Connect with us

Academy

Mengenal Apa Itu ETH 2.0 dan Keuntungan Proof of Stake

Published

on

Ilustrasi aset kripto.

Ethereum 2.0, kadang-kadang disebut Eth2 atau Serenity yaitu peningkatan ke blockchain Ethereum. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kecepatan, efisiensi, dan skalabilitas jaringan Ethereum tanpa mengorbankan keamanan atau desentralisasinya. Dalam hal ini juga merupakan upaya untuk mengatasi apa yang disebut ‘blockchain trilemma’ (kepercayaan yang dipegang secara luas bahwa sehubungan dengan desentralisasi , keamanan , dan skalabilitas jaringan blockchain hanya dapat mengoptimalkan dua dari tiga fitur sekaligus).

Ethereum 2.0 mengintegrasikan beberapa perubahan mendasar pada struktur dan desain Ethereum baik secara teknis maupun ekonomi. Dua dari perubahan utama adalah perpindahan ke ‘proof of stake’ dan penambahan ‘sharding’.

Apa Itu Proof of Stake?

Proof of Stake adalah jenis mekanisme konsensus yang digunakan oleh jaringan blockchain untuk mencapai konsensus terdistribusi. Dalam mekanisme konsensus Proof-of-Stake, peserta yang telah melakukan staking aset kripto (staking berarti “mengunci” aset dengan mengirimkannya ke smart contract tertentu) dipilih secara acak untuk menjadi validator yang mengusulkan blok baru dan diberi imbalan.

Validator dengan demikian mengambil alih peran yang dipegang oleh penambang dalam sistem Proof-of-Work. Peserta yang melanggar aturan protokol akan kehilangan sebagian atau seluruhnya dari aset yang dipertaruhkan. Pendekatan ini dirancang untuk memberi insentif kepada peserta untuk berkontribusi memvalidasi dan memesan transaksi dalam blok sesuai dengan aturan protokol.

Apa keuntungan dari Proof of Stake?

Keuntungan yang paling utama di antara komunitas Ethereum untuk pindah ke Proof of Stake adalah sebagai berikut:

  • Peningkatan Efisiensi Energi . Karena Proof of Stake tidak mengharuskan peserta untuk mendedikasikan kekuatan pemrosesan ke algoritma hashing Proof-of-Work, hal ini karena menghabiskan lebih sedikit energi. Diperkirakan Ethereum 2.0 akan mengkonsumsi kurang dari 1% energi yang dikonsumsi oleh Proof of Work Ethereum.
  • Peningkatan Kapasitas. Shard chains dapat meningkatkan throughput transaksi dengan memungkinkan jaringan membuat beberapa blok secara bersamaan. Sementara dalam sistem sharding Proof-of-Work menurunkan kekuatan hashing yang diperlukan untuk mengkompromikan setiap bagian jaringan (sehingga dapat mengurangi keamanan seluruh jaringan), dalam sistem Proof-of-Stake, hal seperti ini tidak akan terjadi. Dengan kata lain, perpindahan ke Proof of Stake diperlukan untuk mengaktifkan sharding yang, pada gilirannya mungkin merupakan teknologi penskalaan yang sangat efektif.
  • Meningkatnya Desentralisasi . Karena Proof of Stake menghilangkan penambangan yang digerakkan oleh hashing,maka kebutuhan akan tempat penambangan yang besar dan padat dapat dikurangi. Secara teori, hal ini akan menurunkan hambatan masuk untuk validator, mengurangi risiko sentralisasi. Selanjutnya, karena banyaknya shard chains, langkah menuju Ethereum 2.0 membutuhkan sejumlah besar validator (lebih dari 16.000). Dengan  memiliki jumlah validator yang besar ini maka membuat jaringan tidak mudah untuk dimanipulasi oleh kepentingan-kepentingan khusus.

Apa Kekurangan dari Proof of Stake?

  • Kurang terbukti . Sementara itu Proof of Work telah diuji selama lebih dari satu dekade di Bitcoin dan sejak 2015 di Ethereum, Proof of Stake memiliki rekam jejak yang lebih sedikit. Meskipun Proof of Stake telah digunakan di sejumlah blockchain tanpa insiden, kompleksitas implementasinya yang relatif tinggi di Ethereum berarti mungkin ada faktor serangan atau kerentanan yang belum diketahui.
  • Yang kaya semakin kaya . Kritik umum terhadap Proof of Stake di Ethereum adalah karena pada dasarnya tidak ada biaya untuk menambang dan karena semakin banyak ETH yang di staking maka semakin banyak hadiah juga hasil yang Anda terima, bagi mereka yang sudah memiliki modal paling banyak akan terus memperoleh lebih banyak ETH. 

Sebaliknya, meskipun benar bahwa penambangan Bitcoin adalah usaha yang sangat padat modal, margin keuntungannya sedikit.Hal Ini berarti bahwa sebagian besar Bitcoin yang diperoleh penambang harus dijual untuk menutupi biaya penambangan dan dengan menjualnyal penambang dapat mendistribusikan sebagian besar Bitcoin yang baru ditambang. 

Apa itu sharding?

Sharding adalah proses pemisahan satu blockchain menjadi beberapa blockchain yang dikenal sebagai shard. Karena validasi blok pada setiap shard dilakukan secara independen, jika diambil secara keseluruhan, jaringan dapat memproses lebih banyak transaksi. 

Dengan Ethereum 2.0, misalnya, akan ada 64 rantai pecahan (shard chains). Hal ini berarti jaringan akan memproses transaksi pada 64 kali kecepatan transaksi dari chain tunggal asli. Validator di Ethereum 2.0 akan diacak di antara shard, ukuran yang dimaksudkan adalah untuk mengurangi potensi manipulasi oleh pihak jahat.

Timeline ETH 2.0

Langkah menuju Eth 2.0 adalah transisi bertahap multi-fase yang terjadi di sepanjang timeline berikut ini:

Beacon Chain  Fase ini diluncurkan pada Desember 2020. Sebuah “beacon chain” didirikan untuk menyimpan registry validator dan berjalan secara paralel dengan mainnet Ethereum, tetapi selama fase ini, Ethereum terus mengandalkan mekanisme konsensus Proof-of-Work (Penambangan).

Penggabungan Pada fase ini, mainnet Ethereum Proof-of-Work akan bergabung dengan Proof-of-Stake Beacon Chain. Setelah penggabungan selesai, Proof of Work di Ethereum akan dihentikan. Penggabungan kemungkinan akan dilakukan pada paruh kedua tahun 2021 atau pada paruh pertama tahun 2022.

