Connect with us

Bitcoin News

Kisah Simpan Bitcoin 11 Tahun, Saldo Rp 121 Ribu Naik Jadi Rp 144 Miliar

Published

on

Ilustrasi Bitcoin. Sumber: Shutterstock.

Ada kisah menarik soal bukti nyata simpan Bitcoin (BTC) bisa membawa keuntungan investasi jangka panjang. Jadi ada sebuah wallet Bitcoin yang tidak aktif selama lebih dari satu dekade, lalu hidup kembali dan mendapatkan keuntungannya yang fantastis hingga miliaran rupiah.

Sejak 1 Oktober 2012, wallet Bitcoin ‘1MMXRA’ menampung 412,12 BTC yang terakumulasi dalam empat transaksi, seluruhnya hanya bernilai US$ 8 atau sekitar Rp 121 ribu pada saat itu. Tidak ada koin masuk atau keluar dari wallet tersebut sampai tanggal 8 Februari terjadi transaksi dengan nilai Bitcoin telah melonjak seharga US$ 23.000 pada hari itu.

Jumlah 412,12 BTC dipindahkan dari wallet dalam satu transaksi, menyisakan saldo 0,11 BTC senilai US$ 2.572. Menurut data dari bitinfocharts, wallet tersebut menghasilkan keuntungan sebesar US$ 9,5 juta atau sekitar Rp 144 Miliar, karena perubahan harga atau apresiasi. Dengan begitu ada keuntungan mencapai 120.000.000%.

Ilustrasi Bitcoin.
Ilustrasi Bitcoin.

Baca juga: Rihanna Rilis NFT Lagu Terpopulernya, Kolektor Bisa Dapat Royalti

Meskipun seseorang tidak dapat mengesampingkan daya tahan dan keyakinan pemilik untuk dapat “bertahan” selama lebih dari 11 tahun, wallet juga mungkin diaktifkan kembali setelah pemiliknya dapat akses untuk membukanya.

Nilai Bitcoin Naik

keuntungan yang mencapai ratus jutaan persen itu terjadi karena Bitcoin telah tumbuh nilainya selama bertahun-tahun. Bitcoin diperdagangkan mendekati US$ 12,36 sekitar waktu alamat tersebut membeli simpanan Bitcoinnya pada akhir September 2012.

Glassnode dari bulan lalu menunjukkan bahwa jumlah koin yang disimpan dalam jangka panjang tumbuh pada tingkat 100.000 per bulan, meskipun pemegang jangka pendek mengambil kesempatan untuk mendapat untung dari reli aset baru-baru ini.

Pada bulan Maret 2022, wallet yang lebih tua juga diketahui menyimpan 489 Bitcoin sejak Oktober 2010, ketika harga Bitcoin hanya US$ 0,19. Itu terjadi berbulan-bulan sebelum pencipta nama samaran Bitcoin, Satoshi Nakamoto meninggalkan proyek.

Advertisement
Ilustrasi Satoshi Nakamoto. Foto: Getty Images.
Ilustrasi Satoshi Nakamoto. Foto: Getty Images.

Baca juga: Riset: Investor Lebih Percaya Simpan Kripto di Exchange Dibanding Wallet

Satoshi diduga memegang sebanyak 5% dari seluruh pasokan Bitcoin karena penambangan di masa-masa awal jaringan, tetapi banyak yang tidak percaya koin itu akan bergerak lagi.

Aksi Harga Bitcoin

Aksi harga Bitcoin pada saat artikel ini terbit diperdagangkan pada US$ 22.152, naik 1,78% dalam 24 jam terakhir. Pasar kripto rebound pada hari Rabu (15/2) karena investor menyambut data CPI Januari 2023 yang menyebutkan inflasi AS tengah melambat.

Harga Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) terpantau naik pada Rabu (15/2) pagi imbas data consumer price ondex (CPI) yang menunjukan inflasi mereda selama tujuh bulan berturut-turut di bulan Januari 2023. Meski begitu, banyak analis menilai investor masih mencerna data tersebut sehingga kenaikan pasar kripto belum signifikan.

Popular