Academy
Apa yang Dimaksud dengan Tokenomics dan Mengapa Ini Penting?
Tokenomics adalah istilah yang merujuk pada ekonomi suatu token. Istilah ini mencakup semua faktor yang memengaruhi nilai dan utilitas token, termasuk pembuatan dan distribusi token, permintaan dan penawaran, mekanisme insentif, serta jadwal pembakaran token. Desain yang cermat dari tokenomics sangat penting bagi kesuksesan proyek kripto. Evaluasi tokenomics proyek sebelum berpartisipasi adalah langkah yang krusial bagi investor dan pemangku kepentingan.
Daftar Isi
Pendahuluan
Tokenomics, yang merupakan gabungan dari kata “token” dan “economics” (ekonomi), merupakan komponen esensial dalam penelitian dasar terkait proyek kripto. Selain melihat whitepaper, tim pendiri, roadmap, dan pertumbuhan komunitas, tokenomics memegang peran penting dalam menilai masa depan suatu proyek blockchain. Dengan merancang tokenomics secara matang, proyek kripto dapat memastikan perkembangan berkelanjutan dalam jangka panjang.
Tinjauan tentang Tokenomics
Proyek blockchain merancang aturan tokenomics untuk mengatur perilaku pengguna dalam ekosistemnya, mirip dengan cara bank sentral mencetak uang dan menerapkan kebijakan moneter untuk mengendalikan pembelanjaan, peminjaman, penyimpanan, dan perpindahan uang. Penting untuk dicatat bahwa dalam konteks ini, “token” merujuk pada koin dan token kripto. Perbedaan antara keduanya dapat dipelajari lebih lanjut. Tidak seperti mata uang fiat, aturan tokenomics dijalankan melalui kode, bersifat transparan, dapat diprediksi, dan sulit diubah.
Mari ambil contoh Bitcoin. Total suplai Bitcoin telah ditentukan sebelumnya sejumlah 21 juta koin. Bitcoin dibuat dan masuk ke dalam sirkulasi melalui proses penambangan. Para penambang diberikan Bitcoin sebagai hadiah saat mereka berhasil menambang blok, yang terjadi kira-kira setiap 10 menit.
Hadiah ini, yang juga disebut sebagai subsidi blok, mengalami “halving” setiap 210.000 blok. Berdasarkan jadwal ini, setiap halving terjadi sekitar setiap empat tahun. Sejak blok pertama atau “blok genesis” dibuat pada 3 Januari 2009 di jaringan Bitcoin, subsidi blok telah mengalami tiga kali halving, mengurangi jumlah Bitcoin yang diberikan dari 50 BTC menjadi 25 BTC, kemudian 12,5 BTC, dan saat ini 6,25 BTC.
Dengan aturan ini, kita dapat menghitung bahwa sekitar 328.500 Bitcoin akan ditambang pada tahun 2022. Ini dapat dihitung dengan membagi jumlah total menit dalam satu tahun dengan 10 (karena setiap blok ditambang setiap 10 menit) dan mengalikannya dengan 6,25 (karena setiap blok menghasilkan reward sebesar 6,25 BTC). Dengan demikian, jumlah Bitcoin yang akan ditambang setiap tahun dapat diprediksi, dan perkiraan terakhir adalah bahwa semua Bitcoin akan ditambang sekitar tahun 2140.
Tokenomics Bitcoin juga mencakup desain biaya transaksi yang diterima oleh penambang saat mereka memvalidasi blok baru. Biaya ini dirancang sedemikian rupa untuk meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran transaksi dan kepadatan jaringan. Biaya transaksi ini mencegah spam transaksi dan memberikan insentif kepada penambang untuk terus memvalidasi transaksi, meskipun subsidi blok terus berkurang.
Secara singkat, tokenomics Bitcoin adalah sistem yang sederhana dan cerdas. Semua aspeknya terbuka dan dapat diprediksi. Sistem insentif yang ada dalam Bitcoin memotivasi peserta untuk berkontribusi pada keamanan dan nilai jangka panjang jaringan ini sebagai mata uang kripto.
Elemen Kunci dalam Tokenomics
Sebagai istilah umum yang mencakup berbagai faktor yang memengaruhi nilai mata uang kripto, “tokenomics” utamanya mengacu pada struktur ekonomi suatu mata uang kripto yang dirancang oleh pembuatnya. Berikut adalah beberapa faktor kunci yang perlu dipertimbangkan saat mengevaluasi tokenomics suatu kripto.
Suplai Token
Permintaan dan penawaran adalah faktor utama yang memengaruhi harga suatu barang atau jasa, dan hal yang sama berlaku untuk kripto. Ada beberapa metrik penting yang mengukur suplai suatu token.
Pertama, ada suplai maksimum, yaitu jumlah maksimum token yang akan ada selama masa hidup mata uang kripto tersebut. Sebagai contoh, Bitcoin memiliki suplai maksimum sebesar 21 juta koin, sedangkan Litecoin memiliki batasan maksimum 84 juta koin, dan Binance Coin (BNB) memiliki suplai maksimum 200 juta koin. Beberapa token, seperti stablecoin USDT, USD Coin (USDC), dan Binance USD (BUSD), tidak memiliki suplai maksimum karena koin-koin ini diterbitkan berdasarkan cadangan yang mendukungnya. Secara teoretis, suplai mereka dapat terus meningkat tanpa batas. Ada juga kripto seperti Dogecoin dan Polkadot yang tidak memiliki suplai terbatas.
Selain itu, ada juga konsep suplai beredar, yaitu jumlah token yang benar-benar tersedia dan beredar di pasar. Token dapat dicetak lebih banyak atau ditarik dari peredaran melalui berbagai mekanisme, yang juga mempengaruhi harga token.
Dengan memahami aspek-aspek ini, kita dapat memiliki gambaran yang lebih baik tentang jumlah token yang akan tersedia dan beredar di pasar.
Utilitas Token
Utilitas token adalah semua kegunaan yang telah dirancang untuk suatu token. Sebagai contoh, Binance Coin (BNB) digunakan untuk mendukung BNB Chain, membayar biaya transaksi, dan memberikan diskon pada biaya perdagangan di BNB Chain. BNB juga berfungsi sebagai token utilitas dalam ekosistem BNB Chain, dan pemegangnya dapat melakukan staking BNB untuk mendapatkan pendapatan tambahan.
Ada berbagai jenis kegunaan lain untuk token. Token tata kelola memungkinkan pemegangnya untuk memengaruhi keputusan dalam protokol token, sedangkan stablecoin dirancang untuk digunakan sebagai mata uang. Di sisi lain, token sekuritas mewakili kepemilikan dalam aset keuangan, seperti saham dalam suatu perusahaan yang diterbitkan melalui Initial Coin Offering (ICO).
Memahami kegunaan suatu token sangat penting untuk memahami dinamika ekonomi token.
Distribusi Token
Selain permintaan dan penawaran, penting juga untuk memahami bagaimana token didistribusikan. Institusi besar dan investor individu memiliki perilaku yang berbeda, dan jenis entitas yang memiliki token dapat memengaruhi nilai token tersebut.
Ada dua pendekatan umum dalam peluncuran dan distribusi token: peluncuran yang adil dan peluncuran pra-mining. Peluncuran yang adil terjadi ketika tidak ada akses awal atau alokasi privat sebelum token tersedia untuk publik. Contoh proyek-proyek seperti Bitcoin dan Dogecoin adalah contoh dari pendekatan ini.
Di sisi lain, peluncuran pra-mining memungkinkan sejumlah token untuk dicetak dan didistribusikan ke sekelompok orang atau entitas sebelum token tersebut ditawarkan ke publik. Ethereum dan Binance Coin (BNB) adalah contoh dari jenis distribusi token ini.
Selain itu, penting untuk memperhatikan sebaran token. Jika suatu token dimiliki secara dominan oleh satu entitas atau kelompok, hal ini dapat dianggap sebagai risiko karena dapat memengaruhi nilai token. Di sisi lain, jika sebagian besar token dimiliki oleh berbagai pemangku kepentingan yang berbeda, hal ini bisa mengindikasikan minat yang lebih seimbang dalam jangka panjang.
Jadwal penguncian dan perilisan token juga perlu diperhatikan karena dapat memengaruhi pasokan token dan nilai mereka.
Pembakaran Token
Banyak proyek kripto melaksanakan pembakaran token secara berkala, yang berarti menghapus token secara permanen dari sirkulasi.
Sebagai contoh, Binance Coin (BNB) melakukan pembakaran token untuk mengurangi total suplai mereka. Dengan pra-mining sejumlah 200 juta BNB, total suplai BNB mencapai 165.116.760 per bulan Juni 2022. Dengan melakukan pembakaran, total suplai BNB akan berkurang hingga mencapai 100 juta BNB. Ethereum juga mulai melaksanakan pembakaran ETH pada tahun 2021 untuk mengurangi total suplai token mereka.
Pengurangan suplai token seperti ini dikenal sebagai deflasi, sementara peningkatan suplai yang berkelanjutan dikenal sebagai inflasi.
Mekanisme Insentif
Mekanisme insentif suatu token merupakan elemen penting dalam tokenomics. Ini mencakup cara token mendorong peserta untuk berkontribusi dalam jangka panjang, yang merupakan inti dari ekonomi token. Bitcoin adalah contoh yang sempurna dari model yang efisien.
Mekanisme Proof of Stake (PoS) adalah metode validasi yang semakin populer. Ini memungkinkan pemegang token untuk mengunci token mereka sebagai jaminan saat memvalidasi transaksi. Semakin banyak token yang diunci, semakin besar peluang untuk dipilih sebagai validator dan mendapatkan reward setelah berhasil memvalidasi transaksi. Mekanisme ini juga berarti bahwa jika seorang validator mencoba untuk menipu jaringan, nilai aset mereka sendiri akan terancam. Fitur ini mendorong peserta untuk bertindak dengan jujur dan menjaga keamanan protokol.
Proyek-proyek DeFi (DeCentralized Finance) umumnya menggunakan mekanisme insentif inovatif untuk mempromosikan pertumbuhan pesat. Sebagai contoh, platform pinjaman dan pemberian pinjaman seperti Compound memungkinkan investor untuk menyetor kripto mereka ke dalam protokol, menghasilkan bunga, dan menerima token COMP sebagai reward tambahan. Selain itu, token COMP juga digunakan sebagai token tata kelola untuk protokol Compound. Pilihan desain ini memastikan bahwa semua pemangku kepentingan memiliki insentif yang sejalan dengan kesuksesan jangka panjang dari Compound.
Dengan memahami elemen-elemen ini, kita dapat menilai lebih baik potensi ekonomi suatu token dan proyek kripto secara keseluruhan.
Masa Depan Tokenomics: Perkembangan dan Prospek
Sejak saat blok genesis pertama kali muncul di jaringan Bitcoin pada tahun 2009, konsep tokenomics telah mengalami perubahan signifikan. Pengembang telah menjelajahi berbagai model tokenomics dengan hasil yang bervariasi, termasuk keberhasilan dan kegagalan. Di tengah dinamika ini, model tokenomics Bitcoin tetap kuat dan relevan hingga saat ini, sementara beberapa token lain dengan tokenomics yang kurang baik telah mengalami kegagalan.
Non-Fungible Tokens (NFTs) membawa konsep tokenomics yang berbeda dengan mengandalkan kelangkaan digital. Tokenisasi aset tradisional seperti real estat dan karya seni memberikan ruang bagi inovasi dalam domain tokenomics di masa depan.
Penutup
Tokenomics adalah konsep dasar yang wajib dipahami bagi mereka yang ingin mendalami dunia kripto. Ini melibatkan berbagai faktor kunci yang memengaruhi nilai sebuah token. Penting untuk diingat bahwa tidak ada satu faktor tunggal yang menentukan. Evaluasi yang cermat harus mempertimbangkan sebanyak mungkin faktor dan menganalisisnya secara komprehensif. Tokenomics dapat digunakan bersama dengan alat analisis fundamental lainnya untuk membantu dalam menilai potensi masa depan suatu proyek dan pergerakan harga token.
Pada akhirnya, ekonomi yang mendasari sebuah token akan memainkan peran krusial dalam penggunaannya, kemudahan dalam membangun ekosistem, dan daya tariknya sebagai alat tukar atau utilitas dalam ekosistem kripto yang dinamis.
Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam mengenai aset kripto atau cryptocurrency, bisa baca artikel “Belajar Crypto untuk Pemula Mulai Dari Sini.”
Sumber: Binance Academy Indonesia