Pecahan  Pada fase ini, shard yang dijelaskan di atas akan diintegrasikan. Pada fase awal, shard hanya akan menangani data sementara di tahap lanjutan, shard juga dapat mendukung pelaksanaan smart contract dan kemampuan untuk menangani akun, membuat setiap shard lebih mirip dengan mainnet Ethereum. Sharding diharapkan akan dimulai pada paruh kedua tahun 2022.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Academy

Bagaimana Cara Membuat Aset Kripto?

Published

on

cara membuat coin crypto atau token crypto

Saat membuat aset kripto baru, ada dua pilihan yang dapat dipilih, yaitu menciptakan koin atau token.

Koin memiliki blockchain sendiri, sedangkan token dibangun di atas jaringan blockchain yang sudah ada.

Keamanan dan sifat terdesentralisasi kripto bergantung pada teknologi blockchain.

Membuat token kripto membutuhkan lebih sedikit keahlian dan usaha dibandingkan dengan menciptakan koin kripto.

Pembuatan koin biasanya melibatkan tim pengembang dan ahli yang bekerja bersama untuk membangunnya. Sementara itu, pembuatan token tetap memerlukan pengetahuan teknis, tetapi Anda dapat membuatnya dalam waktu singkat dengan menggunakan blockchain lain yang sudah ada, seperti Ethereum, Binance Smart Chain, Solana, atau Polygon.

Pilihan antara menciptakan token atau koin akan tergantung pada kemampuan penyesuaian dan utilitas yang diinginkan.

Secara umum, biaya yang diperlukan tergantung pada sumber daya yang dibutuhkan, termasuk pengembang eksternal dan waktu.

Ethereum dan Binance Smart Chain adalah dua blockchain populer yang digunakan untuk menciptakan aset digital.

Anda dapat menggunakan kode yang sudah ada untuk membuat token Anda sendiri atau membayar untuk menggunakan layanan pembuatan koin. Sidechain juga merupakan pilihan populer lainnya karena memberikan lebih banyak fleksibilitas dengan manfaat blockchain utama.

Sebelum menciptakan aset kripto sendiri, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, seperti utilitasnya, tokenomics, dan status hukumnya. Kemudian, Anda perlu memilih blockchain, mekanisme konsensus, dan arsitektur yang sesuai untuk tahap pengembangan.

Setelah itu, audit proyek dan pemeriksaan hukum juga perlu dipertimbangkan. Meskipun siapa saja dapat menciptakan aset kripto, membangun proyek yang solid membutuhkan usaha dan dedikasi yang tinggi.

Menciptakan aset kripto dengan utilitas dan audiens yang unik merupakan konsep yang menarik bagi banyak penggemar kripto.

Namun, bagaimana cara memulainya? Ada banyak cara untuk menciptakan koin dan token, dengan biaya dan tingkat pengetahuan yang bervariasi tergantung pada kompleksitas proyek.

Jika Anda tertarik untuk menciptakan aset kripto sendiri, artikel ini memberikan gambaran dasar tentang prosesnya.

Apa Itu Aset Kripto?

Aset kripto, atau sering disebut kripto, adalah jenis aset digital yang memiliki berbagai macam utilitas. Aset ini digunakan terutama sebagai alat untuk mentransfer nilai secara digital, termasuk nilai uang, hak kepemilikan, atau bahkan hak suara dalam pengambilan keputusan.

Kripto berbeda dari sistem pembayaran digital lainnya karena berbasis pada teknologi blockchain, yang menjadikan mereka tidak tergantung pada entitas sentral seperti pemerintah atau bank.

Bitcoin adalah contoh yang paling terkenal dari aset kripto. Bitcoin memiliki utilitas sederhana, yaitu untuk mentransfer nilai uang secara global kepada siapa pun di dunia tanpa perlu melibatkan pihak ketiga.

Blockchain Bitcoin mencatat semua transaksi yang terjadi dan menjaga keamanan serta stabilitas jaringannya.

Perbedaan Antara Koin dan Token Kripto

Secara umum, aset kripto dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu koin dan token. Perbedaan antara keduanya cukup sederhana.

Koin memiliki blockchain sendiri, contohnya adalah Bitcoin dengan blockchain Bitcoin. Koin ini umumnya memiliki utilitas dalam jaringannya, seperti digunakan untuk membayar biaya transaksi, melakukan staking, atau berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tata kelola jaringan.

Sementara itu, token dibangun di atas blockchain yang sudah ada. Fungsinya mungkin serupa dengan koin, tetapi token ini memiliki utilitas utama dalam proyek tertentu. Sebagai contoh, token CAKE milik PancakeSwap di Binance Smart Chain.

Token CAKE dapat digunakan untuk membayar transaksi tertentu di dalam ekosistem PancakeSwap, seperti mencetak Non-Fungible Token (NFT) atau berpartisipasi dalam undian. Namun, CAKE tidak memiliki blockchain sendiri dan tidak dapat digunakan di setiap aplikasi di Binance Smart Chain.

Hal yang sama berlaku untuk ribuan token ERC-20 yang diterbitkan di blockchain Ethereum. Setiap token merupakan bagian dari proyek tertentu dengan utilitas yang berbeda.

Membuat Koin Vs Token Kripto

Seperti yang telah disebutkan, menciptakan token jauh lebih mudah dibandingkan dengan menciptakan koin. Untuk menciptakan koin, Anda perlu mengembangkan dan memelihara blockchainnya sendiri.

Anda dapat melakukan “forking” (membuat salinan) dari blockchain yang sudah ada, tetapi ini tidak menyelesaikan tantangan dalam menarik pengguna dan validator untuk menjaga keberlangsungan jaringan Anda.

Namun, potensi kesuksesan dalam menciptakan koin baru dapat lebih tinggi daripada hanya menciptakan token.

Membuat token memerlukan pengetahuan teknis, tetapi Anda dapat membuatnya dalam waktu singkat dengan menggunakan blockchain yang sudah ada, seperti Ethereum, Binance Smart Chain, Solana, atau Polygon.

Anda dapat menggunakan kode yang sudah ada atau memanfaatkan layanan pembuatan token yang tersedia. Proses ini lebih sederhana karena Anda tidak perlu membangun blockchain dari awal.

Ketika Anda memilih untuk membuat kripto, ada beberapa pertimbangan yang perlu dipikirkan. Berikut adalah beberapa faktor penting yang harus Anda perhatikan:

Membuat Koin

Proses pembuatan koin baru bisa memakan waktu yang cukup lama jika Anda memutuskan untuk mengembangkan blockchain sendiri.

Namun, opsi yang lebih cepat adalah dengan melakukan forking dari blockchain yang sudah ada.

Contohnya adalah Bitcoin Cash (BCH), yang merupakan hasil dari forking blockchain Bitcoin. Tetapi, baik itu dengan membuat blockchain sendiri maupun dengan forking blockchain yang sudah ada, Anda masih memerlukan pengetahuan teknis yang tinggi tentang blockchain dan pemrograman.

