Blockchain
Indonesia Alami Pertumbuhan Jumlah Pekerja di Industri Blockchain
Crypto winter emang tengah melanda, tapi pertumbuhan jumlah pekerja di industri aset digital dan blockchain tetap tumbuh. Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan jumlah pekerja di industri blockchain tertinggi di dunia.
LinkedIn dan bursa kripto, OKX, telah merilis laporan “2022 Global Blockchain Talent Report” yang menyebutkan bahwa pekerja yang ada di industri blockchain secara global telah meningkat 76% dibanding tahun lalu. Amerika Serikat (AS), India, dan China adalah negara dengan jumlah pekerja blockchain terbanyak. Ketiga negara tersebut merupakan lokasi penting bagi pengembangan bisnis blockchain.
Laporan penelitian juga menunjukkan bahwa permintaan akan talenta inti di industri blockchain telah bergeser dari berorientasi finansial ke kandidat dengan keterampilan teknis. Dalam hal jumlah lowongan pekerjaan, R&D specialists memenuhi banyak permintaan global, diikuti oleh pekerjaan di bidang information technology.
Product management, marketing dan human resources tidak jauh ketinggalan. Dari sisi permintaan rekrutmen, kandidat finansial kini berada di peringkat keenam.
Baca juga: Potensi Bisnis Kripto di Indonesia saat Bear Market
Jumlah Pekerja di Industri Blockchain Indonesia Meningkat
Menariknya dalam laporan tersebut, dari segi pertumbuhan pekerja blockchain, Indonesia masuk ke dalam peringkat 10 negara teratas. Indonesia menduduki peringkat ke-8 untuk kategori ini, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 43%.
Posisi Indonesia tepat berada di bawah Bulgaria, yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 52%. Meski begitu, peringkat Indonesia berada di atas Polandia dan China, yang pertumbuhannya masing-masing mencapai 24% dan 12%.
Sementara, India menempati peringkat pertama, dengan tingkat pertumbuhan 122%. Setelah itu, Kanada dan Singapura menyusul di posisi kedua dan ketiga. Masing-masing dengan persentase pertumbuhan 106% dan 92%.
Industri Blockchain Terus Tumbuh
Melesatnya jumlah pekerja di industri blockchain disebabkan oleh banyak faktor. Hadirnya metaverse, NFT, GameFi dan Web3 menjadi kunci pertumbuhan sektor blockchain secara global.
Baca juga: Regulasi Baru Bappebti Dorong Tingkat Keamanan Investor Kripto
Penerapan blockchain yang sudah menjadi infrasruktur dasar dalam revolusi teknologi global belakangan ini. Selain itu, blockchain juga terus memperluas aplikasinya dengan optimalisasi di berbagai sektor industri dan kehidupan.
Industri aset kripto dan blockchain masih menjadi fokus utama para investor modal ventura atau Venture capital (VC), meski market sedang lesu. Bitcoin turun hampir 70% dari level tertingginya pada akhir tahun 2021, ketika VC menarik kembali investasi di sektor lain, aktivitasnya di startup kripto dan blockchain tetap sibuk seperti biasanya.
Menurut Dove Metrics, ada 160 investasi publik oleh VC kripto bulan Juli lalu dengan total pendanaan yang diraih mencapai US$ 1,91 miliar. JP Morgan mencatat sejauh ini pada tahun 2022, investasi VC di industri kripto dan blockchain telah mencapai US$ 18,3 miliar. Itu hampir tiga kali lipat jumlah yang diinvestasikan pada tahun 2020.
-
Market4 days ago
Market Sinyal Harian: Potensi Pergerakan Kripto pada 18 November 2024
-
Market2 days ago
Market Sinyal Harian: Potensi Pergerakan Kripto pada 20 November 2024
-
Event2 days ago
Tokocrypto dan OCBC Luncurkan Kartu Global Debit Spesial
-
Bitcoin News4 days ago
Bitcoin Masih Murah: Potensi Tembus $100.000