Bitcoin News
Yuk, Buat Mining Makin Mudah dengan Kalkulator Bitcoin!

Bagi Anda yang memahami seluk-beluk dunia kripto, pasti sudah tak asing lagi dengan berbagai istilah di dalamnya. Namun, jika Anda baru terjun ke dunia kripto, Anda mungkin akan bingung saat menemukan istilah seperti mining.
Mining merupakan salah satu cara untuk mendapatkan Bitcoin. Saat ini, ada banyak cara yang dapat membantu Anda melakukan mining. Salah satunya adalah dengan kalkulator Bitcoin. Apa itu Bitcoin dan kegiatan mining? Lalu, apa itu kalkulator Bitcoin yang dapat membantu kegiatan mining? Simak pembahasannya di sini!
Serba-Serbi Bitcoin
Teknologi yang semakin berkembang dengan pesat menciptakan hal baru, yang kini salah satunya adalah aset digital atau aset kripto. Salah satu aset kripto yang populer hingga saat ini adalah Bitcoin. Mata uang digital ini dibuat dan disimpan secara online. Hingga saat ini, Bitcoin tidak memiliki otoritas yang mengatur peredarannya. Teknologi blockchain-lah yang mengesahkan seluruh transaksi Bitcoin dalam jaringannya. Peredarannya pun transparan sehingga publik dapat merasa aman.
Bitcoin muncul pada akhir 2008 lalu. Seorang pengguna dengan nama Satoshi Nakamoto mengeluarkan makalah berjudul ‘Bitcoin: A Peer-to Peer Electronic Cash System’. Dari sanalah berkembangnya Bitcoin. Hingga akhirnya pada 2009, Bitcoin resmi dirilis dan bahkan dapat digunakan secara anonim.
Sampai akhir 2009, Bitcoin belum memiliki nilai tukar. Namun, berkat kepopulerannya yang terus meningkat, pada 2015 lalu, satu Bitcoin bernilai setara dengan 384 Dolar Amerika. Nilai tukar Bitcoin pun semakin meningkat sejak 2017.
Baca juga: 4 Cara Simpan Bitcoin yang Aman pada Wallet Kripto
Konsep Mining Bitcoin

Bitcoin bisa dimiliki dengan kegiatan ‘menambang’ atau mining. Aset kripto ini diperoleh dan disimpan dalam sebuah jaringan yang bisa diakses kapan saja. Orang akan menggunakan mesin komputer untuk melakukan proses perhitungan rumit dengan imbalan Bitcoin tersebut.
Untuk melakukan kegiatan mining ini, Anda membutuhkan komponen yang beragam seperti perangkat yang canggih dan daya listrik besar. Jika Anda memiliki alat yang memadai, maka menghasilkan Bitcoin akan mudah dilakukan. Namun, jika tidak, maka kegiatan ini akan sangat memakan waktu dan hasilnya belum tentu setimpal dengan modal yang Anda keluarkan. Karenanya, muncullah metode kalkulator Bitcoin yang bisa membantu Anda dalam melakukan mining.
Apa Itu Kalkulator Bitcoin?

Kalkulator Bitcoin adalah sebuah layanan yang dapat Anda gunakan untuk memberikan gambaran keuntungan serta pengeluaran yang dibutuhkan ketika mining Bitcoin. Saat ini, sudah banyak platform atau website yang memberikan layanan ini dengan mudah dan gratis.
Anda akan melihat simulasi perhitungan keuntungan yang dihasilkan saat melakukan mining berdasarkan hashrate, harga Bitcoin, dan daya listrik yang digunakan. Hashrate sendiri adalah daya komputasi yang digunakan saat mining. Anda bisa menggunakan website coinwarz atau 99bitcoins untuk melakukan perhitungan ini.
Jika Anda menggunakan layanan yang mereka berikan, Anda akan mendapat gambaran jelas. Anda bisa memahami apakah mining yang Anda lakukan sudah menggunakan cara tepat. Tak hanya tepat, namun juga menguntungkan bagi Anda.
Baca juga: Berikut Jenis Asic Miner yang Bisa Dipakai Untuk Mining Aset Kripto!
Komponen Kalkulator Bitcoin
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, perhitungan kalkulator Bitcoin didasari oleh beberapa komponen atau faktor. Hashrate dan harga Bitcoin akan sangat memengaruhi keuntungan mining.
Hashrate di jaringan Bitcoin setidaknya tumbuh 0,452% setiap hari. Meskipun hashrate meningkat setiap hari, harga Bitcoin bisa saja membantu menutupi sebagian kerugian. Kenaikan harga Bitcoin per harinya tak lebih tinggi dari hashrate. Perlu Anda pahami juga bahwa kalkulator Bitcoin ini hanya memprediksi dalam jangka waktu tertentu, setidaknya satu tahun saja saat block rewards berada di angka 6.25.
Nah, apakah Anda sudah mulai mendapatkan gambaran apa itu kalkulator Bitcoin dan kegunaannya? Anda bisa mendapatkan lebih banyak pengetahuan mengenai Bitcoin dan dunia kripto lewat Tokocrypto! Kunjungi website Tokocrypto dan jangan lupa untuk bergabung di komunitas Tokocrypto di Telegram dan Discord sekarang juga!
Bitcoin News
Ini Alasan Harga Bitcoin Bisa Capai US$ 30.000