Kesuksesan proyek koin Anda juga akan tergantung pada kemampuan Anda untuk menarik pengguna baru ke jaringan blockchain yang Anda ciptakan.

Membuat Token

Dalam membuat token, Anda bisa memanfaatkan blockchain yang sudah ada dan memanfaatkan reputasi dan keamanannya. Meskipun Anda tidak memiliki kendali penuh atas seluruh aspek token, masih ada banyak penyesuaian yang bisa dilakukan.

Ada banyak situs web dan alat yang tersedia untuk membuat token Anda sendiri, terutama di Binance Smart Chain (BSC) dan Ethereum.

Pertimbangan Koin atau Token untuk Proyek Kripto

Pilihan antara membuat koin atau token akan tergantung pada kegunaan dan tujuan proyek Anda. Dalam banyak kasus, token sudah cukup untuk aplikasi Keuangan Terdesentralisasi (DeFi) atau game play-to-earn. BSC dan Ethereum menawarkan fleksibilitas dan kebebasan yang besar bagi pengembang.

Namun, jika Anda ingin memperluas kegunaan sebuah koin atau blockchain, membuat koin dengan blockchain sendiri mungkin akan menjadi pilihan yang lebih baik.

Meskipun membuat blockchain dan koin baru lebih sulit daripada menerbitkan token, tetapi jika dilakukan dengan benar, bisa membawa banyak inovasi dan peluang baru.

Contoh blockchain yang baik untuk membuat koin adalah Binance Smart Chain, Ethereum, Solana, dan Polygon.

Solusi Terbaik untuk Pembuatan Aset Kripto

Ada beberapa solusi populer untuk membuat aset kripto, seperti Binance Smart Chain (BSC), Ethereum, dan Solana. Semua jaringan ini menyediakan cara untuk membuat berbagai token berdasarkan standar yang sudah ada.

Standar token BEP-20 dan ERC-20 adalah contoh yang paling umum dan didukung oleh hampir semua dompet kripto.

ERC-20 adalah standar token yang digunakan di blockchain Ethereum, sedangkan BEP-20 adalah standar token yang digunakan di Binance Smart Chain (BSC).

Kedua jaringan ini memungkinkan Anda untuk membuat dan menyesuaikan smart contract yang akan menjadi dasar token dan aplikasi terdesentralisasi (DApp) Anda.

Dengan menggunakan DApp, Anda dapat membuat ekosistem yang memberikan lebih banyak kegunaan dan fungsionalitas pada token Anda.

Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan penggunaan sidechain yang menggunakan keamanan dari blockchain yang lebih besar, seperti Ethereum atau Polkadot, tetapi tetap memberikan beberapa penyesuaian.

Polygon Network, yang terkait dengan Ethereum, adalah contoh sidechain yang memberikan pengalaman yang serupa dengan Ethereum namun dengan biaya yang lebih rendah dan kecepatan yang lebih cepat.

Setelah Anda memilih blockchain yang akan digunakan, Anda perlu menentukan metode untuk membuat token.

Dalam blockchain seperti BSC dan Ethereum yang didasarkan pada Mesin Virtual Ethereum (EVM), proses pembuatan token cukup sederhana.

Anda dapat menggunakan alat siap pakai yang tersedia untuk membuat token sesuai dengan parameter dan aturan yang Anda tentukan.

Meskipun beberapa alat ini berbayar, mereka menyediakan solusi yang praktis terutama bagi mereka yang masih baru dalam menggunakan smart contract.

Namun, jika Anda berencana untuk membuat blockchain dan koin sendiri, Anda kemungkinan akan membutuhkan tim pengembang blockchain dan ahli industri yang berpengalaman.

Meskipun forking blockchain yang sudah ada, seperti Ethereum atau Bitcoin, dapat mengurangi sejumlah pekerjaan yang diperlukan untuk menyiapkan jaringan, tetap saja Anda harus melibatkan validator dan menjalankan node untuk menjaga keberlanjutan blockchain.

Pertimbangan Memilih Opsi Koin atau Token

Selain pertimbangan utama seperti pemilihan blockchain dan opsi antara koin dan token, ada beberapa area penting lainnya yang perlu Anda pertimbangkan dalam merancang kripto:

Menentukan Utilitas Aset Kripto

Aset kripto dapat memiliki berbagai peran dan utilitas. Beberapa dapat berfungsi sebagai kunci akses ke layanan, sementara yang lain mewakili kepemilikan atau hak istimewa tertentu. Untuk memahami dan merancang aset kripto Anda, Anda perlu menentukan fitur dan utilitas yang akan dihadirkannya.

Merancang Tokenomics

Tokenomics adalah sistem ekonomi yang mengatur aset kripto Anda, termasuk suplai total, metode distribusi, dan mekanisme harga. Penting untuk merancang tokenomics yang seimbang dan memberikan insentif bagi pemegang token untuk membeli dan memegang aset kripto Anda.

Misalnya, jika Anda menciptakan stablecoin, penting untuk memastikan agar stablecoin tersebut terpantau dengan baik dan dapat diandalkan dalam menjaga stabilitas nilainya.

Kepatuhan Hukum

Setiap negara memiliki peraturan dan regulasi yang berbeda terkait dengan aset kripto. Anda harus mempertimbangkan kewajiban hukum dan memastikan bahwa proyek kripto Anda mematuhi peraturan yang berlaku. Konsultasikan dengan ahli hukum yang berpengalaman untuk memastikan kepatuhan penuh.

Keamanan

Keamanan adalah aspek krusial dalam pembuatan kripto. Pastikan Anda mengadopsi praktik keamanan terbaik dalam pengembangan smart contract dan melindungi aset kripto Anda dari serangan dan kerentanan keamanan lainnya. Melakukan audit keamanan secara berkala dan menjaga sistem keamanan yang kuat akan memberikan perlindungan yang diperlukan.

Pemasaran dan Adopsi

Untuk mencapai kesuksesan, Anda perlu melakukan upaya pemasaran yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan adopsi aset kripto. Buat strategi pemasaran yang komprehensif, seperti menggunakan media sosial, situs web, kampanye iklan, dan kemitraan strategis untuk membangun kesadaran dan menarik minat pengguna.

Berinteraksi dengan komunitas kripto, berpartisipasi dalam acara dan konferensi terkait, serta membangun hubungan yang kuat dengan pengguna dan pemangku kepentingan akan membantu memperluas jangkauan proyek kripto Anda.

Dukungan dan Pengembangan Berkelanjutan

Setelah meluncurkan aset kripto Anda, penting untuk menyediakan dukungan teknis yang baik dan melanjutkan pengembangan untuk meningkatkan fungsionalitas dan daya tarik proyek.

