Connect with us

Highlight 3

Lebih Memahami Ekonomi Kreatif: Pengertian, Pendorong dan Contohnya

Published

on

ilustrasi lukisan ekonomi kreatif

Meski Pandemi COVID-19 belum sepenuhnya menghilang, perekonomian Indonesia mulai menunjukkan geliat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia pada triwulan pertama 2022 mengalami peningkatan sebesar 5,01%. Peningkatan tersebut tentunya didukung oleh beberapa sektor ekonomi tanah air. Salah satunya adalah ekonomi kreatif.

Pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia belakangan ini memang semakin menjanjikan.  Menurut laporan Bekraf OPUS Ekonomi Kreatif Outlook 2019, kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional mencapai angka 7,44% dan diproyeksikan akan terus naik. Bahkan, kontribusi ekonomi kreatif Indonesia terhadap PDB (Pendapatan Domestik Bruto) adalah yang terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Lantas, bagaimana NFT dapat membantu perekonomian kreatif Indonesia? Simak penjelasannya!

Apa itu Ekonomi Kreatif dan Cirinya?

Istilah ekonomi kreatif pertama kali dicetuskan seorang penulis, John Howkins, dalam buku berjudul The Creative Economy: How People Make Money from Ideas (2001). Menurut Howkins, pada awal 2000-an muncul suatu gelombang ekonomi baru yang berbasis ide dan kreativitas. Hal ini didasari oleh fakta bahwa pada 1997, produk HKI (Hak Kekayaan Intelektual) menjadi barang ekspor utama Amerika Serikat.

Masih dari buku yang sama, ekonomi kreatif digambarkan sebagai suatu proses penciptaan nilai sebagai hasil dari ide. Itu artinya, pemikiran pun, jika diolah dengan tepat, bisa menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi.

Sedangkan menurut blueprint Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015, sektor ekonomi ini disebut sebagai sebuah “era baru ekonomi yang menekankan pada informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dari SDM sebagai faktor produksi utama”.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa ekonomi kreatif adalah kegiatan perekonomian yang berasal dari ide, pikiran, dan kreativitas suatu pihak yang dijadikan sebagai landasan utama dalam menghasilkan suatu produk berupa barang atau jasa yang bernilai.

Adapun ciri-ciri dari penerapan ekonomi kreatif yang telah kami rangkum antara lain:

  1. Kreativitas adalah ciri utama dari ekonomi kreatif;
  2. Mudah diganti karena terus adanya kreasi dan inovasi yang terus dilakukan sesuai dengan perkembangan aktivitas ekonomi dan zaman. Tentu hal ini dilakukan agar hal tersebut bisa diterima dengan baik oleh pasar dan konsumen;
  3. Ide adalah hal utama. Ide adalah hal selalu berkaitan dengan proses kreasi dan inovasi;
  4. Kerja sama antar pihak sangat dibutuhkan.

3 Faktor Pendorong Ekonomi Kreatif

Secara garis besar, ekonomi kreatif digerakkan oleh kreativitas manusia. Ide dan gagasan kreatif menjadi faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Mereka yang sukses dalam sektor ekonomi ini adalah mereka yang mampu berpikir kreatif dan berbeda dari para pesaingnya.

Namun, di samping kreativitas, ternyata ada juga faktor lain yang mendorong perekonomian kreatif, di antaranya:

1. Kemajuan teknologi

Agar ide dan gagasan yang ditemukan bisa benar-benar diimplementasikan dalam kehidupan, maka diperlukan teknologi. Semakin maju teknologi, maka semakin mudah ide tersebut untuk direalisasikan. Namun, jika tidak ada dukungan teknologi, maka ide kreatif pun akan sulit terwujud.

Advertisement

2. Keahlian SDM

Seperti yang telah disebutkan, ekonomi kreatif sangat bergantung pada SDM. Tanpa SDM, maka tidak akan mungkin ada pemikiran kreatif. Agar pemikiran tersebut tidak hanya sebatas rencana, SDM harus memiliki keahlian yang mendukung.

3. Kemudahan akses

Terakhir, sektor kreatif tidak akan mungkin berkembang tanpa adanya akses menuju informasi. Dengan mempelajari informasi terkini, SDM akan lebih mudah menghasilkan serta mengembangkan gagasan kreatif mereka.

Apa Saja Contoh Ekonomi Kreatif?

Di Indonesia sendiri, terdapat total 17 subsektor kreatif. Cakupannya pun bisa dibilang cukup menyeluruh, yaitu sbb.

