Market Analysis
Simak Penjelasan Mengenai Indikator Lagging dalam Trading!

Daftar Isi
Sebelum melakukan trading, penting bagi Anda untuk memiliki persiapan yang matang terutama dalam pemahaman dan penggunaan indikator teknis, salah satunya adalah indikator lagging. Ingin tahu lebih dalam mengenai penjelasan serta bedanya dengan indikator leading? Nah, berikut informasi lebih lengkapnya!
Pengertian Indikator Lagging dan Bedanya dengan Indikator Leading
Indikator lagging adalah indikator dalam trading yang digunakan untuk mengonfirmasi suatu harga yang benar-benar terbentuk berkat pergerakan pola yang sudah terjadi di masa lalu. Sesuai dengan namanya, indikator ini seakan “memperlambat” harga aset saat ini dan digunakan setelah pergerakan harga tertentu telah terjadi.
Dalam trading, indikator terbagi menjadi dua yaitu lagging dan leading. Terdapat perbedaan yang mendasar antara indikator lagging dan leading. Indikator lagging digunakan untuk melihat bagaimana harga saat ini terbentuk dengan memperhatikan pergerakan pasar yang sudah terjadi. Sementara, indikator leading digunakan untuk memprediksi arah harga di masa depan.
Indikator lagging sangat berguna pada saat pasar sedang dalam keadaan trending. Pasalnya, indikator lagging akan lebih mudah mengirim sinyal buy maupun sell pada trader saat keadaan trending. Berkat indikator lagging yang digunakan dengan benar, para trader bisa merasa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan.
3 Indikator Lagging yang Sering Digunakan
Cukup banyak trader yang menggunakan lebih dari satu indikator lagging. Selain sinyal menjadi bisa lebih terkonfirmasi, indikator tersebut dapat lebih membantu mengasah kemampuan analisis teknikal trader. Terdapat 3 contoh indikator lagging yang populer di kalangan trader, yaitu:
-
Moving Average
Indikator yang satu ini menjadi pilihan utama para trader, karena penggunaannya yang mudah dan sederhana. Moving Average merupakan indikator yang menghitung rata-rata harga aset yang sedang diperdagangkan dalam satu periode waktu tertentu. Panjang Moving Average yang paling umum digunakan adalah 9, 20, 50, 100, dan 200 MA.
Dengan Moving Average, Anda melihat pergerakan rata-rata berdasarkan periode waktu. Misalnya, jika Anda melihat 20 MA dalam periode harian, maka Anda sedang melihat rata-rata dari harga penutupan dalam 20 hari terakhir. Jika Anda mengubah periode menjadi per 5-menit atau 10-menit, maka penafsirannya akan berubah mengikuti periode yang dipilih.
Moving Average juga bersifat sebagai garis support dan resistance. Di saat pasar sedang mengalami peningkatan (uptrend), garis MA akan berada di bawah pergerakan harga. Sebaliknya, garis MA akan berada di atas pergerakan harga saat pasar sedang menurun (downtrend).
-
Bollinger Bands
Bollinger Bands adalah indikator yang terdiri dari 3 garis, yaitu garis tengah (standard moving average), kemudian garis atas dan garis bawah sebagai standar deviasi. Umumnya, garis atas dan bawah dijadikan sebagai support dan resistance. Standar ukuran garis tengah yang biasa digunakan adalah 20 SMA yang setara dengan 20 hari terakhir.
Sudah menjadi rahasia umum di kalangan trader yang menggunakan Bollinger Bands bahwa jika harga saat ini mendekat ke garis atas, maka menandakan pasar yang sedang overbought. Begitu pula sebaliknya, jika semakin mendekati garis bawah, maka menandakan pasar yang oversold.
Bollinger Bands merupakan indikator yang bergantung pada volatilitas harga suatu aset. Saat volatilitas semakin meningkat, garis atas dan bawah akan semakin membesar. Sebaliknya, jika volatilitas melemah atau bahkan kondisi pasar tidak bergairah, garis atas dan bawah akan semakin merapat.
-
Moving Average Convergence Divergence
Moving Average Convergence Divergence (MACD) adalah indikator tren dan momentum yang terdiri dari garis MACD dan garis sinyal. Sesuai dengan namanya, MACD berbasis Moving Average yang digunakan trader dalam melihat sinyal masuk atau keluar. Garis MACD dibentuk dengan perhitungan selisih dua harga penutupan, dengan satuan yang disebut EMA.
Umumnya, periode waktu yang digunakan untuk garis MACD adalah 12 dan 26 EMA, sedangkan garis sinyal adalah 9 EMA. Trader akan diberi tanda berdasarkan letak dari garis MACD dan garis sinyal. Jika garis MACD memotong garis sinyal ke bawah, maka tergolong sinyal jual. Sebaliknya, jika ke atas, maka tergolong sinyal beli.
Indikator ini menjadi alat yang bisa mengukur seberapa cepat pergerakan harga terjadi. Dengan demikian, para trader yang menggunakan MACD akan terbantu dalam memeriksa perubahan harga yang terjadi secara cepat.
Kelebihan dan Kekurangan Indikator Lagging
Indikator lagging sendiri banyak dipilih oleh trader, termasuk yang masih pemula dalam membantu aktivitas trading. Dengan indikator lagging, para trader menggunakan nilai rata-rata jangka pendek sebagai konfirmasi untuk melakukan pembelian, dikarenakan adanya peningkatan pada momentum.
Kelebihan lain dari indikator lagging adalah dapat mengurangi kemungkinan trader memperoleh sinyal maupun breakout palsu. Selain itu, karena berdasar pada pergerakan harga yang telah terjadi, hasil yang diberikan oleh indikator ini juga cenderung akurat. Indikator ini sangat cocok bagi para trader pemula yang masih awam dengan dunia trading aset kripto.
Walaupun banyak kelebihannya, indikator lagging juga memiliki beberapa kekurangan. Di antaranya adalah pergerakan trader yang lebih mudah ditebak dan dapat terjadi secara cepat, sehingga trader lain yang kalah cepat menjadi terlambat masuk ke pasar.
Selain pergerakan trader, pergerakan harga juga menjadi penyebab keterlambatan sinyal masuk yang diterima oleh trader dikarenakan indikator lagging baru bisa digunakan setelah terjadi pergerakan harga. Tak heran, banyak trader yang kehilangan momentumnya dalam mengantongi sejumlah cuan dikarenakan terlambat menerima sinyal.
Di samping kekurangannya, indikator lagging masih menjadi pilihan banyak trader dalam melakukan trading karena penggunaannya yang cenderung sederhana. Oh iya, sebagai trader, penting bagi Anda untuk selalu memperkaya pengetahuan trading, tentunya dengan mengunjungi website Tokonews dan media sosial Tokocrypto di Instagram maupun Twitter.
Salam To The Moon!
Market Analysis
Proyeksi Gerak Pasar Kripto Bulan Juni: Bitcoin dan Kebijakan The Fed

Para investor mungkin akan menanti bagaimana kondisi pasar kripto di bulan Juni nanti, setelah sejumlah aset tengah mengalami pergerakan yang cukup volatil dan cenderung menurun sepanjang bulan Mei 2023. Bahkan secara month-to-date (MTD) harga Bitcoin (BTC) mengalami penurunan sekitar US$ 1.439 (-5.03%) dari posisi awal bulan Mei di sekitar US$ 28.640. Pada Rabu (31/5)pukul 14.00 WIB, Bitcoin diperdagangkan sekitar US$ 27.150 dan turun 2,44% dalam 24 jam terakhir.
Melihat performa pasar kripto terutama Bitcoin yang terus menurun sejak awal tahun ini, bagaimana proyeksi di bulan Juni nanti?
Trader Eksternal Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, melihat secara keseluruhan potensi pasar kripto masih dalam tren bullish untuk jangka pendek. Sentimen yang masih kuat mendorong gerak harga kripto adalah kesepakatan debt ceiling alias plafon utang pemerintah Amerika Serikat (AS) yang tengah menjadi angin segar bagi investor dan pelaku industri kripto. Namun, masih ada kekhawatiran soal efek ke depannya.
“Selain ikut memicu pergerakan harga Bitcoin dan kripto lain, kesepakatan ini juga disebut membatalkan rencana pungutan pajak listrik penambang Bitcoin hingga 30%. Tapi, dibalik kesepakatan yang belum terlalu jelas masih menimbulkan kegelisahan investor tentang pemungutan suara plafon utang AS yang akan datang sehingga membuat BTC merugi,” kata Fyqieh.
Fokus Utang AS

Baca juga: Optimalkan Nabung Kripto: Temukan Potensi Token yang Menarik
Plafon utang AS kali ini diprediksi akan menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin pada bulan Juni mendatang. Menurut Fyqieh, jika AS meningkatkan plafon utang, hal tersebut mungkin berdampak negatif pada pasar kripto karena pemerintah akan berusaha membangun saldo kas dengan menerbitkan obligasi pemerintah.
Fyqieh menjelaskan, “Penerbitan utang untuk meningkatkan pendapatan akan memiliki efek sebaliknya, di mana uang akan dialihkan dari kas dan aset berisiko ke obligasi pemerintah AS, terutama karena imbal hasil instrumen ini meningkat untuk mengimbangi peningkatan pasokan.”
Namun, di sisi lain, investor Bitcoin tidak perlu panik mengenai polemik mengenai plafon utang. Karena ini merupakan hal yang berulang dan akan terjadi pada setiap waktu jatuh tempo. Jika pemerintah AS memutuskan untuk terus meningkatkan plafon utang, maka dalam jangka panjang, nilai dolar kemungkinan akan terdevaluasi, yang dapat menguntungkan harga Bitcoin dan aset berisiko lainnya.
Menurut Fyqieh, sinyal kesepakatan debt ceiling pemerintah AS ikut mengerek proyeksi kenaikan suku bunga acuan The Fed atau bank sentral AS pada bulan Juni mendatang. Diproyeksikan The Fed akan melanjutkan kenaikan suku bunga hingga 25 basis poin (bps). Apabila ini benar akan mempengaruh pasar kripto sepanjang bulan Juni 2023.
“Kembali menurunnya tingkat inflasi di Amerika Serikat memberikan peluang bagi The Fed untuk menunda kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Kemungkinan adanya penundaan kenaikan suku bunga pada pertemuan FOMC 13-14 Juni 2023 dapat memberikan dampak positif bagi harga Bitcoin. Namun, situasi ini dapat berubah seiring dengan perkembangan terkini dalam kondisi makroekonomi,” jelas Fyqieh.
Analisis Teknikal
Data CME FedWatch Tool memproyeksi probabilitas kenaikan suku bunga 25 bps ke kisaran 5,25-5,50% mencapai 64,2% per 31 Mei 2023. Angka ini naik tajam dari probabilitas 17,4% yang tercatat sepekan sebelumnya.
Sisanya, 35,6% probabilitas menyatakan suku bunga tidak akan naik pada Juni. Perubahan drastis proyeksi suku bunga ini menandakan pengaruh kuat dari kesepakatan debt ceiling antara pemerintah AS dengan oposisi.

Baca juga: Kolaborasi Tokocrypto x IDNFT Dorong Edukasi Web3 dan Blockchain
Indikator teknis BTC melihatkan ada kemungkinan Bitcoin akan mengalami penurunan di harga US$ 25.000, namun dengan adanya pola pembalikan arah ini kemungkinan BTC akan menjumpai di harga US$ 30.000 di bulan Juni mendatang.
Bitcoin mengalami pullback ke arah resisten line-nya di harga sekitar US $28.069 dan kembali mengalami koreksi setelahnya. Dengan adanya pullback ini berarti investor dan trader melakukan test apakah bisa breakout dari resisten line-nya dan mengalami lanjutan bullish.
Namun kenaikan yang tinggi ini juga akan ada gelombang koreksi. untuk penurunan berikutnya berada di area harga US$ 27.000-US$ 27.220 sehingga ini bisa menjadi kesempatan pembelian yang cukup bagus dengan sentimen yang ada. Jika Bitcoin mencoba kembali dan menembus ke harga diatas US$ 28.500 dan candlestick menutup sempurna secara timeframe daily diatas itu maka bisa saja Bitcoin akan menjumpai di harga US$ 30.000 kembali.
Saran Investor
Untuk saat ini investor bijak untuk mengambil sikap tenang. Investor Bitcoin bisa menilai volatilitas yang sideways dan cenderung jenuh. Investor sebaiknya melakukan diversifikasi portofolio dengan menambahkan berbagai aset kripto. Ini dapat membantu mengurangi risiko dan memastikan bahwa portofolio tidak terlalu bergantung pada satu jenis aset saja.
“Pertimbangkan untuk mengambil pendekatan jangka panjang dalam investasi. Pasar kripto terkenal dengan volatilitasnya, jadi bersiaplah untuk menghadapi fluktuasi harga jangka pendek dan jangan terlalu terpengaruh oleh pergerakan harian,” sara Fyqieh.
Untuk investor jangka panjang bisa mulai menabung atau DCA (dollar cost averaging) dengan rutin hingga 1 tahun ke depan setelah halving Bitcoin. Ini merupakan sentimen yang sangat bagus. Kuncinya adalah konsisten untuk melakukan DCA dan tetap melakukan riset.
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Market Analysis
Optimalkan Nabung Kripto: Temukan Potensi Token yang Menarik

Dalam era investasi digital, semakin banyak orang yang tertarik untuk mengoptimalkan hasil dari kegiatan nabung kripto mereka. Banyak orang mulai memperhatikan potensi besar yang bisa ditawarkan oleh pasar kripto.
Meskipun investasi kripto juga memiliki risiko yang perlu diperhitungkan, namun dengan strategi yang tepat, Anda dapat mengoptimalkan pengalaman nabung kripto. Salah satu kunci kesuksesan dalam nabung kripto adalah dengan menemukan potensi token yang menarik.
Penting untuk melakukan riset mendalam dan mengidentifikasi token kripto yang memiliki prospek dan potensi pertumbuhan yang tinggi. Ada ribuan token yang tersedia di pasar kripto, dan masing-masing memiliki karakteristik unik.
Anda dapat memulai dengan melihat proyek-proyek yang memiliki teknologi inovatif, tim yang berpengalaman, dan roadmap yang jelas. Selain itu, penting juga untuk melihat adopsi token tersebut di pasar dan dukungan komunitas yang kuat. Dengan menggali informasi ini, Anda dapat menemukan potensi token yang menarik untuk membantu mengoptimalkan hasil dari nabung kripto.

Baca juga: Kolaborasi Tokocrypto x IDNFT Dorong Edukasi Web3 dan Blockchain
Berikut adalah sejumlah token yang diperkirakan memiliki potensi profit jika melakukan nabung kripto sejak dini, menurut Trader Eksternal Tokocrypto, Fyqieh Fachrur.
Daftar Token Potensi untuk Nabung Kripto
Near Protocol (NEAR)
Near Protocol adalah sebuah platform blockchain yang bertujuan untuk memfasilitasi pengembangan dan operasional aplikasi terdesentralisasi (dApps). Protokol ini dirancang untuk mengatasi beberapa masalah yang sering terjadi dalam ekosistem blockchain, seperti skalabilitas, biaya transaksi yang tinggi, dan pengalaman pengguna yang buruk.

Near Protocol menggunakan pendekatan yang disebut “shared blockchain” untuk meningkatkan skala dan kinerja. Dengan pendekatan ini, jaringan Near Protocol dibagi menjadi beberapa shard (bagian), dan setiap shard dapat memproses transaksi dan menjalankan smart contract secara independen. Ini memungkinkan Near Protocol untuk mengatasi jumlah transaksi yang lebih tinggi dan mempercepat waktu konfirmasi, sehingga meningkatkan kinerja keseluruhan platform.
Near Protocol juga menyediakan berbagai alat dan infrastruktur untuk pengembang, termasuk SDK (Software Development Kit) yang memudahkan pembuatan dApps di atas platform Near Protocol.
- ATH : US$ 20,41
- Price Now : US$ 1,65
- Persentase Loss dari ATH : – 91,92%
- Persentase Profit jika mencapai ATH : +1136,2%
- Estimasi Mencapai ATH : 2025
Solana (SOL)
Solana adalah sebuah protokol blockchain yang dirancang untuk mendukung aplikasi terdesentralisasi (dApps) dengan kecepatan tinggi dan skalabilitas yang tinggi. Dikembangkan oleh Solana Labs, Solana menggunakan pendekatan inovatif dan teknologi yang unik untuk memberikan kinerja yang superior dalam hal throughput (kapasitas pemrosesan) dan waktu konfirmasi transaksi.

- ATH : US$ 265,36
- Price Now : US$ 20,77
- Persentase Loss dari ATH : – 92,17%
- Persentase Profit jika mencapai ATH : +1177,61%
- Estimasi Mencapai ATH : 2025
Baca juga: Daftar Aset Kripto Potensi Bullish Akhir Mei 2023
Flux (FLUX)
Flux (Flux) adalah protokol DeFi yang berjalan di blockchain Solana. Dengan fitur farming, staking, dan protokol AMM, Flux memungkinkan pengguna untuk mendapatkan penghasilan pasif dan melakukan pertukaran aset dengan likuiditas tinggi. Mereka juga berencana memperkenalkan stabilcoin Ares Protocol dan menyediakan akses ke pembiayaan terdesentralisasi. Melalui integrasi dengan ekosistem Solana, Flux bertujuan untuk membangun ekosistem keuangan terdesentralisasi yang aman dan efisien.

- ATH : US$ 3,50
- Price Now : US$ 0,517
- Persentase Loss dari ATH : – 85,26%
- Persentase Profit jika mencapai ATH : +576,9%
- Estimasi Mencapai ATH : 2025
Pastikan kamu hanya melakukan Nabung kripto di platform terpercaya, seperti Tokocrypto. Dengan berbagai fitur yang mumpuni serta ekosistem yang luas, nabung kripto jadi lebih mudah.
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Market Analysis
Daftar Aset Kripto Potensi Bullish Akhir Mei 2023

Daftar Isi
Akhir Mei 2023 telah menjadi momen yang menarik bagi pasar aset kripto, baik dari sisi bullish maupun bearish. Meskipun fluktuasi harga yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, beberapa aset kripto menunjukkan potensi bullish yang menarik.
Berikut ini adalah daftar beberapa aset kripto yang menunjukkan potensi bullish di akhir Mei 2023, menurut Trader Eksternal Tokocrypto, Fyqieh Fachrur:
Bitcoin (BTC)

Bitcoin mengalami pullback ke arah resisten line nya di harga sekitar US$ 28.300 dan kembali mengalami koreksi setelahnya. Dengan adanya pullback ini berarti investor dan trader melakukan test apakah bisa breakout dari resisten line nya dan mengalami lanjutan bullish.
Namun kenaikan yang tinggi ini juga akan ada gelombang koreksi. untuk penurunan berikutnya berada di area harga US$ 27.200-US$ 27500 sehingga ini bisa menjadi kesempatan pembelian yang cukup bagus dengan sentimen yang ada. Jika Bitcoin mencoba kembali dan menembus ke harga diatas US$ 28.500 dan candlestick menutup sempurna secara timeframe daily diatas itu maka bisa saja Bitcoin akan menjumpai di harga US$ 30.000 kembali.
“Beberapa analis mengatakan bahwa kemungkinan Bitcoin akan mengalami penurunan di harga US$ 25.000, namun dengan adanya pola pembalikan arah ini kemungkinan bitcoin akan menjumpai di harga US$ 30.000 di bulan Juni,” kata Fyqieh.
Investor harus waspada, lonjakan terbaru dalam harga BTC tidak boleh dianggap sebagai pemulihan yang berkelanjutan. Meskipun ini mengalami peningkatan harga sementara, tren naik ini mungkin tidak berlangsung lama. Kemungkinan para pelaku pasar yang optimis terjebak pada saat harga Bitcoin mencapai puncaknya dalam tren naik. Penting untuk bersikap berhati-hati selama periode seperti ini, karena euforia pasar yang naik dapat menyebabkan keputusan yang tergesa-gesa.
Solana (SOL)

Baca juga: Kisah Sukses Trading Meme Coin Dogecoin hingga Pepe
Solana adalah proyek blockchain yang memiliki ekosistem smart kontrak yang kuat dan telah menarik banyak perhatian dengan ratusan proyek yang dibangun di atasnya. Saat ini, harga Solana telah melewati level resistensi dan belum menguji kembali level supportnya.
Diprediksi bahwa harga Solana mungkin mengalami penurunan kecil sekitar US$ 20, dengan harga saat ini sekitar US$ 20,7, dengan koreksi maksimal sebesar 3%. Namun, jika pengujian kembali ini gagal dan harga turun di bawah US$ 18, maka secara teknis Solana dapat mengalami penurunan lebih lanjut. Meskipun demikian, Solana dianggap memiliki potensi yang kuat dari segi ekosistem dan timnya. Dalam jangka pendek, target kenaikan harga Solana diperkirakan berada di sekitar US$ 22,5.
Flux (FLUX)