Minat investor kripto terhadap Bitcoin meningkat di tengah gejolak krisis perbankan global. Banyak analis melihat potensi peningkatan ini bisa mencapai harga US$ 30.000 atau sekitar Rp 425 juta.
Dikutip BeInCrypto, melihat lebih dekat pada metrik on-chain mengungkapkan bahwa whales dan pemegang jangka panjang sekarang memposisikan diri untuk Bitcoin di harga US$ 30.000.
Sejak tren ambil untung baru-baru ini pada 7 Maret, usia rata-rata Bitcoin yang diperdagangkan telah menurun drastis. Bitcoin secara konsisten diperdagangkan di atas US$ 27.000 selama hampir dua minggu terakhir.
Krisis Perbankan
Gejolak di sektor perbankan, baik di Amerika Serikat dan global tampaknya baru-baru ini menghidupkan kembali minat investor korporat dan ritel terhadap Bitcoin. Metrik on-chain kritis mengungkapkan bagaimana minat investor yang diperbarui dapat mempercepat reli harga BTC yang sedang berlangsung.

Baca juga: Lebih dari 1.200 Bank di Jerman Tawarkan Perdagangan Bitcoin
Signature Bank dan Silicon Valley Bank (SVB) mengalami bank run, sementara bank Swiss berusia 166 tahun, Credit Suisse, juga terkena peristiwa yang dramatis pada Maret 2023.
Menurut platform Santiment, lebih sedikit token yang dipegang lama saat ini diperdagangkan di jaringan Bitcoin. Sejak lonjakan baru-baru ini pada 7 Maret menjadi 24,58 bulan, BTC Age Consumed telah turun menjadi 2,78 bulan pada 27 Maret.
indeks Age Consumed menunjukkan jumlah token yang mengubah alamat pada tanggal tertentu, dikalikan dengan jangka waktu terakhir dipindahkan. Ketika nilai Age Consumed meningkat, hal ini menunjukkan bahwa peserta jaringan yang sudah lama melakukan divestasi dari aset dasar.
Aksi Harga Bitcoin
Target selanjutnya untuk BTC adalah US$ 30.000, menurut data Global In/Out of Money (GIOM) IntoTheBlock. GIOM menunjukkan distribusi pemegang saat ini di sepanjang garis harga pembelian rata-rata mereka.
Jika BTC dapat menembus resistensinya saat ini sekitar US$ 28.000, ia akan menghadapi resistensi minimal hingga mencapai US$ 30.800, di mana 1,36 juta wallet mungkin terlihat mengambil untung dari 536.000 kepemilikan BTC mereka.

Baca juga: Bitcoin Targetkan Bull Run US$ 30K pada Aksi UBS Akuisisi Credit Suisse
Namun, BTC dapat memasuki reli berkepanjangan jika resistensi US$ 30.800 tidak memicu koreksi yang signifikan. Resistensi kritis berikutnya adalah sekitar US$ 39.000, dengan hampir 5 juta wallet addresses menyimpan 2 juta Bitcoin.
Namun, bearish dapat membatalkan sikap bullish ini jika harga Bitcoin turun di bawah US$ 27.000. Jika dukungan US$ 23.000 di mana 4 juta alamat membeli 1,54 BTC tidak dapat menahan penurunan harga, BTC dapat sekali lagi turun di bawah US$ 20.000. Di sekitar wilayah US$ 19.800, BTC akan menemukan dukungan lain yang cukup besar dari 6 juta wallet yang membeli hampir 3 juta Bitcoin.
Pastikan kamu hanya melakukan trading kripto di platform terpercaya, seperti Tokocrypto. Dengan berbagai fitur yang mumpuni serta ekosistem yang luas, trading kripto jadi lebih mudah. Anda juga bisa menyimak berbagai informasi terbaru mengenai kripto dengan mengunjungi website Tokocrypto, Instagram, Twitter, serta komunitas Tokocrypto.
DISCLAIMER: Analisa Market ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Bitcoin News
Lebih dari 1.200 Bank di Jerman Tawarkan Perdagangan Bitcoin