  1. arsitektur, 
  2. desain interior, 
  3. kuliner, 
  4. musik, 
  5. pengembang permainan, 
  6. fesyen, 
  7. desain produk, 
  8. fotografi, 
  9. desain komunikasi visual, 
  10. film animasi dan video, 
  11. seni rupa, 
  12. televisi dan radio, 
  13. periklanan, 
  14. seni pertunjukan, 
  15. aplikasi, 
  16. penerbitan, 
  17. Kriya

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bahkan terbuka dengan berbagai kemungkinan yang ada. 

Nih, berikut kami sampaikan sedikit contohnya:

  1. Fashion

Tren berpakaian yang terus berubah-ubah dari masa ke masa membuat terus berinovasinya bidang ini. Selalu saja ada yang berbeda dari tahun ke tahun mengenai pakaian yang banyak dicari ataupun dipakai oleh orang biasa hingga fashionista

Salah satu contoh bisnis kreatif yang sudah sukses di Indonesia adalah I Wear Up yang lahir atas gagasan Diana Rikasari, seorang fashion designer asal Jakarta. Dengan desain produk yang unik, colorful, serta youthful membuat I Wear Up menjadi salah satu brand fashion kebanggaan Indonesia yang menarik hati pecinta fashion dalam negeri. Terlebih I Wear Up selalu membagikan makna positive vibes di tiap produk-produk mereka. 

  1. Kuliner

Kebutuhan pangan selalu dibutuhkan oleh manusia. Makanya tak heran kalau bidang kuliner merupakan contoh ekonomi kreatif karena selalu saja ada inovasinya. Mulai dari kombinasi bahan, hingga kombinasi makanan kekinian yang dicampur dengan makanan tempo dulu bisa ditemui.

Mari kita ambil contoh Lunch For My Husband sebagai salah satu bisnis kreatif di bidang kuliner. Bisnis makanan rumahan milik pasangan suami istri, Mawarid Rolansyah dan Yori Atira ini menawarkan produk sandwich yang dikemas dengan latar belakang menu western. Terbaru, mereka tengah menggodok menu sandwich yang terinspirasi dari menu nasi Padang, lho! Kira-kira bakal gimana yah perpaduan cita rasa barat dan asli Indonesia ini?

  1. Kriya

Tak bisa dipungkiri kriya asal Indonesia patut diacungi jempol. Bahkan tak sedikit kriya asal Indonesia yang bisa memasuki pasar internasional. Salah satunya, Jewel Rocks Bijoux yang merupakan brand perhiasan asal Bali milik Imelda Widjaja. Yang menjadi ciri khas dari perhiasan ini adalah material yang digunakan berasal dari batu mulia. Tak sedikit pula beberapa produk mereka yang terinspirasi dari kekayaan alam maupun budaya Indonesia. 

Kerennya lagi, brand lokal  ini resmi diundang oleh L’Adresse Paris Agency untuk menampilkan karya mereka di Paris Fashion Week 2022, lho! Di sana Jewel Rocks Bijoux memamerkan 10 desain terbaru yang saat itu belum launching di Indonesia serta koleksi best seller mereka. 

Advertisement

Penerapan Ekonomi Kreatif dengan NFT

contoh ekonomi kreatif

Salah satunya datang dari dunia digital, tepatnya NFT (non-fungible token). Inovasi NFT diperkirakan dapat membantu meningkatkan nilai ekonomi sektor kreatif, terlebih kini dunia telah memasuki era digital. Melalui Bidang Industri dan Investasi, Kemenparekraf tengah mendorong para pelaku usaha yang bergerak di industri kreatif dan pariwisata untuk memanfaatkan NFT.

Terlebih, dari perspektif tertentu, NFT juga bisa melindungi hak-hak pelaku industri kreatif. Misalnya pada subsektor musik, NFT bisa dijadikan sertifikat digital yang membuktikan kepemilikan karya seorang musisi. Hal ini akan melindungi mereka dari kejahatan seperti pembajakan.

Baca juga: Cara Membuat NFT Art yang Mudah dan Menjual

Dari sini, bisa disimpulkan bahwa NFT bisa masuk ke sektor ekonomi kreatif karena sekarang dunia tengah memasuki era digital. NFT yang memiliki format digital tentu sangat relevan dengan situasi saat ini.

Yuk, bantu perekonomian kreatif Indonesia melalui NFT! Kini, Anda bisa memamerkan sekaligus menjual karya NFT dengan mudah melalui TokoMall, pelopor marketplace NFT di Indonesia. Lewat TokoMall, Anda tak hanya bisa melakukan transaksi NFT, tapi juga membantu pertumbuhan ekonomi kreatif tanah air, terutama di bidang digital. Untuk memulai, silakan klik di sini

Popular