Tanggapi umpan balik pengguna, perbarui dan tingkatkan fitur sesuai dengan kebutuhan dan tren pasar. Jaga komunikasi yang baik dengan komunitas pengguna dan manfaatkan umpan balik mereka untuk mengembangkan proyek Anda.

Dalam merancang kripto Anda, selalu ingat bahwa kesuksesan proyek membutuhkan upaya yang tinggi, pengetahuan teknis, pemahaman ekonomi kripto, serta kesadaran akan peraturan hukum yang berlaku. T

eruslah belajar, jaga diri Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru dalam industri kripto, dan jangan ragu untuk mencari bantuan dari ahli dan profesional yang berpengalaman di bidang ini.

Dengan kerja keras, dedikasi, dan strategi yang tepat, Anda dapat merancang dan meluncurkan kripto yang sukses.

Langkah-langkah untuk Membuat Aset Kripto Sendiri

Jika Anda berencana untuk membuat token, tidak semua langkah dalam tutorial di bawah ini akan berlaku. Fokus utama adalah pada tiga langkah perancangan yang telah dijelaskan sebelumnya.

Namun, kami akan membahas langkah-langkah dasar dalam membuat blockchain sebelum melanjutkan ke tahap pencetakan koin.

1. Pilih platform blockchain yang sesuai

Pertama-tama, Anda perlu memilih platform blockchain di mana Anda akan menciptakan kripto Anda. Binance Smart Chain (BSC) dan Ethereum adalah pilihan populer, tetapi Anda juga dapat mempertimbangkan sidechain.

Namun, jika Anda ingin membuat koin sendiri, Anda perlu merancang atau merekrut seseorang untuk membuat blockchain khusus (custom blockchain).

2. Pilih mekanisme konsensus

Jika Anda membuat blockchain sendiri atau tidak yakin dengan pilihan blockchain untuk token Anda, Anda perlu mempertimbangkan mekanisme konsensus yang tepat. Mekanisme ini menentukan cara peserta dalam jaringan mengkonfirmasi dan memvalidasi transaksi.

Sebagian besar blockchain menggunakan Proof of Stake (PoS) karena persyaratan perangkat keras yang lebih rendah dan variasi yang lebih fleksibel.

Namun, Proof of Work (PoW) seperti yang digunakan oleh Bitcoin dianggap oleh beberapa orang sebagai pilihan yang lebih aman, meskipun lebih mahal dan kurang ramah lingkungan.

3. Rancang arsitektur blockchain

Langkah ini hanya diperlukan jika Anda membuat koin. Tidak semua blockchain mengizinkan publik untuk memvalidasi transaksi atau menjalankan node. Pilihan antara blockchain privat, publik, permissioned, atau permissionless adalah hal penting.

Arsitektur blockchain Anda akan bergantung pada tujuan koin dan proyek Anda. Sebagai contoh, sebuah perusahaan atau negara yang membuat koin mungkin memilih menjalankan blockchain privat untuk lebih mengontrol sistem.

4. Mulai pengembangan blockchain

Kecuali jika Anda memiliki pengetahuan pengembangan tingkat lanjut, Anda mungkin perlu mencari bantuan eksternal untuk membangun konsep Anda.

Setelah blockchain berjalan dalam lingkungan yang aktif, akan sulit untuk mengubah konsep dan aturan intinya. Manfaatkan testnet untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi sesuai rencana dan bekerja sama dengan tim pengembangan untuk membangun blockchain Anda.

5. Audit kripto dan kode

Melakukan audit terhadap kode blockchain dan kripto Anda adalah langkah penting. Perusahaan audit seperti Certik dapat memeriksa kode blockchain dan kripto untuk mencari kerentanan.

Setelah audit selesai, Anda dapat menerbitkan hasilnya secara publik dan merespons temuan yang ada. Proses ini memberikan keamanan tertentu bagi Anda sebagai pencipta dan bagi calon pengguna sebagai investor.

6. Periksa aspek hukum

Setelah blockchain Anda siap untuk mencetak aset kripto, langkah terbaik yang dapat Anda lakukan adalah berkonsultasi dengan ahli hukum untuk memeriksa apakah Anda perlu memperoleh izin atau lisensi tertentu. Aspek hukum terkait aset kripto sangat kompleks dan bervariasi di berbagai yurisdiksi.

Ahli hukum akan membantu Anda memahami peraturan dan persyaratan yang berlaku dalam negara atau wilayah di mana Anda beroperasi.

Mereka akan memastikan bahwa proyek Anda mematuhi kepatuhan hukum terkait pendanaan, penggunaan aset kripto, dan aktivitas lain yang terkait dengan proyek Anda.

Beberapa pertimbangan hukum yang perlu dipertimbangkan termasuk peraturan terkait KYC (Know Your Customer) dan AML (Anti-Money Laundering), peraturan pajak, kepatuhan perizinan, perlindungan konsumen, dan masalah keuangan.

Konsultasikan dengan ahli hukum yang berpengalaman dalam hukum aset kripto untuk memastikan bahwa proyek Anda berada dalam batas-batas hukum yang jelas dan aman.

7. Cetak aset kripto Anda

Setelah melalui tahap perancangan, pengembangan, audit, dan memeriksa aspek hukum, Anda siap untuk mencetak kripto Anda. Prosedur pencetakan akan bervariasi tergantung pada tokenomics yang Anda tentukan.

Misalnya, jika Anda membuat token dengan suplai tetap, Anda dapat mencetaknya secara sekaligus melalui smart contract.

Namun, jika Anda membuat koin seperti Bitcoin, pencetakan akan terjadi secara bertahap seiring dengan validasi blok transaksi baru oleh para penambang.

Penting untuk memastikan bahwa pencetakan aset kripto Anda dilakukan dengan benar dan sesuai dengan aturan yang telah Anda tetapkan sebelumnya.

Pastikan untuk menguji dan melacak transaksi, memastikan keamanan dan keandalan jaringan, serta melibatkan pengguna dan pemangku kepentingan dalam proses pencetakan tersebut.

Setelah mencetak aset kripto, langkah selanjutnya adalah memperkenalkannya ke pasar dan membangun kesadaran terhadapnya.

Gunakan strategi pemasaran yang efektif, seperti memanfaatkan media sosial, situs web, kampanye iklan, dan kemitraan strategis untuk mempromosikan aset kripto Anda.

Terlibatlah dengan komunitas kripto, ikuti acara dan konferensi terkait, serta bangun hubungan yang kuat dengan pengguna dan pemangku kepentingan untuk memperluas jangkauan dan keberhasilan proyek kripto Anda.

