Connect with us

Finance

Apa Saja Aset Pelindung Inflasi?

Published

on

bitcoin vs emas vs property

Inflasi merupakan suatu kondisi dimana merosotnya nilai mata uang karena banyaknya dan cepatnya uang beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang.

Inflasi dapat memiliki dampak positif dan negatif. Di sisi positif, inflasi moderat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mendorong konsumsi dan investasi.

Namun, inflasi yang terlalu tinggi dapat merusak perekonomian dengan mengurangi daya beli konsumen, meningkatkan biaya hidup, dan menciptakan ketidakpastian ekonomi.

Untuk mengakali kondisi inflasi yang menyebabkan meningkatnya biaya hidup dan ketidakpastian ekonomi karena harga yang terus meningkat, kamu bisa menginvestasikan uang dalam bentuk aset yang bisa melindungi kamu dari inflasi.

Lalu apa saja aset yang dapat melindungi uang kamu dari inflasi?

Bitcoin

Bitcoin merupakan mata uang digital yang menggunakan teknologi blockchain, setiap transaksi yang terjadi di jaringan Bitcoin dicatat dalam blok, yang kemudian dihubungkan satu sama lain membentuk rantai (chain) yang tidak dapat diubah.

Teknologi ini memastikan bahwa transaksi Bitcoin aman, transparan, dan tidak dapat dimanipulasi.

Bitcoin seringkali disebut sebagai “emas versi digital” karena Bitcoin memiliki suplai maksimum yang bisa ditambang sebanyak 21 juta koin.

Suplai ini tidak bisa ditambah lagi dan memiliki sistem halving dimana setiap kurang lebih 4 tahun sekali rewards yang didapat dari menambang Bitcoin akan berkurang setengahnya, sehingga  terjaga dari inflasi dan  meningkatkan nilai Bitcoin karena kelangkaannya.

Dalam situasi inflasi, Bitcoin bisa menjadi opsi kamu untuk menjadi aset pelindung inflasi karena saat inflasi terjadi nilai mata uang akan terus melemah terhadap Bitcoin, sehingga kamu bisa mempertahankan nilai yang kamu investasikan meski mata uang melemah.

Agar terlindung dari inflasi yang mungkin terjadi, kamu bisa berinvestasi Bitcoin mulai dari Rp1.600 menggunakan Aplikasi Tokocrypto yang bisa kamu unduh di Play Store dan App Store.

Banner Beli Bitcoin Mulai dari Rp 1.600

Emas

Emas menjadi salah satu aset pelindung inflasi paling umum dipilih karena nilainya yang cenderung stabil dan tidak terpengaruh oleh kebijakan moneter atau fiskal yang dapat menyebabkan inflasi, sehingga nilainya relatif aman dari fluktuasi ekonomi bahkan pada saat kondisi tertentu seperti resesi. 

Berbeda dengan Bitcoin, yang dipastikan memiliki suplai tetap emas tidak memiliki batasan pasokan yang tetap. Meskipun jumlah emas yang dapat ditambang terbatas oleh ketersediaan sumber daya alam, pasokan emas tidak memiliki batas maksimum yang pasti. Namun, proses penambangan emas menjadi semakin sulit dan mahal seiring waktu, yang membantu menjaga kelangkaan dan nilai emas.

Dengan faktor seperti ketahanannya terhadap fluktuasi ekonomi, emas menjadi pilihan yang menarik sebagai aset pelindung nilai saat inflasi.

Properti

Properti bisa jadi salah satu bentuk investasi dan pelindung nilai saat inflasi, pasalnya properti tetap diminati meski harga properti khususnya di Indonesia cenderung meningkat bahkan saat inflasi. Memiliki properti juga memberikan keuntungan jika kamu ingin menyewakan, karena saat kondisi inflasi dimana harga-harga cenderung naik, biasa sewa juga akan naik dan dapat memberikan pendapatan tambahan bagi pemilik properti. 

Perlu diingat, meskipun properti cenderung mempertahankan atau bahkan meningkatkan nilainya selama periode inflasi, properti memiliki tingkat likuiditas yang rendah dibandingkan dengan instrumen lain seperti Bitcoin. Menjual properti saat kondisi inflasi tentunya akan lebih sulit, dibanding kamu menjual aset dengan likuiditas tinggi seperti Bitcoin yang bisa kamu lakukan 24/7 di Aplikasi Tokocrypto.

Saham

Saham memungkinkan kamu memiliki bagian dari sebuah perusahaan. Saham bagus sebagai aset yang melindungi kamu dari inflasi karena perusahaan bisa menyesuaikan harga atau produk yang dijual untuk mengimbangi kenaikan harga, serta biaya akibat inflasi. Penyesuaian ini bisa meningkatkan pendapatan dan laba perusahaan sehingga bisa meningkatkan harga saham meski terjadi inflasi.

Meskipun begitu, tidak semua saham bisa memberikan perlindungan yang sama terhadap inflasi. Oleh karena itu, penting untuk memilih saham blue chip atau unggulan yang memiliki rekam jejak kinerja yang baik dan stabil. Saham-saham ini biasanya berasal dari perusahaan besar dan mapan yang memiliki posisi kuat di pasar dan mampu bertahan dalam berbagai kondisi ekonomi. Pertimbangkan juga faktor-faktor seperti sektor industri, kinerja perusahaan, dan kondisi pasar untuk memilih saham yang tepat.

Mata Uang Asing

Inflasi tidak hanya membuat daya beli mata uang menurun, namun juga melemahkan nilai mata uang terhadap mata uang asing. Dengan menyimpan mata uang asing seperti USD atau Euro, bisa membantu kamu terlindungi dari penurunan daya beli mata uang lokal, dan nilai yang kamu miliki akan lebih stabil.

Kamu bisa menyimpan mata uang asing tanpa harus pergi ke money changer dengan membeli USD dalam bentuk USDT atau stable coin lain dengan mudah di Aplikasi Tokocrypto.


DISCLAIMER: Setiap keputusan investasi adalah tanggung jawab pribadi Anda. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi Anda.

Popular