Academy
Cara Belajar Crypto dengan Modal Kecil dan Risiko Terkendali

Belajar investasi dan trading crypto tidak harus dimulai dengan modal yang besar. Cukup dengan modal kecil seperti Rp50.000 kamu sudah bisa belajar aset digital—cryptocurrency.
Lalu bagaimana cara untuk belajar investasi dan trading crypto dengan modal yang kecil dan risiko terkendali? Simak caranya di bawah ini yuk!
Daftar Isi
Kenapa Harus Mulai Investasi Crypto dengan Modal Kecil?
Banyak pemula yang ingin langsung untung cepat ketika melakukan investasi, baik itu investasi saham, emas, dan juga crypto. Sehingga langsung melakukan deposit dengan jumlah besar.
Saat investasi modal besar, memang dapat menghasilkan keuntungan yang juga besar. Tapi perlu diingat tujuan awal belajar crypto bukan mencari keuntungan instan, melainkan memahami:
- Memahami cara beli kripto
- Memahami cara kerja pasar
- Mengenali risiko dan cara mengelolanya
- Membangun disiplin investasi dan trading
- Hingga menyiapkan fondasi untuk investasi jangka panjang
Baca juga: Perbedaan Swing Trading, Day Trading, dan Scalping: Mana yang Paling Menguntungkan?
Langkah-Langkah Belajar Crypto dengan Modal Kecil
1. Pilih Exchange yang Resmi
Selalu gunakan exchange crypto yang legal dan diawasi Bappebti, seperti Tokocrypto yang memungkinkan kamu untuk melakukan investasi crypto dengan modal deposit awal serendah Rp50.000.
2. Mulai Deposit dengan Jumlah Kecil
Cukup mulai dengan deposit Rp50.000 – Rp100.000 sudah bisa kamu gunakan untuk membeli aset crypto populer seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), atau Ripple (XRP).
3. Fokus pada Aset Crypto Blue Chip
Buat kamu yang masih pemula, sebaiknya jangan langsung mencoba koin baru yang harganya murah tapi berisiko tinggi. Fokuslah pada aset crypto dengan kapitalisasi pasar besar (blue chip), seperti BTC dan ETH, atau bisa juga dalam stablecoin seperti USDT dan PAX Gold jika ingin lebih stabil tapi tetap dapat eksposur kripto.
4. Gunakan Strategi Dollar Cost Averaging (DCA)
Dollar Cost Averaging atau DCA adalah strategi membeli crypto secara rutin dengan jumlah yang sama, misalnya beli Rp50.000 per minggu. Metode ini membantu dapat membantu kamu untuk belajar investasi secara konsisten, sekaligus menghindari pembelian impulsif dan risiko fluktuasi harga, karena pembelian dilakukan secara bertahap.
5. Belajar Self Custody
Setelah membeli, kamu bisa menyimpannya di wallet exchange atau wallet pribadi (seperti Trust Wallet, MetaMask, Phantom Wallet, atau Base Wallet). Buat kamu yang pemula, menyimpan di exchange seperti Tokocrypto, sebenarnya sudah cukup aman karena memiliki fitur Proof of Reserve dan keamanan berstandar global.
Tapi seiring waktu kamu juga perlu belajar tentang self-custody agar lebih memahami bagaimana cara kerja kripto secara langsung.
Buat kamu yang ingin belajar bagaimana caranya melakukan self custody dan mengirim aset kripto, bisa kunjungi laman berikut: Cara Transfer Crypto Lewat Jaringan Blockchain di Tokocrypto.
Apa Saja yang Harus Lakukan agar Risiko Terkendali?
1. Jangan Gunakan Uang Kebutuhan Sehari-hari
Pastikan modal yang digunakan bukan dana darurat atau uang untuk kebutuhan sehari-hari.
2. Pelajari Sebelum Membeli
Sebelum memutuskan membeli, pelajari crypto yang ingin kamu beli—perhatikan fundamental, analisa harga, siklus, hingga kegunaannya.
Jadilah sangat selektif, bayangkan jika kamu ingin berinvestasi di usaha dunianyata, pastinya kamu akan mencari tau apakah usaha tersebut punya fondasi yang kuat. Mulai dari siapa pendirinya, bagaimana model bisnisnya, apakah produknya punya demand, hingga bagaimana arus kas dan potensi pertumbuhannya. Begitu juga dengan crypto.
3. Diversifikasi
Cobalah alokasi ke beberapa aset kripto dengan karakteristik berbeda, dan jangan taruh semua modal yang kamu miliki di satu koin untuk memahami pola pergerakan harga, manajemen risiko, dan psikologi pasar.
Baca juga: Altcoin Terbaik Saat Bitcoin Turun: Diversifikasi Saat Pasar Lesu
4. Hindari All In
Melakukan pembelian secara sekaligus dengan seluruh modal yang kamu miliki, gunakan strategi Dollar Cost Averaging atau menyisakan sebagian modal sebagai jaga-jaga jika ada peluang beli yang lebih menguntungkan.
5. Tetapkan Target dan Stop Loss
Latih diri untuk menetapkan target profit kecil (misalnya 5–10%) dan stop loss untuk membatasi kerugian—sesuai dengan analisa sederhana, seperti Support dan Resistance.
Baca juga: Cara Menggunakan Sinyal Trading di Aplikasi Tokocrypto dengan Limit, Stop-Limit, OCO, dan Beli/Jual
Penutup
Belajar crypto tidak harus dimulai dengan modal besar. Justru, dengan modal kecil dan risiko terkendali, kamu bisa memahami cara kerja pasar crypto ini secara bertahap tanpa was-was.
Mulailah dengan exchange resmi dan terpercaya seperti Tokocrypto, fokus pada aset utama, gunakan strategi DCA, dan disiplin dalam mengelola risiko.
Selalu ingat, tujuan awalnya bukan mencari untung cepat, melainkan belajar memahami dunia crypto untuk investasi yang menguntungkan nantinya.
Siap mencoba membeli crypto pertama kamu dengan modal kecil hari ini? Mulai dengan deposit Rp50.000 dan dapatkan potongan trading fee di Tokocrypto!
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda.
Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi, bukan ajakan menjual atau membeli.
-
Event5 days ago
Event Tokocrypto Minggu Ini
-
Market4 days ago
Market Sinyal Kripto: Analisis Teknikal dan Peluang 2 September 2025
-
Market5 days ago
Market Sinyal Kripto: Analisis Teknikal dan Peluang 1 September 2025
-
Bitcoin News11 hours ago
Tren Bitcoin 8-12 September 2025: CPI Kuncinya, Berikut Bocorannya