Highlight 1

Cara Membaca Candlestick bagi Pemula

Published

on

Meskipun grafik candlestick dapat digunakan untuk menganalisis berbagai jenis data, biasanya grafik ini paling sering digunakan dalam pasar keuangan dan aset kripto.

Jika digunakan dengan benar, alat ini dapat membantu para trader dalam mengukur probabilitas pergerakan harga. Keuntungan grafik ini terletak pada kemampuannya untuk memberikan gagasan-gagasan berdasarkan analisis pasar yang dibuat oleh pedagang dan investor sendiri.

Refleksi pergerakan harga (price action) pada candlestick cukup mendasar untuk dijadikan indikator dalam memprediksi perubahan harga. