Connect with us

Altcoin News

SBI dan Chainlink Bersinergi: Misi Tokenisasi Aset Riil

Published

on

Jepang kembali menjadi pusat inovasi finansial global melalui kemitraan strategis antara SBI Group dan platform oracle terkemuka Chainlink.

Dalam upaya mendigitalisasi layanan keuangan dan mempercepat adopsi blockchain di Asia-Pasifik, kolaborasi ini menjanjikan sejumlah solusi institusional yang dapat merombak lanskap industri.

Alih-alih membatasi diri pada proyek kripto murni, SBI hendak merangkul institusi keuangan tradisional seperti bank, manajer dana, hingga penerbit obligasi dan developer real estate.

Tujuan utamanya adalah tokenisasi aset riil seperti properti, obligasi, stablecoin, dan produk investasi lainnya, serta memungkinkan perdagangan on-chain yang efisien.

Pergerakan harga Chainlink (LINK/USDT) pada Selasa, 26 Agustus 2025. Sumber: Tokocrypto.
Pergerakan harga Chainlink (LINK/USDT) pada Selasa, 26 Agustus 2025. Sumber: Tokocrypto.

Baca Juga: Harga Chainlink Meroket Berkat Sistem Cadangan Baru dan Adopsi RWA

Teknologi Inti dari Chainlink

Lebih dari sekadar kolaborasi branding, SBI akan memanfaatkan solusi teknologi Chainlink secara komprehensif, termasuk:

  • Cross-Chain Interoperability Protocol (CCIP): Menghubungkan berbagai blockchain untuk transaksi lintas sistem secara aman dan tervalidasi.
  • SmartData NAV: Mentransfer nilai aktiva bersih (Net Asset Value) dana tokenisasi secara real-time ke rantai blok, meningkatkan transparansi dan likuiditas.
  • Proof of Reserve: Memverifikasi cadangan stablecoin secara on-chain—fitur penting di tengah meningkatnya kebutuhan trust dan kepatuhan regulasi.

Tantangan Teratasi, Pembiayaan Dipermudah

Riset internal SBI Digital Asset Holdings menunjukkan bahwa lebih dari 76% institusi keuangan di Asia berencana menginvestasikan dana ke produk keuangan tokenisasi, namun terhambat oleh minimnya infrastruktur yang aman dan tersertifikasi.

Kolaborasi ini dirancang sebagai solusi atas dulunya kendala tersebut.

Pembayaran Lintas-Batas Ditingkatkan

Tak hanya tokenisasi, kemitraan ini juga membidik efisiensi pembayaran internasional.

Dengan teknologi Payment-versus-Payment (PvP) yang didukung Chainlink, SBI berharap mempermudah settlement transaksi valuta asing dan lintas-negara dengan model cepat, akurat, dan compliant.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi lebih luas SBI untuk menjadi pionir transformasi keuangan digital di Asia. Beberapa kemitraan besar sebelumnya antara lain dengan Circle (USDC), Ripple (RLUSD), dan Startale untuk platform tokenisasi investasi.

Chainlink
Chainlink (LINK)

Sinyal Pasar dan Reaksi Token LINK

Pengumuman ini memicu sentimen positif terhadap token LINK, terkait dengan ekspektasi adopsi luas teknologi oracle Chainlink dalam sistem keuangan resmi.

Meski demikian, pergerakan harga LINK tetap rentan volatilitas pasar kripto secara umum.

Di sisi lain, langkah ini menjadi penting karena Asia secara global mengalami lonjakan pertumbuhan infrastruktur blockchain, dengan angka CAGR mendekati 89,4% menuju target hampir $296,6 miliar pada 2030.

Implementasi tokenisasi aset dan sistem settlement lintas-batas menjadikan wilayah ini peluang emas bagi inovasi institusional yang tunduk regulasi ketat, seperti Jepang, kini tengah siap hadirkan solusi compliant dan skalabel.

Baca Juga: Chainlink Luncurkan Layanan Data Saham AS Real-Time di 37 Jaringan
Kolaborasi antara SBI dan Chainlink adalah sinyal eksplisit bahwa blockchain kini beranjak dari hype inovasi menjadi infrastruktur fundamental untuk institusi.

SBI, dengan jaringan keuangan yang matan serta kuat di Asia, kini memperkuat langkahnya ke ekosistem tokenisasi asset, sementara Chainlink menyiapkan tank interoperabilitas dan data integrasi.

Kombinasi ini penting untuk mainstreaming kripto di ranah keuangan serius, mendukung efisiensi, transparansi, dan kepatuhan.


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

Popular