Market
Fidelity Siap Luncurkan Stablecoin Berbasis Dolar AS

Fidelity Investments tengah bersiap untuk merilis stablecoin berbasis dolar AS, menandai langkah signifikan perusahaan dalam ekspansi ke sektor aset digital.
Ekspansi ke Aset Digital
Fidelity, perusahaan manajemen aset asal Boston, dikabarkan telah menyelesaikan tahap pengujian untuk stablecoin barunya melalui divisi aset digital khususnya. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memanfaatkan teknologi blockchain dalam modernisasi sistem keuangan.
Dikutip Benzinga, stablecoin ini dirancang untuk berfungsi sebagai uang digital di pasar kripto, mengikuti tren global yang berkembang pesat dalam penggunaan tokenisasi aset. Peluncuran ini juga beriringan dengan rencana Fidelity untuk menawarkan versi token dari dana pasar uang pada akhir Mei, bersaing langsung dengan produk serupa dari BlackRock dan Franklin Templeton.
Regulasi dan Dampak di Pasar
Langkah Fidelity ini terjadi di tengah perdebatan regulasi di AS mengenai penerbitan stablecoin. Di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, kebijakan terhadap aset kripto mulai beralih ke arah yang lebih mendukung. Trump sebelumnya menyatakan dukungannya terhadap pengembangan stablecoin berbasis dolar yang sah dan mendorong regulasi terkait agar segera disahkan.
“Kami melihat tokenisasi sebagai perubahan transformatif untuk layanan keuangan,” kata Cynthia Lo Bessette, Kepala Manajemen Aset Digital di Fidelity. Ia menambahkan bahwa aset berbasis blockchain dapat meningkatkan efisiensi pasar modal dengan mempercepat proses penyelesaian transaksi dan meningkatkan likuiditas.
Persaingan di Industri Stablecoin
Saat ini, lebih dari $230 miliar stablecoin beredar di seluruh dunia, sebagian besar diterbitkan oleh perusahaan luar negeri seperti Tether. Dengan masuknya lembaga keuangan berbasis AS ke dalam sektor ini, muncul alternatif yang lebih teregulasi bagi pengguna stablecoin.
Fidelity bukan satu-satunya pemain baru di industri ini. Perusahaan seperti Ondo Finance dan Hashnote—yang didukung oleh Circle—juga tengah mengembangkan produk tokenisasi berbunga yang berfungsi sebagai agunan dalam perdagangan. Instrumen ini telah menarik simpanan lebih dari $5 miliar meski masih dalam tahap membangun likuiditas.
Pada saat yang sama, World Liberty Financial, perusahaan kripto yang berafiliasi dengan Trump, mengumumkan rencana peluncuran stablecoin miliknya sendiri, USD1. Koin ini akan sepenuhnya didukung oleh obligasi pemerintah AS jangka pendek dan aset setara kas lainnya.
Dengan semakin banyaknya institusi keuangan yang memasuki pasar stablecoin, persaingan untuk mendominasi sektor ini diperkirakan akan semakin ketat dalam beberapa bulan mendatang.
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.
-
Bitcoin News2 days ago
Tren Bitcoin 31 Maret-4 April 2025: DXY JUNAM by Hoteliercrypto
-
Academy5 days ago
Riset Kripto 24-28 Maret 2025: Dominasi BTC Berlanjut, Potensi ke Depan?
-
Altcoin News5 days ago
Lima Meme Coin yang Siap Meledak di 2025
-
Altcoin News6 days ago
Harga Pi Network Anjlok di Bawah $1, Dikecam Sebagai Penipuan