Langkah-langkah Membuat Token BEP-20

Membuat token BEP-20 yang sederhana membutuhkan keterampilan pengodean dasar untuk menerapkan smart contract ke Binance Smart Chain. Anda juga perlu menginstal MetaMask dan memiliki BNB di dompet Anda untuk membayar biaya gas.

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat token BEP-20:

1. Pastikan Anda menambahkan mainnet BSC ke MetaMask. Anda dapat menemukan instruksi mendetailnya di panduan kami tentang Menghubungkan MetaMask ke Binance Smart Chain.

2. Buka Remix, sebuah aplikasi online untuk mengembangkan dan menerapkan smart contract di blockchain yang kompatibel dengan Mesin Virtual Ethereum. Klik kanan pada folder [contracts], lalu klik [New File].

tampilan langkah ke-2 Membuat Token BEP-20

3. Beri nama file tersebut “BEP20.sol”.

tampilan langkah ke-3 Membuat Token BEP-20

4. Pastikan Anda menetapkan bahasa pemrograman sebagai [Solidity]. Jika tidak, smart contract Anda tidak akan berfungsi. Anda dapat melakukannya dengan mengklik ikon di sisi kanan bawah seperti yang terlihat dalam gambar.

tampilan langkah ke-4 Membuat Token BEP-20

5. Salin kode smart contract BEP-20 ke file Anda. Informasi lebih lanjut mengenai parameter dan fungsi kode dapat Anda temukan di GitHub.

tampilan langkah ke-5 Membuat Token BEP-20

6. Ubah name, symbol, decimals, dan totalSupply untuk koin Anda. Sebagai contoh, kita akan menggunakan Binance Academy Coin (BAC) dengan 18 angka desimal dan total suplai sebesar 100.000.000. Jangan lupa untuk menambahkan 0 yang cukup untuk 18 angka desimal tersebut.

tampilan langkah ke-6 Membuat Token BEP-20

7. Selanjutnya, Anda perlu mengompilasi smart contract. Klik ikon yang ditunjukkan di bawah di sisi kiri layar, centang kotak [Auto compile] dan [Enable optimization], lalu klik tombol [Compile].

tampilan langkah ke-7 Membuat Token BEP-20

8. Klik tombol [ABI] untuk menyalin ABI kontrak.

tampilan langkah ke-8 Membuat Token BEP-20

9. Klik ikon yang disorot di bawah di sisi kiri layar. Pilih [Injected Web3] sebagai lingkungan Anda, lalu izinkan MetaMask untuk terhubung ke Remix. Pastikan Anda telah memilih kontrak BEP20 Anda sebelum mengklik [Deploy].

Sekarang, Anda perlu membayar biaya transaksi melalui MetaMask untuk menerapkan kontrak ke blockchain. Setelah smart contract aktif, Anda perlu memverifikasi dan menerbitkan kode sumber kontrak.

tampilan langkah ke-9 Membuat Token BEP-20

10. Salin alamat kontrak ke BscScan, pilih [Solidity (Single)] sebagai jenis kompiler, dan cocokkan versi kompilator yang digunakan pada langkah 7.

tampilan langkah ke-10 Membuat Token BEP-20

11. Selanjutnya, klik kanan pada BEP20.sol di Remix, lalu tekan [Flatten]. Anda perlu memberikan izin kepada Remix untuk meratakan kode.

tampilan langkah ke-11 Membuat Token BEP-20

12. Salin kode dari BEP20_flat.sol ke bidang yang tersedia, pastikan bahwa [Optimization] diatur ke “Yes”. Kemudian, klik [Verify and Publish] di bagian bawah halaman.

tampilan langkah ke-12 Membuat Token BEP-20

13. Anda akan melihat layar splash yang berhasil. Dengan kode yang diverifikasi, Anda dapat mencetak token melalui BscScan menggunakan perintah _mint yang diterapkan dalam kontrak. Buka alamat kontrak di BscScan, lalu klik [Write Contract], lalu klik [Connectto Web3] untuk menghubungkan akun MetaMask Anda.

tampilan langkah ke-13 Membuat Token BEP-20

14. Arahkan ke bagian bawah halaman ke bagian “Mint”, lalu masukkan jumlah token yang ingin Anda cetak. Sebagai contoh, kita akan mencetak 100.000.000 BAC. Jangan lupa untuk menambahkan angka desimal yang sesuai, dalam hal ini adalah 18. Klik [Write], lalu bayar biayanya melalui MetaMask.

tampilan langkah ke-14 Membuat Token BEP-20

15. Anda akan melihat bahwa token telah berhasil dicetak dan dikirim ke dompet yang membuat smart contract tersebut.

tampilan langkah ke-14 Membuat Token BEP-20

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membuat token BEP-20 sendiri di Binance Smart Chain. Pastikan untuk memahami implikasi dan risiko yang terkait dengan penciptaan dan pengelolaan kripto sebelum melangkah lebih jauh.

Cara Agar Kripto Listing di Bursa

Melistingkan koin atau token Anda di bursa kripto seperti Binance dapat membantu Anda mencapai audiens yang lebih luas dengan cara yang aman dan diatur.

Jika Anda telah berhasil membuat dan mengembangkan proyek kripto yang solid, Anda dapat mengajukan permohonan melalui formulir online yang disediakan oleh Binance untuk dilistingkan atau mendistribusikannya secara langsung melalui Launchpad/Launchpool.

Setiap aset kripto akan melalui proses evaluasi yang ketat, dan Anda perlu secara rutin memberi tahu Binance tentang kemajuan proyek Anda selama proses permohonan.

Selain itu, Anda mungkin perlu menyediakan BNB dan BUSD dalam ekosistem kripto Anda, baik sebagai likuiditas maupun untuk digunakan dalam penawaran koin awal (ICO) atau penjualan token.

Biaya Pembuatan Aset kripto Sendiri

Biaya pembuatan aset kripto akan tergantung pada metode dan konfigurasi yang Anda pilih. Jika Anda membuat koin dan blockchain sendiri, Anda harus memperhitungkan biaya penggajian tim pengembang selama beberapa bulan. Biaya audit kode oleh tim yang terpercaya dapat mencapai $15.000 (USD).

Namun, untuk membuat token sederhana di Binance Smart Chain, biayanya bisa lebih murah, sekitar $50. Secara keseluruhan, untuk menciptakan aset kripto dengan peluang keberhasilan tertentu, Anda mungkin perlu mengeluarkan ribuan dolar untuk pengembangan, pemasaran, dan pembangunan komunitas.

Kesimpulan

Jika Anda memutuskan untuk membuat aset kripto sendiri, penting untuk diingat bahwa informasi yang kami berikan hanya merupakan titik awal. Ini adalah topik yang kompleks dan membutuhkan pemahaman yang mendalam.

