Market
Aksi Bitmine: Beli ETH US$130 Juta Saat Investor Ritel Mulai Mundur
Perusahaan investasi kripto milik Tom Lee, Bitmine, kembali menambah kepemilikan Ethereum dalam jumlah besar. Perusahaan ini dilaporkan membeli 44.463 ETH dengan nilai sekitar US$130 juta atau setara lebih dari Rp2 triliun, memperkuat posisinya sebagai salah satu pemegang Ethereum terbesar di dunia.
Dengan pembelian terbaru ini, total kepemilikan Ethereum Bitmine kini mencapai 4,11 juta ETH, atau sekitar 3,41% dari total pasokan Ethereum yang beredar. Langkah agresif ini dilakukan di tengah meningkatnya akumulasi institusional dan dominasi investor besar (whales) dalam ekosistem Ethereum.
Bisakah Akumulasi Institusional Mengendalikan Sirkulasi Pasokan Ethereum?
Bitmine menyatakan strategi jangka panjangnya berfokus pada akumulasi dan staking Ethereum secara agresif. Perusahaan telah melakukan staking terhadap 408.627 ETH dan berencana memperluas aktivitas staking melalui jaringan validator MAVAN mulai tahun 2026.
Tom Lee menyebut Bitmine sebagai pembeli ETH dengan dana segar terbesar selama periode pelemahan pasar kripto. Menurutnya, tekanan pasar di akhir tahun, termasuk aksi tax loss selling, menciptakan peluang akumulasi yang menarik bagi investor institusional.
Bitmine menargetkan strategi yang mereka sebut sebagai “alchemy of 5%”, yaitu ambisi untuk menguasai 5% dari total pasokan Ethereum dalam jangka panjang.
Di sisi lain, data on-chain menunjukkan perubahan signifikan dalam struktur kepemilikan Ethereum. Berdasarkan analisis Milk Road, dompet yang menyimpan lebih dari 1.000 ETH kini menguasai sekitar 70% dari total pasokan Ethereum, meningkat tajam sejak akhir 2024. Sementara itu, kepemilikan investor ritel tercatat terus menurun.
Bisakah Akumulasi Institusional Mengubah Dinamika Pasar Ethereum?

Kondisi ini memicu kekhawatiran sekaligus optimisme di pasar. Konsentrasi kepemilikan oleh whale berpotensi mengurangi likuiditas dan menekan pasokan, namun juga dinilai dapat menopang stabilitas harga Ethereum saat terjadi koreksi pasar.
Saat ini, harga Ethereum berada di kisaran US$2.950 setelah mengalami pergerakan yang cukup volatil. Meski demikian, ETH masih mencatatkan kenaikan lebih dari 22% dalam enam bulan terakhir, menunjukkan daya tahan permintaan jangka panjang.
Di tengah tren akumulasi ini, pendiri BitMEX Arthur Hayes justru menyatakan rencananya untuk menjual kepemilikan Ethereum dan mengalihkan investasi ke aset DeFi, yang menurutnya berpotensi memberikan kinerja lebih baik saat sentimen risiko pasar meningkat.
Dengan semakin besarnya peran institusi dan whale, dinamika pasar Ethereum ke depan diperkirakan akan semakin ditentukan oleh strategi pemain besar dibandingkan investor ritel.
Baca juga: Chairman BitMine Sebut Ethereum Masuki Supercycle Bitcoin
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut. Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli
Tokocrypto Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
-
Event1 day agoEvent Tokocrypto Minggu Ini
-
Altcoin News5 days agoPi Network Hari Ini Naik 1,41%: Market Cap Tembus $1,71 Miliar
-
Bitcoin News5 days agoAnalisa Harga BTC Hari Ini: Naik 0,58%, Bitcoin Stabil di Atas $87.000
-
Bitcoin News6 days agoAnalisa Harga BTC Hari Ini: Bitcoin Turun 0,91% ke $86.915, Sideways?