Industri kripto di Jerman alami kemajuan pesat. Lebih dari 1.200 bank di Jerman yang terafiliasi dengan Deutsche WertpapierService Bank AG (Dwpbank) kini menawarkan perdagangan Bitcoin (BTC) kepada pelanggan ritelnya.
Dwpbank adalah raksasa pemrosesan sekuritas Jerman yang mengelola lebih dari 5,3 juta rekening sekuritas yang kini telah meluncurkan platform baru bernama wpNex yang bisa melakukan trading Bitcoin. Melalui platform wpNex, perdagangan kripto dapat diintegrasikan dengan mulus ke dalam pengalaman perbankan pelanggan secara digital.
Layanan baru ini akan menampilkan akun kripto pelanggan di samping akun lain, termasuk rekening bank dan sekuritas. Selain itu, pelanggan tidak akan memerlukan prosedur tambahan, seperti Know Your Costumer (KYC) tambahan, menurut laporan media lokal.
Inovasi Produk

Baca juga: Cara Lapor Penghasilan dari Transaksi Aset Kripto di SPT Tahunan
CEO Dwpbank, Heiko Beck, mengatakan bank berencana untuk menambahkan aset kripto lain, aset digital, dan sekuritas tokenized ke layanan mereka di masa mendatang. Saat ini, hanya tersedia perdagangan atau trading Bitcoin. Akun kripto akan ditautkan ke akun tunai Euro, sehingga transaksi dapat dilakukan tanpa melalui akun pembayaran terpisah.
Dikutip Cointelegraph, MLB Banking adalah afiliasi Dwpbank pertama yang masuk ke platform wpNex dan telah melakukan transaksi di dalamnya. Kepala pemrosesan akun dan sekuritas MLP Banking, Paul Utzat, mengatakan dalam sebuah pernyataan:
“Di portal pelanggan MLP kami, ini merupakan tambahan logis untuk penawaran manajemen kekayaan yang ada.”
Langkah Dwpbank berpotensi memberi tekanan pada bank dan lembaga keuangan Jerman lainnya untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat akan akses mudah ke perdagangan dan investasi kripto. Sesuai pengumuman, dengan platform wpNex, dwpbank sedang menyiapkan panggung bagi Jerman untuk menjadi pemain utama dunia kripto.
Kripto di Jerman

Baca juga: 6 Cara Belajar Main Kripto untuk Pemula yang Baik dan Bijak
Jerman dinobatkan sebagai salah satu negara paling menguntungkan di dunia untuk kripto. Sebelumnya, DZ Bank mengumumkan pada bulan Februari, bahwa mereka menambahkan kripto ke layanan manajemen asetnya. DZ Bank adalah bank terbesar kedua di Jerman berdasarkan aset dan lembaga pusat untuk jaringan koperasi bank dengan 8.500 kantor cabang.
Sementara itu, Bank kripto Jerman, Nuri, bagaimanapun, ditutup pada bulan November tahun lalu di bawah tekanan bear market kripto. Mereka pada saat itu memiliki setengah juta pelanggan.
Di sisi keuangan tradisional, saham Deutsche Bank anjlok pada 24 Maret karena ketidakstabilan menyebar di antara bank-bank Eropa. Divisi manajemen aset Deutsche Bank DWS dilaporkan sedang dalam pembicaraan dengan tradias tentang investasi dalam layanan tersebut.
Bitcoin News
Menelisik Keuntungan Bitcoin dalam Krisis Perbankan Global

Bitcoin diuntungkan dari krisis perbankan global yang terjadi akhir-akhir ini. Saat dunia bergulat dengan krisis perbankan di ambang kekacauan, Federal Reserve (Fed) telah mengambil langkah drastis untuk memompa likuiditas ke pasar. Inisiatif ini menghasilkan respons yang tidak terduga dari pasar kripto, khususnya Bitcoin.
Di tengah kenaikan suku bunga dan serangkaian dana talangan bank, tindakan penyeimbang The Fed antara pengetatan dan pelonggaran kebijakan moneter telah membuat banyak investor mempertanyakan keamanan aset mereka.
Di Amerika Serikat, banyak bank, termasuk Silvergate, Silicon Valley Bank (SVB), Signature Bank, dan First Republic Bank, berada di bawah tekanan yang luar biasa, membutuhkan intervensi pemerintah atau swasta untuk mengatasi krisis. Tetapi, krisis tidak terbatas pada AS.
Bank-bank Eropa seperti Credit Suisse dan Deutsche Bank juga berjuang untuk bertahan.
Krisis Perbankan Global

Baca juga: Jumlah Investor Kripto di Indonesia Hampir Tembus 17 Juta Pelanggan
Pemerintah dan bank sentral di seluruh dunia telah mengambil langkah untuk mengurangi krisis dengan menyediakan likuiditas.
Federal Reserve, FDIC, dan organisasi lain telah melemparkan serangkaian kebijakan moneter sebagai langkah penyelematan ke bank-bank yang terkepung krisis di AS. Langkah ini telah membuat neraca Fed membengkak sebesar US$ 400 miliar hanya dalam dua minggu.
Peningkatan pesat ini secara efektif meniadakan 64% dari kemajuan yang dibuat dalam pengetatan kuantitatif selama setahun terakhir.
Pasar, bagaimanapun, tetap tidak yakin dengan strategi Fed. Sementara suku bunga terus meningkat, suntikan likuiditas besar-besaran telah membingungkan pasar.
Dikutip BeInCrypto, Torsten Slok, Mitra dan Kepala Ekonom di Apollo, berpendapat bahwa kesenjangan antara Dana Fed dan suku bunga pada rekening deposito adalah “alasan mendasar mengapa uang dipindahkan dari deposito bank.”
Slok percaya bahwa perbedaan yang berkembang ini “sangat tidak biasa dibandingkan dengan krisis perbankan sebelumnya, di mana sumber ketidakstabilan biasanya adalah kerugian kredit.”
Pertumbuhan Bitcoin
Akibat ketidakpastian ini, banyak investor beralih ke alternatif seperti Bitcoin, emas, dan real estat. Kekhawatiran yang berkembang tentang keamanan perbankan tradisional telah menyebabkan “kebangkitan psikologis” dalam komunitas Bitcoin.
Hal ini, dikombinasikan dengan keinginan untuk mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi, telah menyebabkan masuknya dana ke dalam dana pasar uang dan aset non-deposit lainnya, yang semakin menekan sistem perbankan.

Baca juga: Alasan Bitcoin Dekati Harga US$ 25.000, Pasca Kejatuhan Signature Bank
Ekonom Nouriel Roubini menegaskan bahwa deposan mulai menyadari “mereka bisa mendapatkan 4% dari T-Bills jangka pendek yang aman sambil mendekati 0% dari deposito bank.” Ini berfungsi sebagai pendorong utama untuk menjalankan bank yang sedang berlangsung.
Era bank yang mendapat untung dari simpanan gratis akan segera berakhir, menurut Roubini “Dr. Doom”. Roubini menyimpulkan bahwa respons deposan terhadap perubahan suku bunga telah meningkat secara signifikan.
Terlepas dari situasi yang mengerikan, para ahli percaya bahwa krisis perbankan pada akhirnya akan teratasi, dengan pemerintah dan bank sentral bekerja tanpa lelah untuk mencegah kegagalan bank baik di AS maupun internasional.
Presiden Bank Sentral Eropa, Christine Lagarde, mengatakan pada konferensi pers setelah pengumuman kenaikan suku bunga deposito sebesar 0,5 poin persentase:
“Di bawah baseline, ekonomi tampaknya akan pulih selama kuartal mendatang. Produksi industri harus meningkat karena kondisi pasokan terus membaik, kepercayaan terus pulih, dan perusahaan bekerja melalui tumpukan pesanan yang besar. Kenaikan upah dan penurunan harga energi sebagian akan mengimbangi hilangnya daya beli yang dialami oleh banyak rumah tangga akibat inflasi yang tinggi. Ini, pada gilirannya, akan mendukung belanja konsumen.”
Presiden Bank Sentral Eropa, Christine Lagarde
Namun demikian, upaya untuk menstabilkan sistem tersebut kemungkinan besar akan menciptakan tekanan inflasi lebih lanjut dan kenaikan harga pangan lebih lanjut.
Sementara itu, investor semakin mendiversifikasi portofolio mereka dan menaruh kepercayaan pada alternatif seperti Bitcoin. Lebih dari 4,28 juta wallet Bitcoin telah dibuat di jaringan, dengan saldo 0,1 BTC atau lebih.
Saat dunia terus menavigasi bidang krisis perbankan global, manfaat Bitcoin sebagai aset safe haven menjadi nyata dan dapat muncul sebagai pemenang terbesar.
-
Altcoin News2 weeks ago
XRP Whales Beli Token Senilai US$ 155 Juta, Tanda Sinyal Bullish?
-
Business1 week ago
Tokoh di Balik Kripto Terra Luna Do Kwon Ditangkap di Montenegro
-
Business3 days ago
Burger King Mulai Terima Pembayaran Bitcoin dan Kripto
-
Market2 days ago
Market Watch: Mengapa Bitcoin Naik Hari Ini (30/3)?
-
Press Release5 days ago
Jumlah Investor Kripto di Indonesia Hampir Tembus 17 Juta Pelanggan
-
Policy & Regulations16 hours ago
Bank Indonesia Dorong Pengembangan CBDC di Asia Tenggara
-
Altcoin News1 day ago
Harga Ripple (XRP) dan Shiba Inu (SHIB) Naik, Ini Alasannya
-
Altcoin News1 week ago
Harga Kripto Litecoin (LTC) Melonjak, Salip Kapitalisasi Pasar Shiba Inu