Academy
Apa Itu Tezos (XTZ)?
Tezos merupakan proyek blockchain yang dikenal luas karena menghadirkan mekanisme tata kelola internal yang memungkinkan perbaikan dalam jaringannya. Perubahan pada blockchain Tezos diusulkan dalam bentuk kode oleh pemilik Tez (XTZ) dalam jumlah tertentu, lalu mendapatkan voting dari anggota komunitas lainnya. Kemampuan Tezos untuk melakukan perbaikan diri sendiri menjadikan peningkatan jaringan lebih efisien tanpa perlu mengadakan hard fork.
Daftar Isi
Pendahuluan
Industri kripto memasuki era persaingan sengit, terutama di sektor platform smart contract yang menjadi salah satu elemen utama pertumbuhan ekosistem blockchain. Dalam upaya memenuhi permintaan yang terus berkembang terhadap infrastruktur smart contract yang efisien, berbagai pendekatan telah diperkenalkan.
Tezos muncul sebagai salah satu pelaku penting dalam dunia blockchain dengan menjadi landasan bagi komunitas global yang berkembang secara organik dan penuh semangat. Token Tez (XTZ) yang dimiliki oleh Tezos digunakan dalam ekosistem yang melibatkan keuangan terdesentralisasi, seni, permainan, dan banyak lagi.
Apa Itu Tezos (XTZ)?
Tezos adalah blockchain yang dibangun untuk mendukung aplikasi smart contract dan sistem terdesentralisasi. Mainnet Tezos yang pertama kali diusulkan pada tahun 2014 mulai aktif pada tahun 2018, dan sejak itu, ia telah mencapai pertumbuhan yang stabil dan menjadi pesaing utama bagi jaringan Ethereum.
Ekosistem Tezos mendapat dukungan dari berbagai entitas di seluruh dunia, termasuk Tezos Foundation, entitas nirlaba yang berbasis di Swiss dan bertanggung jawab atas berbagai inisiatif yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan adopsi blockchain Tezos.
Pada bulan Juli 2017, Tezos berhasil mengumpulkan dana sebesar $232 juta melalui kampanye penggalangan dana. Hal ini menjadikannya salah satu penggalangan dana proyek blockchain terbesar sepanjang sejarah. Pada tahun 2018, mainnet Tezos sukses diluncurkan dan mengalami pertumbuhan yang signifikan meskipun pasar berada dalam kondisi bear market.
Bagaimana Tezos (XTZ) Bekerja
Smart contract dalam ekosistem Tezos menggunakan bahasa pemrograman Michelson yang dirancang khusus untuk platform ini. Biasanya, smart contract ditulis menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti SmartPy, Ligo, atau Archetype, dan kemudian dikompilasi ke bahasa Michelson. Untuk melakukan transaksi di jaringan Tezos, pengguna harus membayar biaya dalam bentuk kripto Tezos (XTZ), yang disebut juga Tez.
Tezos beroperasi dengan mekanisme konsensus Proof of Stake (PoS). Lebih tepatnya, Tezos menggunakan varian PoS yang disebut Liquid Proof of Stake (LPoS), yang merupakan implementasi khusus untuk Tezos.
Peserta yang memiliki lebih dari 6.000 Tez dapat menjadi delegat yang disebut “baker”. Tugas mereka adalah membuat, menandatangani, dan menerbitkan blok baru ke blockchain Tezos serta mendukung blok yang dibuat oleh baker lain. Bagi pemilik token yang tidak memiliki 6.000 Tez atau tidak ingin mengurus infrastruktur perangkat keras sendiri, mereka dapat mendelagasi koin mereka ke seorang baker.
Peran Penting Tezos (XTZ)
Tezos memiliki perbedaan utama dibandingkan dengan platform smart contract lain dalam ekosistem blockchain.
Mekanisme tata kelola on-chain dan perbaikan mandiri dalam Tezos diciptakan untuk mencapai konsensus terkait perubahan jaringan tanpa perlu melakukan hard fork. Hal ini berbeda dengan peristiwa hard fork yang terkenal dalam sejarah Bitcoin, seperti lahirnya Bitcoin Cash. Tujuan Tezos adalah mencegah skenario serupa terjadi.
Berkat perbaikan mandiri, Tezos dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan peraturan dan teknologi yang berubah-ubah. Tezos dapat mengimplementasikan perubahan dan terus beroperasi tanpa gangguan besar, meskipun ada penggantian komponen fundamental seperti mekanisme konsensus selama peningkatan protokol Ithaca 2. Sebaliknya, Ethereum 2.0 memerlukan langkah besar dengan penciptaan blockchain yang terpisah untuk mengadopsinya.
Tata Kelola Tezos (XTZ)
Tezos mengadopsi model tata kelola on-chain yang memungkinkan perbaikan dalam jaringannya. Perubahan pada blockchain Tezos diajukan dalam bentuk proposal kode oleh para delegat, kemudian pemangku kepentingan dapat memberikan voting untuk menentukan persetujuan atau penolakan terhadap perubahan tersebut.
Berkat model tata kelola on-chain ini, perbaikan signifikan dapat diimplementasikan kapan saja selama para delegat menyetujui perubahan yang diusulkan terhadap blockchain. Perubahan tersebut dapat mencakup aspek sistem seperti perubahan dalam biaya atau proses baking, bahkan hingga pada hal yang fundamental seperti algoritme konsensus. Hal ini memunculkan sebuah komunitas yang tumbuh pesat yang berdiskusi tentang perubahan dan regulasi baru untuk memperbaiki sistem.
Sebagai contoh, pada bulan April 2022, Tezos mengadopsi pembaruan Ithaca 2 yang mengganti algoritme konsensus dengan “Tenderbake,” sebuah model algoritme yang didasarkan pada Tendermint, yang juga digunakan dalam protokol Cosmos. Pada bulan November 2020, Tezos meluncurkan pembaruan Delphi yang berhasil mengurangi konsumsi gas sekitar 75%.
Peningkatan ini memiliki dampak yang signifikan terutama dalam perkembangan DeFi di blockchain Tezos, dan juga menunjukkan fleksibilitas tata kelola on-chain dalam beradaptasi dengan perubahan, serta kemampuannya untuk mengintegrasikan berbagai konsep dari dunia blockchain.
Penggunaan Tezos (XTZ)
Seperti jaringan blockchain lainnya, Tezos menyediakan cara cepat dan minim risiko untuk melakukan verifikasi transaksi keuangan.
Pada bulan September 2019, Gendarmerie’s Cybercrime Division (C3N) menjadi salah satu lembaga pertama yang menggunakan Tezos untuk memvalidasi anggaran mereka dalam konteks yudisial.
Tezos juga digunakan untuk melakukan tokenisasi aset non-likuid seperti real estat, seni, dan perhiasan. Sebagai contoh, perusahaan bernama MountX menggunakan Tezos untuk melaksanakan tokenisasi properti di Meksiko.
Ekosistem NFT Tezos semakin populer dan menarik perhatian merek ternama seperti Manchester United, Ubisoft, Redbull Racing, McLaren, dan lainnya.
Cara Menyimpan Tezos (XTZ)
Tez, atau dikenal juga dengan XTZ, dapat disimpan dalam berbagai dompet yang populer, termasuk dompet perangkat lunak seperti Trust Wallet.
Selain itu, Anda dapat menyimpan Tez di dompet perangkat keras seperti Ledger atau Trezor dengan menggunakan perangkat lunia pihak ketiga.
Jika Anda tertarik untuk melakukan staking Tez, produk Staking Terkunci di Binance Earn bisa menjadi pilihan yang menarik.
Penutup
Meskipun Tezos belum mencapai tingkat aktivitas jaringan dan perkembangan DApp sebanyak Ethereum, hal ini bukan berarti bahwa Tezos tidak memiliki nilai yang signifikan.
Pendekatan unik Tezos terhadap perbaikan dinamis dan proses voting on-chain menjadikannya platform yang sangat fleksibel dibandingkan dengan banyak pesaingnya. Keunggulan ini bisa sangat bernilai dalam jangka panjang.
Tezos telah berhasil menarik perhatian komunitas yang sangat berkomitmen yang menghargai sifat terdesentralisasi, efisiensi energi, dan penekanan pada kendali pengguna.
Selain itu, Tezos juga telah membuktikan utilitas dan ketangguhannya yang mampu menggoda pelanggan dari sektor pemerintahan dan industri lainnya.
Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam mengenai aset kripto atau cryptocurrency, bisa baca artikel “Belajar Crypto untuk Pemula Mulai Dari Sini.”
Sumber: Binance Academy Indonesia