Selain membuat token atau koin, Anda juga perlu mempertimbangkan strategi untuk mencapai kesuksesan setelah peluncuran. Belajar dari proyek-proyek lain dan pengalaman mereka dapat membantu Anda dalam membuat aset kripto Anda sendiri.

Sumber: Binance Academy Indonesia

Continue Reading

Academy

Mengenal Pepe (PEPE), Meme Coin yang Listing di Tokocrypto

Published

on

Ilustrasi aset kripto, Pepe (PEPE). Sumber: Tokocrypto.

Meme coin Pepe (PEPE) yang fenomenal telah listing di salah satu platform perdagangan aset kripto terbesar di Indonesia, Tokocrypto pada Selasa (23/5). PEPE adalah memecoin populer yang dibangun di blockchain Ethereum . Sejak peluncuran publiknya pada April 2023, PEPE dengan cepat menjadi salah satu dari 100 aset kripto teratas yang diperdagangkan.

Berbeda dengan meme coin DOGE, yang membutuhkan waktu hampir empat tahun untuk kapitalisasi pasarnya melampaui US$ 1 miliar, PEPEmencapai tolok ukur yang sama dalam waktu tiga minggu sejak peluncurannya. Meskipun harga PEPE sangat fluktuatif sejak saat itu, jumlah pemegang individu terus meningkat signifikan.

Mari berkenalan lebih jauh dengan PEPE, aset kripto yang telah listing di Tokocrypto.

Apa Itu Pepe (PEPE)?

Diluncurkan pada pertengahan April 2023, PEPE adalah contoh meme coin yang berbeda dari token doge atau Shiba Inu yang telah populer. Meme coin tercipta biasanya berdasarkan meme internet dan dipopulerkan serta dipromosikan oleh influencer atau tokoh besar, seperti Elon Musk—telah menarik perhatian investor karena dianggap kurang serius, tapi potensi untuk mendapat keuntungan sangat besar.

Menurut situs resminya, PEPE dirancang untuk menjadi “memecoin paling memeable yang ada.” Pembuatan meme coin ini memiliki banyak referensi ke token populer lainnya seperti Shiba Inu (SHIB), Floki Inu (FLOKI), Dogecoin (DOGE), dan sebagainya.

Ilustrasi aset kripto, Pepe (PEPE). Sumber: Pepe.
Ilustrasi aset kripto, Pepe (PEPE). Sumber: Pepe.

Baca juga: Kenal Floki (FLOKI), Aset Kripto yang Telah Listing di Tokocrypto

Secara desain, PEPE tidak memiliki nilai intrinsik dan dinyatakan dengan jelas di situs web:

“PEPE adalah koin meme tanpa nilai intrinsik atau ekspektasi pengembalian finansial. Tidak ada tim formal atau peta jalan. Koin itu sama sekali tidak berguna dan hanya untuk tujuan hiburan.”

Perlu dicatat bahwa ini bukanlah hal baru di bidang kripto. Beberapa meme coin telah muncul di masa lalu, tidak membuat klaim dan langsung mengkhawatirkan pengguna bahwa mereka tidak memiliki nilai apa pun.

Siapa yang Menciptakan Pepe (PEPE)?

Pengembang PEPE tidak dikenal. Seperti banyak pembuat koin meme lainnya di pasar, mereka memilih untuk tetap anonim sepenuhnya.

PEPE diluncurkan pada 17 April dengan sedikit gembar-gembor. Ini didasarkan pada meme Pepe the Frog, awalnya dibuat oleh Matt Furie pada tahun 2005. Seperti beberapa token lain berdasarkan Pepe the Frog, PEPE tidak memiliki hubungan resmi dengan Furie atau karakter kartun aslinya.

Di situs web resmi PEPE, proyek tersebut secara tegas menyebutkan tidak memiliki afiliasi dengan pencipta Pepe the Frog, Matt Furie. Proyek Pepe dan token aslinya hanya ada sebagai platform yang digerakkan oleh penggemar yang berupaya untuk lebih memperluas utilitas dan kesuksesan katak terkenal itu.

Blockchain Apa yang Digunakan Pepe (PEPE)?

PEPE coin ada sebagai token ERC-20 yang dibangun di atas blockchain Ethereum. Hasilnya, jaringan validator proof-of-stake Ethereum memproses transaksi PEPE.

Biaya gas Ethereum berlaku saat membeli, menjual, dan mentransfer koin PEPE.

Alamat kontrak token PEPE resmi adalah: 0x6982508145454ce325ddbe47a25d4ec3d2311933

Tokenomics

Total pasokan token PEPE adalah 420.690.000.000.000. Dengan sendirinya, nomor tersebut memberi penghormatan kepada nomor meme populer 4:20 dan 69.

93,1% dari pasokan telah dikirim ke liquidity pool, dan 6,9% sisanya dialokasikan ke dompet multi-tanda tangan untuk penggunaan di masa mendatang. Itu setidaknya menurut situs web resmi. Anda juga dapat melacak dompet ini dengan nama ENS “pepecexwallet.eth.”

Roadmap aset kripto, Pepe (PEPE). Sumber: Pepe.

Pepe Coin menggunakan mekanisme deflasi yang membakar sebagian kecil token dengan setiap transaksi untuk menciptakan kelangkaan dan berpotensi meningkatkan nilai token yang tersisa dari waktu ke waktu.

Selain itu, ia menggunakan sistem redistribusi di mana sebagian dari setiap transaksi didistribusikan ke pemegang token yang ada untuk mendorong keterlibatan pengguna dan investasi jangka panjang.

Peringkat PEPE di situs CoinMarketCap pada Rabu (24/5) jam 08.00 WIB adalah #68, dengan kapitalisasi pasar langsung sebesar US$ 624.878.604. Ini memiliki pasokan yang beredar dari 391.790.000.000.000 koin PEPE dan maksimal pasokan 420.690.000.000.000 koin PEPE.

Ekosistem PEPE

Ekosistem memecoin PEPE berkembang dari hari ke hari. Pada saat penulisan ini pada 24 Mei, sekitar dua minggu setelah peluncuran awal, token tersebut sudah memiliki 65 ribu pemegang, menurut Etherescan.

Grup Telegram resminya menawarkan lebih dari 25.000 anggota dan puluhan, bahkan ratusan ribu pesan per hari. Twitter resminya, meskipun dibuat pada bulan April, sudah memiliki lebih dari 133.000 pengikut.

Tampaknya belum ada fungsi tambahan untuk PEPE yang telah listing di Tokocrypto ini, di luar fungsi aset kripto yang biasa. Yakni, menjadi sarana tanpa batas, nama samaran untuk mentransaksikan nilai secara digital.

