breakdown di bawah US$1,94 akan menjadi faktor penentu arah pergerakan XRP selanjutnya.

Baca juga: Pertarungan XRP di $3,13: Penentu Bull Run atau Awal Kejatuhan?


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

Disclaimer: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut. Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

Tokocrypto Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa keuangan.

Trending

Exit mobile version