Bitcoin News
5 Hal Penting Tentang Bitcoin Minggu Ini: Penurunan Suka Bunga AS
Bitcoin sedang bersiap menghadapi minggu penting dengan potensi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed). Aksi harga Bitcoin (BTC) diprediksi akan penuh volatilitas karena pasar menanti keputusan tersebut.
Daftar Isi
1. Bitcoin Berjuang di Level Rp 60 Juta
Bitcoin memulai minggu ini dengan berusaha mempertahankan level dukungan Rp 60 juta, yang merupakan zona penting bagi para pelaku pasar. Setelah penutupan mingguan yang melemah, harga BTC masih berada di sekitar Rp 59 juta dan naik sekitar 7,8% dalam sepekan terakhir. Namun, para analis menekankan pentingnya mempertahankan level tersebut agar momentum positif berlanjut.
Menurut pedagang populer, Mark Cullen, minggu ini akan sangat volatil bagi Bitcoin, terutama karena keputusan suku bunga Fed yang akan diumumkan pada 18 September. Rekan pedagang, Jelle, juga menambahkan bahwa selama harga tetap bertahan di area saat ini, potensi kenaikan lebih lanjut akan terbuka.
2. Tekanan Resistensi Utama
Secara teknis, Bitcoin menghadapi tekanan resistensi di sekitar Rp 60 juta. Beberapa indikator penting, seperti awan Ichimoku dan indeks kekuatan relatif (RSI), menunjukkan bahwa level ini krusial untuk menjadi dukungan baru. Namun, penutupan mingguan yang lemah membuat pasar masih ragu, meskipun dalam jangka panjang, rata-rata pergerakan (SMA dan EMA) menunjukkan bahwa Bitcoin memiliki potensi untuk melanjutkan tren naiknya.
Analis Caleb Franzen mencatat bahwa Bitcoin telah berhasil bertahan di atas rata-rata 1 tahunnya sepanjang tahun 2023, dan ini bisa menjadi sinyal kuat bahwa Bitcoin akan melanjutkan kenaikan setelah menguji level ini.
3. Potensi Dampak Pemotongan Suku Bunga Fed
Baca juga: Standard Chartered: Bitcoin Bisa Tembus $125.000 di Era Trump
Keputusan suku bunga Fed minggu ini menjadi sorotan utama. Pasar telah memperkirakan adanya pemotongan suku bunga, yang pertama sejak Maret 2020. Namun, besarannya masih diperdebatkan, antara 0,25% hingga 0,5%. Pemotongan suku bunga biasanya memberikan dorongan bagi aset berisiko seperti Bitcoin karena tambahan likuiditas di pasar.
Namun, beberapa analis, seperti Jacob King, mengingatkan bahwa pemotongan suku bunga juga bisa menandakan kekhawatiran yang lebih dalam terkait kondisi ekonomi, seperti yang terjadi sebelum resesi 2008. King memperingatkan bahwa beberapa indikator ekonomi saat ini mengingatkan pada periode sebelum krisis keuangan global.
4. Pola Harga Bitcoin yang “Aneh”
Sejak titik terendah di akhir 2022, harga Bitcoin bergerak mengikuti pola yang serupa dengan siklus sebelumnya. Analis on-chain populer, Checkmate, mencatat bahwa pergerakan Bitcoin sangat mirip dengan siklus sebelumnya, menunjukkan bahwa pasar mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk pulih secara penuh, meskipun dalam jangka panjang, tren kenaikan masih terlihat.
5. Dominasi Bitcoin Naik, Ether Tertekan
Meski Bitcoin sedang naik, altcoin seperti Ether (ETH) mengalami tekanan. Pasangan ETH/BTC mencapai titik terendah baru sejak April 2021, menandakan dominasi Bitcoin yang semakin kuat di pasar. Saat ini, dominasi pasar Bitcoin mencapai 58%, tertinggi dalam tiga setengah tahun terakhir. Analis Michaël van de Poppe memperkirakan dominasi ini akan mencapai puncaknya dalam waktu dekat, sambil menunggu Ether untuk pulih.
Meskipun ada tekanan di pasar altcoin, beberapa analis tetap optimis bahwa Bitcoin bisa mencapai harga tertinggi baru paling cepat pada bulan Oktober, mengikuti jejak emas yang sudah mencapai rekor harga tertinggi sepanjang masa.
Pastikan kamu hanya melakukan investasi dan trading kripto di platform terpercaya, seperti Tokocrypto. Dengan berbagai fitur yang mumpuni serta ekosistem yang luas, trading kripto jadi lebih mudah.
DISCLAIMER: Setiap keputusan investasi adalah tanggung jawab pribadi Anda. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi Anda.