Roadmap Pepe berisi tiga fase peluncuran terpisah. Pencipta tidak memberikan tanggal spesifik kapan mereka akan menyelesaikan fase ini, tetapi mereka telah menyatakan lebih banyak pengumuman sedang dalam proses:

  • Fase peluncuran awal: Ini termasuk daftar CoinGecko dan Coinmarketcap, dan meningkatkan kehadiran media sosial proyek.
  • Kemitraan komunitas dan fase pencatatan crypto exchange (CEX) terpusat: Mengikutsertakan mitra baru, mendaftarkan koin PEPE di CEX, meluncurkan buletin khusus, dan membuka komunitas Discord khusus anggota.
  • Fase pengambilalihan meme Pepe: Tahap ini memperkenalkan merchandise Pepe, alat Pepe baru, dan Akademi Pepe. Tim juga berharap untuk mencapai lebih banyak daftar pertukaran kripto dan meningkatkan jumlah pemegang Pepe menjadi lebih dari 100.000.

Kesimpulan

Ilustrasi aset kripto, Pepe (PEPE). Sumber: Spiel Times.
Ilustrasi aset kripto, Pepe (PEPE). Sumber: Spiel Times.

Baca juga: Pepe (PEPE) Hanya Butuh 19 Hari Capai Kapitalisasi Pasar US$ 1 Miliar

Sebagai kesimpulan, meme coin PEPE tidak diragukan lagi telah berhasil menyebabkan kegemparan dalam pasar kripto, memperoleh total kapitalisasi yang dapat ditangani hingga US$ 400 juta dalam dua minggu singkat setelah diluncurkan.

Banyak yang menggambar perbandingan antara PEPE dan meme coin lainnya seperti SHIB, DOGE, FLOKI, dan sebagainya, tetapi hanya waktu yang akan memberi tahu apakah token yang terinspirasi meme ini akan tetap ada.

Ada kisah seorang investor menukar 0,125 ETH, senilai sekitar US$ 250, dengan 5,9 triliun token PEPE. Saat minat pada meme coin itu tumbuh, nilai token tersebut melonjak menjadi sekitar US$ 1,8 juta pada 19 April 2023, menghasilkan potensi pengembalian sekitar 4.500 kali lipat dari investasi awal. Mungkin tidak mengherankan, prospek pembayaran cepat menarik puluhan ribu investor lain yang berharap untuk menyimpan token PEPE sebelum harga mencapai batas atas.

Namun, seperti kebanyakan memecoin yang cenderung menjadi viral, yang satu ini juga memiliki beberapa risiko dan tantangan. Ingat, pembuatnya sendiri mengatakan bahwa itu sama sekali tidak memiliki nilai intrinsik, jadi pada dasarnya nilainya hanya sebesar seseorang bersedia membayarnya. Tentu saja, jika PEPE bertahan dalam ujian waktu dan terdaftar di bursa yang lebih terpusat di mana likuiditasnya cenderung lebih dalam, kekhawatiran ini bisa memudar.

Bagi kamu yang tertarik untuk trading token PEPE, Tokocrypto telah menghadirkan meme coin tersebut dalam platformnya. Trading PEPE/USDT & PEPE/TUSD dapat dilakukan mulai hari ini, tanggal 23 Mei 2023 pukul 15.00 WIB. pengguna dapat melakukan deposit/setoran PEPE di Tokocrypto sebagai persiapan trading.

DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.

Continue Reading

Academy

Apa Itu White Paper Aset Kripto?

Published

on

apa itu white paper crypto

White paper aset kripto merupakan dokumen yang memungkinkan proyek untuk menjelaskan produk dan tujuan pengembang proyek kepada audiens.

Dalam whitepaper, pengembang proyek bebas memilih jenis informasi yang ingin mereka sampaikan. Namun, umumnya white paper mencakup gambaran umum tujuan proyek, tokenomics, produk, fitur, dan informasi tentang tim.

Bagi investor atau trader yang melakukan penelitian terkait proyek tertentu, whitepaper dapat menjadi titik awal yang baik.

White paper merangkum informasi penting terkait suatu proyek blockchain atau aset kripto dalam sebuah dokumen. Ini adalah cara yang populer dalam menjelaskan cara kerja proyek tersebut dan masalah yang ingin diselesaikan.

Apa Itu White Paper Crypto?

Secara umum, white paper adalah laporan atau panduan yang memberikan informasi tentang topik atau masalah tertentu kepada pembacanya. Sebagai contoh, pengembang dapat membuat white paper tentang perangkat lunak yang mereka buat untuk mengedukasi pengguna tentang produk yang dibuat dan alasannya.

Dalam konteks blockchain, white paper adalah dokumen yang membantu menjelaskan fitur utama dan spesifikasi teknis dari suatu proyek aset kripto atau blockchain tertentu.

Meskipun banyak white paper yang berfokus pada koin atau token, mereka juga dapat didasarkan pada berbagai jenis proyek seperti platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) atau permainan “play-to-earn”.

White paper dapat menyajikan gambaran umum data penting dalam bentuk statistik dan diagram.

Selain itu, white paper dapat menjelaskan struktur tata kelola proyek, tim yang terlibat, serta rencana pengembangan saat ini dan di masa depan (yang sering disebut sebagai “roadmap”).

Namun, tidak ada aturan baku dalam pembuatan white paper. Setiap proyek membuat whitepaper sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya.

Secara ideal, white paper harus netral dan informatif, dengan tujuan menggambarkan proyek dan tujuannya secara jelas.

Pengguna harus selalu waspada terhadap white paper yang menggunakan bahasa persuasif dan proyek yang memberikan janji berlebihan tanpa memberikan informasi yang memadai.

White paper aset kripto sering dianggap sebagai rencana bisnis untuk proyek kripto. Ini dikarenakan white paper memberikan gambaran umum yang komprehensif tentang proyek kepada para investor.

Namun, berbeda dengan rencana bisnis, white paper biasanya dirilis sebelum peluncuran aset kripto. Dengan demikian, whitepaper sering menjadi titik awal bagi proyek kripto untuk menjelaskan arah dan konsepnya.

Informasi Apa Saja yang Dapat Ditemukan dalam Whitepaper?

Pendiri proyek membuat white paper untuk memberikan pemahaman tentang tujuan proyek mereka.

Sebagai contoh, white paper Bitcoin menyatakan: “Uang tunai elektronik versi peer-to-peer murni akan memungkinkan pembayaran online untuk dikirim langsung dari satu pihak ke pihak lainnya tanpa melalui lembaga keuangan”. 

Sementara itu, white paper Ethereum menjelaskan tujuannya sebagai berikut: “Tujuan dari Ethereum adalah menciptakan protokol alternatif untuk membangun aplikasi terdesentralisasi.”

