Blockchain

Bagaimana Blockchain bisa Mendorong Kualitas Jurnalisme?

Published

on

Era disrupsi digital bagai dua sisi mata uang bagi dunia jurnalistik. Di satu sisi, jurnalis memiliki akses besar terhadap informasi dan data untuk mendukung berkembangnya peliputan yang lebih variatif dan mendalam.

Namun di sisi lain, media cetak harus berjuang di tengah migrasi massal pembaca dan pengiklan ke platform digital. Permainan di dunia digital juga tak selalu mulus karena pasar iklan dan pembaca berita dimonopoli oleh dua raksasa teknologi: Google dan Facebook.

Fenomena tergesernya media massa oleh platform sosial media nyatanya memberikan dampak besar terhadap kualitas jurnalistik. Jangankan untuk melakukan liputan investigasi, media lebih sibuk meningkatkan traffik demi meraup cuan dari adsense.

Blockchain Sebagai Solusi?

Blockchain bisa dipertimbangkan untuk menjadi solusi menghadapi karut marutnya industri media, mengingat teknologi ini berfungsi sebagai penyimpan data digital.

Blockchain dapat dimasukkan dalam infrastruktur sebuah perusahaan media. Perusahaan bisa mulai berlangganan layanan berbasis blockchain.

Tak hanya untuk mengamankan data-data jurnalistik, blockchain juga dapat menyimpan dan melacak tayangan iklan yang tentunya menguntungkan perusahaan media dan pengiklan.

Ilustrasi blockchain.

Pakar Ethereum asal Rusia, Sasha Shilina, dalam jurnal berjudul ‘Journalism + Blockchain: Possible solution for an industry crisis?’ mengungkap keuntungan-keuntungan yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan teknologi blockchain dalam industri media.

Baca juga: Tokocrypto Kenalkan Ekosistem Blockchain, TokoVerse Terdepan di Indonesia

1. Sumber dana baru bagi penulis dan perusahaan

Beberapa media online memberikan pilihan kepada pelanggannya untuk membaca artikel berbayar. Cara ini bisa menjadi sumber dana tambahan bagi penulis dan perusahaan media, tanpa harus selalu bergantung kepada iklan.

Melalui teknologi blockchain, smart contract akan memproses secara otomatis pembayaran yang dilakukan pembaca untuk bisa mengakses artikel berbayar.

2. Menjaga kredibilitas

Hadirnya pengiklan tak jarang menimbulkan konflik kepentingan sehingga karya jurnalistik yang dihasikan seorang jurnalis tidak lagi murni. Hal ini bisa merusak kredibilitas sebuah perusahaan media.

Portal berita berbasis blockchain bisa menjadi jawaban atas masalah tersebut karena memanfaatkan teknologi untuk mendanai langsung proses jurnalistik.

Media akan keluar dari jeratan pengiklan konvensional sehingga jurnalis bisa bebas menyusun informasi yang benar-benar layak untuk diberitakan.

Ilustrasi blockchain.

3. Tulisan tersimpan permanen

Karya jurnalistik yang menarik layak untuk disimpan selamanya. Terkadang, seorang jurnalis harus kehilangan konten buatannya yang telah dipublikasikan usai media tempatnya bekerja gulung tikar. Teknologi Blockchain menawarkan ‘keabadian’ dengan menyimpan karya jurnalistik secara permanen dalam arsip online.

4. Menghilangkan iklan yang tidak perlu

Ketergantungan media terhadap iklan telah melemahkan kualitas dan kuantitas konten yang diproduksi. Banyaknya iklan di laman situs online juga membuat pembaca jengah, sampai harus memasang aplikasi pemblokir iklan.

Teknologi blockchain memiliki manfaat yang salah satunya memungkinkan pembaca berkontribusi terhadap pendanaan platform media favorit mereka.

Hal ini diharapkan bisa mengurangi ketergantungan media terhadap pengiklan. Tampilan situs pun tak terganggu dengan bermacam-macam iklan yang dipasang.

Baca juga: Coinbase Luncurkan NFT Marketplace, Tampilan Mirip Instagram

Contoh Platform Media Berbasis Blockchain

Salah satu media berbasis teknologi blockchain yang sudah diujicoba ialah PUBLIQ.

PUBLIQ merupakan perusahaan nirlaba yang menggunakan blockchain untuk menciptakan media terdesentralisasi. PUBLIQ.network menggunakan blockchain pribadi berdasarkan algoritma dari modifikasi Proof-of-Stake (PoS).

Salah satu tujuannya adalah untuk memberikan kebebasan kepada penulis untuk mempublikasikan konten mereka tanpa adanya intervensi. Sebagai bonus, teknologi blockchain membantu penulis mempertahankan hak cipta dan memonetisasi karya mereka.

Keunggulan lainnya dari PUBLIQ ialah konten tidak disimpan di situs terpusat yang rentan terhadap serangan siber, melainkan dalam akumulator terdesentralisasi.

Seluruh konten yang telah dipublikasikan PUBLIQ tidak bisa diubah. Blockchain secara otomatis menyimpan informasi akun, transaksi, dan metadata konten.

Ilustrasi blockchain.

Berdasarkan whitepaper PUBLIQ, teknologi ini bisa memberikan transparasi dalam proses penerbitan sebuah konten mengingat semua data penulis tersimpan di blockchain. Diharapkan pembuatan konten palsu juga bisa dicegah karena semua informasi tentang apapun yang diterbitkan akan disimpan di blockchain.

PUBLIQ juga memperkenalkan mata uang kripto dengan koin PBQ. Bukan untuk pembayaran online, PBQ berfungsi untuk membagi pendapatan dari pengiklan kepada para penulis.

Pendiri dan CEO PUBLIQ, Gagik Yeghiazarian, mengatakan PUBLIQ terintegrasi dengan dua exchange, yakni Centralized Exchange (CEX) dan Decentralized Exchange (DEX).

Dalam CEX, mata uang fiat dan mata uang kripto bisa dikonversi ke PBQ dan begitu pula sebaliknya. Sementara DEX membantu mengkonversi PBQ ke mata uang kripto lainnya sesuai keinginan pemangku kepentingan.

Bagaimana cara kerja PUBLIQ?

Validator akan menambang PBQ baru dan memberikan informasi jika sebuah artikel telah diimpor ke blockchain.

Lalu informasi itu masuk ke seeder yang menggunakan hard disk untuk menyimpan konten PUBLIQ. Konten tersebut kemudian didistribusikan melalui situs berita.

Situs tidak dapat mengubah informasi apapun di dalam konten, tetapi bisa memfilter konten yang ingin ditampilkan untuk pembacanya berdasarkan topik, tanggal, serta jumlah like.

Setelah konten diterbitkan, pengiklan bisa memasang iklan dan membayar dalam PBQ yang kemudian didistribusikan ke semua pihak yang terlibat, yakni penulis, seeder, dan validator.

Ilustrasi blockchain. Foto: Pixabay.

Salah satu keuntungan dari sistem ini ialah, siapapun yang ingin menerbitkan artikel tidak perlu berkerja sama dengan jurnalis atau perusahaan media.

Mereka hanya perlu membuka situs sendiri dan mempublikasikan apapun yang diinginkan dalam bahasa dan topik apapun.

Baca juga: Volume Perdagangan Ethereum (ETH) Turun $ 1,5 Triliun. Apa Penyebabnya?

Masa Depan Media Berbasis Blockchain

Blockchain dinilai bisa menjadi jawaban untuk mendorong kemajuan industri media di masa depan dengan memungkinkan adanya pembayaran bagi penulis, menyediakan iklan digital, dan melakukan validasi hak cipta.

Sejumlah blockchain telah memulainya. Mereka siap mengembalikan kekuatan jurnalis melalui tulisan-tulisannya, serta menghilangkan kepentingan eksternal.

Proyek ini tak hanya fokus pada cara mendapat uang dan cara menggaet pembaca, tetapi juga untuk menghidupkan kembali jurnalisme yang telah menghadapi krisis dalam beberapa tahun terakhir.

Diharapkan teknologi blockchain bisa memperbaiki kepercayaan masyarakat kepada jurnalisme. Optimisme ini tentunya bisa menciptakan lingkungan terdesentralisasi yang menandai awal dari era baru jurnalisme.

Sumber

Popular

Exit mobile version