Google mengguncang dunia Internet bulan lalu ketika perusahaan itu mengklaim telah membuat komputer kuantum yang mampu memecah perhitungan matematika yang sebelumnya mustahil. Pengumuman itu mengakibatkan sejumlah pihak merasa Bitcoin bisa menjadi sasaran.
Rincian supremasi kuantum Google, yang berarti solusi mereka mampu melakukan perhitungan yang tidak bisa dilakukan komputer biasa, diunggah ke situs NASA sebelum kemudian dicabut.
Supremasi kuantum Google mampu melakukan komputasi 10 ribu tahun hanya dalam 200 detik saja, sehingga berpotensi memecahkan enkripsi yang menjadi landasan keamanan jaringan Bitcoin.
Bitcoin, kriptografi dan enkripsi mengandalkan persoalan matematika rumit dan fundamentalnya menjadi dasar bagi Internet serta kepercayaan komunikasi digital. Komputer yang cukup kuat bisa memecahkan persoalan tersebut dengan cepat untuk meretas bukan hanya Bitcoin tetapi juga enkripsi yang menjadi landasan internet.
BERITA TERKAIT Pompliano: Harga Bitcoin Bisa US$100 Ribu pada 2021
Membludaknya investor Bitcoin dan harga Bitcoin beberapa tahun terakhir membuat banyak pihak khawatir kekayaan kripto mereka terancam oleh komputer kuantum. Kendati demikian, ada langkah-langkah yang bisa ditempuh untuk mencegah Google atau komputer kuantum lain memecahkan Bitcoin dan komunikasi digital.
Charles Hayter, ketua eksekutif situs data kripto CryptoCompare, menjelaskan, “Kripto bisa diperbarui dengan teknologi anti kuantum. Hal ini hanya merupakan kelanjutan perseteruan lama antara peretas dan pengenkripsi.”
Menurut sejumlah ahli, Google masih jauh dari berhasil membangun komputer kuantum yang bisa mengancam Bitcoin atau enkripsi lain. Dragos Ilie, periset komputasi kuantum, berkata komputer Google hanya memiliki 53 qubit.
Qubit atau quantum bits adalah unit hitung dasar informasi kuantum yang menggunakan sifat-sifat sistem kuantum, seperti polarisasi foton atau putaran elektron, sedangkan komputer biasa menyimpan dan memroses serangkaian data berbentuk angka 1 dan 0.
“Agar berdampak kepada Bitcoin atau sistem keuangan lain, dibutuhkan setidaknya 1,500 qubits dan sistem itu harus mampu menyatukan semuanya,” jelas Ilie.
Google bahkan tidak semaju yang dikira banyak orang, dengan adanya laporan susulan yang menyebut pengumuman supremasi kuantum itu dicabut sebab belum dikonfirmasi. Di sisi lain, membuat komputer kuantum yang besar adalah tantang sulit menurut Ilie.
BERITA TERKAIT Tom Lee: Bitcoin Naik Lebih Tinggi Akhir Tahun Ini
“Seiring bertambahnya qubit, sistemnya menjadi semakin tidak stabil, tetapi periset bisa mencari berbagai pendekatan untuk memecahkan masalah ini. Mungkin ada cara untuk meredam masalah tersebut, tetapi kita masih jauh dari bisa memecahkan Bitcoin,” tambah Ilie.
Dengan kata lain, jangan jual dulu Bitcoin yang Anda miliki, pungkasnya. [forbes.com/ed]