Altcoin News
11,2 Juta Token Solana Bakal Dilelang FTX
FTX, bursa kripto yang sudah tutup pada tahun 2022 lalu, akan membuka lelang 11,2 juta token Solana (SOL) pada 1 Maret 2025.
Dilansir dari Cryptopolitan pada Selasa (18/2), nilai aset tersebut mencapai sekitar USD 2,06 miliar atau setara Rp 33,5 triliun.
Lelang ini juga mengikuti serangkaian lelang kebangkrutan FTX, yang di mana 41 juta SOL telah dijual. Pembukaan lelang ini terjadi di tengah proses pengembalian dana kreditor yang dimulai pada 18 Februari 2025.
Lelang SOL dan Keuntungan Investor BesarDalam tiga lelang yang dilakukan FTX, Galaxy Digital menjadi pembeli terbesar dengan akuisisi 25,52 juta SOL seharga USD 64 atau setara Rp 1,1 juta per token.
Seiring kenaikan harga Solana sejak kebangkrutan FTX, investasi Galaxy kini menghasilkan keuntungan sekitar 187%. Selain itu, Pantera dan konsorsiumnya memperoleh 13,67 juta SOL dengan harga USD 95 atau setara Rp 1,5 juta per token, sehingga memberikan keuntungan sekitar 93%.
Pembeli lainnya mendapatkan 1,8 juta SOL dengan harga USD 102 atau setara Rp 1,6 juta, yang masih menghasilkan laba 80%.
Pembayaran Kreditor FTX DimulaiProses pengembalian dana untuk kreditor FTX resmi dimulai pada 18 Februari 2025. Tahap pertama mencakup pembayaran senilai USD 1,2 miliar (Rp 19,5 triliun) kepada akun dengan klaim di bawah USD 50.000 (Rp 813 juta).
Kreditor yang memiliki klaim lebih besar berpotensi mendapatkan 175% dari klaim awal mereka dalam tahap berikutnya pada kuartal kedua 2025.
BitGo, perusahaan kustodian kripto, ditunjuk untuk menangani distribusi dana. Skema pembayaran ini merupakan bagian dari rencana reorganisasi FTX yang mulai berlaku pada 3 Januari 2025, dengan batas waktu 60 hari untuk menyelesaikan seluruh pembayaran.
Kontroversi Harga Kredit yang Dinilai Tidak Adil
Komunitas kripto mengkritik mekanisme pembayaran FTX karena menggunakan harga aset dari November 2022, saat bursa ini bangkrut.
Misalnya, harga Bitcoin saat ini mencapai USD 97.988 (Rp 1,5 miliar), jauh di atas batas pengembalian USD 20.000 (Rp 325 juta) yang ditetapkan FTX.
Hal ini menyebabkan banyak pemegang Bitcoin merasa kehilangan potensi keuntungan besar. Hal serupa terjadi pada Solana, yang telah melonjak drastis lebih dari 700% sejak FTX bangkrut, dari harga sekitar USD 22 (Rp 357 ribu) menjadi lebih dari USD 180 (Rp 2,9 juta).
Para kreditor menilai sistem ini tidak adil karena mereka tidak bisa menikmati kenaikan harga aset yang mereka simpan di FTX sebelum kebangkrutannya.
Dampak Kebangkrutan FTX dan Hukuman Sam Bankman-Fried
Kebangkrutan FTX pada 2022 menjadi salah satu skandal terbesar dalam sejarah kripto. Investigasi mengungkap kesalahan manajemen dan penipuan besar-besaran, yang berujung pada hukuman 25 tahun penjara bagi pendiri FTX, Sam Bankman-Fried.
Sam dinyatakan bersalah atas tujuh dakwaan kejahatan keuangan, termasuk penipuan dan pencucian uang. Beberapa pihak percaya bahwa Bankman-Fried menggunakan pengaruhnya untuk melobi pejabat tinggi guna menghindari penangkapan.
Bahkan, kabarnya orang tuanya telah bernegosiasi dengan Gedung Putih untuk meminta pengampunan dari Presiden Donald Trump.
Dengan unlock besar-besaran Solana oleh FTX ini, pasar kripto kemungkinan akan melihat volatilitas tinggi, terutama bagi investor yang telah mengamati perkembangan harga SOL sejak kebangkrutan FTX.
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.