Aset kripto Flux mengalami peningkatan pergerakan yang signifikan dengan volume transaksi yang tinggi. Hal ini menunjukkan minat yang meningkat dari pelaku pasar, termasuk smart money dan retail, yang mulai membeli aset kripto Flux dalam waktu dekat.
Ada potensi kenaikan harga yang signifikan untuk Flux dalam waktu dekat, dengan potensi keuntungan sekitar 15,13%, jika harga mencapai resisten pada pertengahan bulan Mei sebesar US$ 0,591. Namun, kemungkinan juga terdapat koreksi untuk menguji level support, yang akan memastikan bahwa breakout yang terjadi bukanlah semata-mata “fake breakout” yang tidak berkelanjutan.
Near Protocol (NEAR)

Baca juga: Holder Jangka Pendek Bitcoin Kembali Jual Untung, Sinyal Apa?
Dikonfirmasi bahwa harga telah breakout dan telah melakukan retest support dalam beberapa jam terakhir. Dalam perkiraan ini, diprediksi bahwa Near akan mengalami peningkatan lebih cepat dibandingkan dengan aset kripto lainnya karena kondisinya yang menguntungkan secara teknikal. Support harga Near berada di sekitar US$ 1,62, dan diprediksi bahwa harga akan mengalami pergerakan bullish menuju level US$ 1,78, dengan potensi keuntungan sekitar 10,28% dalam beberapa hari ke depan.
“Namun, penting untuk diingat bahwa pasar kripto sangat fluktuatif dan sulit diprediksi dengan akurasi. Harga aset kripto dipengaruhi oleh berbagai faktor yang meliputi sentimen pasar, berita terkait proyek, dan kondisi pasar secara keseluruhan. Koreksi yang lebih dalam juga merupakan kemungkinan jika Near kembali ke area support di bawah US$ 1,6,” tutur Fyqieh.
Arpa Chain (ARPA)

Aset kripto ARPA mengalami kenaikan yang signifikan, dengan keuntungan lebih dari 200% dalam waktu 3 minggu, dari harga US$ 0,04 menjadi US$ 0,083. Peningkatan ini telah menjadi perbincangan yang panjang di kalangan penggiat aset kripto karena besarnya kenaikan tersebut. Namun, perlu dicatat bahwa ARPA juga sedang mengalami pola pembalikan yang tajam.
Volume transaksi yang tinggi juga mengindikasikan minat dan perhatian yang kuat dari para trader, dengan total volume transaksi mencapai US$ 140 juta USD dalam periode 24 jam, dengan rata-rata volume transaksi sekitar US$ 80 juta saat terjadi tren bullish. Dalam skenario koreksi, ARPA mungkin akan mencari support di level moving average 200-day di sekitar harga US$ 0,06 dan moving average 100-day di sekitar harga US$ 0,07.
Pastikan kamu hanya melakukan Nabung kripto di platform terpercaya, seperti Tokocrypto. Dengan berbagai fitur yang mumpuni serta ekosistem yang luas, nabung kripto jadi lebih mudah.
Meskipun potensi bullish kripto Mei ini dapat memberikan peluang besar bagi para investor, penting untuk diingat bahwa pasar aset kripto tetaplah sangat fluktuatif dan berisiko tinggi. Penting untuk melakukan penelitian yang mendalam dan berkonsultasi dengan ahli keuangan sebelum mengambil keputusan investasi.
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
-
Crypto1 week ago
Nabung Kripto Sekarang, Potensi Panen Cuan saat Halving Bitcoin
-
Market Analysis5 days ago
Mengapa Pasar Kripto dan Bitcoin Naik Hari Ini (29/5)?
-
Market Analysis3 days ago
Daftar Aset Kripto Potensi Bullish Akhir Mei 2023
-
Academy1 week ago
Mengenal Pepe (PEPE), Meme Coin yang Listing di Tokocrypto
-
Academy2 weeks ago
Kenal Floki (FLOKI), Aset Kripto yang Telah Listing di Tokocrypto
-
Market Analysis1 week ago
Mengapa Pasar Kripto Turun Hari Ini (25/5)?
-
Market1 week ago
Apa yang Terjadi pada Bitcoin dan Ethereum Jika AS Gagal Bayar Utang?
-
Business2 weeks ago
Ridwan Kamil Bicara Potensi Bitcoin untuk Merevolusi Ekonomi Indonesia