Academy
AI Trading vs Manual Trading: Mana yang Lebih Efisien?

AI mampu mengeksekusi order dalam milidetik dan menganalisis ribuan data secara real-time. Tapi apakah itu cukup untuk mengalahkan ketajaman skill dan insting manusia dalam menghadapi pasar yang penuh kejutan?
Artikel ini mengupas kelebihan dan kelemahan dari AI trading dan manual trading. Simak mana yang lebih efisien.
Daftar Isi
Perbedaan AI Trading dan Manual Trading
AI Trading bekerja dengan memanfaatkan algoritma untuk menjalankan atau melakukan analisis trading berdasarkan aturan yang telah diprogram, termasuk strategi machine learning dan deep learning.
Lalu apa bedanya dengan manual trading?
Manual Trading merupakan sistem trading sebagaimana pada umumnya trading dilakukan, yakni dengan menggunakan analisis langsung oleh trader manusia—mengandalkan skill, pengalaman, dan interpretasi kondisi pasar secara real-time.
Baca juga: Semakin Booming! Apa Itu AI Trading, Pengertian, dan Cara Kerjanya?
Kelebihan AI Trading
- Kecepatan Eksekusi & Analisis Data Super Cepat: Dapat mengeksekusi ribuan order dalam milidetik dan memproses data besar secara bersamaan.
- Tidak Melibatkan Emosi: AI dapat bertindak sepenuhnya rasional, sesuai aturan yang telah ditetapkan—mengeliminasi kesalahan emosional seperti FOMO atau panik.
- Backtesting & Optimasi Otomatis: Strategi bisa diuji secara menyeluruh menggunakan data historis dan untuk mencari pola performa terbaik.
- Operasional 24/7 & Skalabilitas: Sistem otomatis mampu trading nonstop dan memantau banyak pasangan aset sekaligus..
Kekurangan AI Trading
- Kurang Fleksibel Terhadap Berita dan Sentimen Pasar: AI sering kesulitan menangkap dinamika pasar yang dipicu oleh berita mendadak, FUD, atau FOMO, terutama jika modelnya tidak ditopang oleh sistem analisis sentimen real-time.
- Risiko Transparansi dan Bias Model: Banyak sistem AI merupakan “black box” yang sulit dipahami. Trader bisa kehilangan kontrol dan kejelasan soal bagaimana dan mengapa suatu keputusan diambil.
- Biaya Infrastruktur & Pengetahuan Teknis: Startup sistem AI butuh modal untuk server, akses data real-time, dan pemeliharaan— sehingga perlu biaya.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan AI Trading, Bisa Bikin Rugi?
Keunggulan Manual Trading
- Fleksibilitas & Intuisi Manusia: Trader bisa merespon dengan cepat terhadap berita tak terduga, sentimen pasar, atau pola kompleks—sesuatu yang sering dilewatkan oleh AI .
- Peningkatan Pemahaman Pasar: Proses manual membuat trader belajar langsung, mengenali bias diri, dan memahami mekanisme pasar secara lebih mendalam.
- Minim Biaya Teknis: Cukup dengan platform dan charting tools standar.
Kelemahan Manual Trading
- Kecepatan Terbatas: Manusia tidak bisa bersaing dengan kecepatan pemrosesan data AI.
- Rentan Emosi & Bias: Keputusan sering dipengaruhi oleh rasa takut, keserakahan, atau tekanan psikologis yang dapat menyebabkan bisa dan inkonsistensi .
- Keterbatasan Skala & Waktu: Trader hanya bisa mengeksekusi sejumlah order dan membutuhkan waktu fokus penuh selama sesi trading .
Baca juga: Cara Membaca Volume Trading untuk Pemula
Lalu Mana yang Lebih Efisien?

Banyak trader menggunakan strategi hybrid, yakni gabungan dari AI Trading dan Manual Trading untuk memaksimalkan efisiensi dalam trading.
Pendekatan ini menggabungkan kecepatan dan akurasi dari sistem otomatis dengan kemampuan manusia membaca konteks pasar yang lebih luas. Contohnya seperti ini:
AI sebagai Filter & Market Scanner
Sistem otomatis berperan sebagai “co-pilot” dalam proses screening, seperti:
- Mendeteksi volume spike yang bisa menandakan akumulasi atau distribusi,
- Mengidentifikasi FVG (Fair Value Gap) dan area potensial order block,
- Mendeteksi support/resistance dan breakout levels, serta
- Menyaring aset berdasarkan preset tertentu seperti likuiditas atau volatilitas.
Setelah AI memberikan sinyal dari analisisnya, kemudian dikonfirmasi secara manual oleh trader.
Oversight Manual oleh Trader
Setiap sinyal yang dihasilkan AI tetap melalui proses validasi oleh trader. Evaluasi ini mencakup:
- Analisis sentimen pasar terhadap berita terbaru atau regulasi yang berdampak,
- Penyesuaian rasio risk/reward berdasarkan struktur pasar saat itu,
- Pemahaman terhadap tren makroekonomi dan korelasi lintas aset (seperti crypto terhadap indeks saham atau komoditas).
Pendekatan ini dapat memberikan keseimbangan antara efisiensi dan kontrol, dari AI trading unggul dalam konsistensi dan kecepatan, tetapi manual trading tetap lebih unggul dalam fleksibilitas dan pemahaman konteks pasar.
Baca juga: Kapan Volume Trading Bisa Jadi Sinyal Beli Agar Trading Lebih Akurat? atau gabung Telegram Official Tokocrypto untuk diskusi analisa sinyal harian bersama trader lain.
Penutup
AI trading unggul dalam hal kecepatan dan konsistensi, sementara manual trading tetap tak tergantikan dalam fleksibilitas serta kemampuan memahami dinamika pasar secara kontekstual. Dengan menggabungkan kekuatan algoritma dan ketajaman analisis manusia, pendekatan hybrid dapat memberikan keseimbangan ideal antara efisiensi dan kontrol.
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda.
Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi, bukan ajakan menjual atau membeli.