White paper sering kali memberikan gambaran tentang utilitas dunia nyata dari proyek kripto. Misalnya, whitepaper dapat menjelaskan bagaimana proyek tersebut menyelesaikan masalah tertentu atau cara proyek tersebut dapat meningkatkan aspek-aspek dalam kehidupan kita.

Namun, perlu diingat bahwa kita harus tetap waspada terhadap janji-janji yang dibuat dalam white paper.

Membuat white paper bukanlah tugas yang mudah. Pada tahun 2017, dengan adanya lonjakan Initial Coin Offerings (ICO), ribuan token dengan konsep “inovatif” muncul, tetapi sebagian besar dari proyek tersebut gagal dalam implementasinya.

Sebagai aturan umum, kita perlu mengingat bahwa memberikan kegunaan pada sebuah aset kripto tidak menjamin bahwa kripto tersebut akan diadopsi dan digunakan.

Selain tujuan dan janji, white paper juga dapat menjelaskan bagaimana aset kripto tersebut bekerja secara teknis. Misalnya, white paper dapat menjelaskan jenis mekanisme konsensus yang digunakan untuk memungkinkan partisipan jaringan untuk berkoordinasi secara terdistribusi.

White paper juga dapat memberikan tinjauan mendalam tentang komponen tokenomics, seperti pembakaran token, alokasi token, dan mekanisme insentif. Terakhir, white paper juga dapat menyertakan roadmap yang memberikan informasi tentang jadwal proyek agar pengguna tahu kapan produk akan dirilis.

White paper sering kali dirancang dengan jelas agar dapat dibaca dan dipahami oleh siapa saja yang tertarik dan memberikan pemahaman dasar tentang proyek aset kripto atau blockchain. Namun, white paper yang baik juga akan menyediakan penjelasan teknis untuk mengonfirmasi kompetensi proyek tersebut.

Mengapa White paper Penting dalam Ekosistem Kripto?

White paper memiliki peran yang penting dalam ekosistem kripto. Meskipun tidak ada standar baku dalam pembuatannya, white paper telah menjadi kerangka kerja untuk melakukan penelitian terhadap proyek-proyek kripto.

Rekomendasi umum dalam memulai penelitian kripto adalah dengan membaca white paper proyek tersebut. White paper memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi proyek-proyek yang berpotensi berbahaya atau menjanjikan.

Selain itu, white paper memungkinkan pengguna untuk memantau apakah proyek tersebut tetap berada pada jalur yang sesuai dengan rencana dan tujuan awalnya.

White paper juga dapat memberikan transparansi dan kesetaraan dengan membuat informasi penting proyek menjadi publik.

Banyak pihak yang dapat diuntungkan dari white paper tersebut. Misalnya, investor dapat mengambil keputusan investasi yang lebih baik dengan menggunakan white paper sebagai panduan, sedangkan pengembang dapat memutuskan apakah akan berpartisipasi dalam protokol tersebut.

Seseorang yang tertarik dengan konsep proyek juga dapat merasa lebih yakin dalam memutuskan apakah akan bergabung dengan komunitas tersebut setelah membaca white paper.

Contoh White Paper Crypto

White Paper Bitcoin

White paper Bitcoin diterbitkan pada tahun 2008 oleh seseorang atau sekelompok orang yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto. Whitepaper Bitcoin berjudul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System”.

Whitepaper tersebut menjelaskan bagaimana orang dapat menggunakan Bitcoin sebagai bentuk uang yang lebih efisien di luar model perbankan tradisional.

Penjelasan teknis dalam whitepaper tersebut meliputi cara jaringan Bitcoin memungkinkan pengguna untuk mengirim aset digital melalui jaringan peer-to-peer tanpa perantara.

White paper tersebut juga menjelaskan bagaimana jaringan Bitcoin dilindungi dari sensor dan serangan pengeluaran ganda.

White Paper Ethereum

Seorang pemrogram muda bernama Vitalik Buterin menerbitkan white paper Ethereum pada tahun 2014. Namun, konsep white paper tersebut sebenarnya telah diajukan oleh Vitalik pada tahun 2013 melalui sebuah posting blog yang berjudul “Ethereum: The Ultimate Smart Contract and Decentralized Application Platform”.

Posting tersebut menggambarkan konsep blockchain yang mampu menjalankan aplikasi terdesentralisasi apa pun jika diberikan waktu dan sumber daya yang cukup.

White paper Ethereum menjelaskan perbedaan tujuan Ethereum dibandingkan dengan Bitcoin.

Sementara Bitcoin berfungsi sebagai sistem pembayaran digital peer-to-peer, white paper Ethereum menyajikan platform yang memungkinkan para pengembang untuk membangun dan menerapkan berbagai jenis aplikasi terdesentralisasi (DApp).

Misalnya, aplikasi tersebut bisa berupa aset kripto lain atau platform peminjaman terdesentralisasi. Whitepaper tersebut juga menjelaskan solusi teknologi yang memungkinkan penciptaan Ethereum, seperti kontrak pintar (smart contract) dan Mesin Virtual Ethereum.

Kesimpulan

Secara optimal, white paper harus memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai rencana tindakan proyek aset kripto dan cara pelaksanaannya.

Namun, perlu diingat bahwa white paper tidak diatur secara ketat, dan setiap orang pada dasarnya dapat membuatnya. Oleh karena itu, jika Anda tertarik dengan suatu proyek, penting untuk menganalisis white paper tersebut secara teliti, mempertimbangkan potensi risiko dan bahayanya.

White paper memiliki peran yang krusial dalam membantu pengguna memahami proyek kripto dan menilai potensinya.

Dengan membaca white paper, Anda dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang tujuan, mekanisme, dan nilai proyek tersebut. Hal ini membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik terkait investasi, partisipasi, atau keterlibatan dalam proyek kripto.

Dalam dunia kripto yang terus berkembang, white paper tetap menjadi sumber informasi yang berharga. Namun, penting untuk melihat whitepaper sebagai salah satu aspek dalam penelitian yang komprehensif.

Selain white paper, Anda juga perlu memeriksa tim proyek, pembaruan terbaru, kondisi pasar, dan faktor-faktor lain yang relevan sebelum membuat keputusan investasi atau partisipasi.

Dalam kesimpulannya, white paper memiliki peran penting dalam ekosistem kripto. Melalui whitepaper, proyek kripto dapat menjelaskan tujuan, mekanisme, dan visi mereka kepada para pembaca.

Namun, sebagai pengguna, penting untuk melihat white paper sebagai satu sumber informasi yang harus digabungkan dengan analisis mendalam lainnya sebelum mengambil keputusan terkait proyek kripto.

Sumber : Binance Academy Indonesia

Continue Reading

Popular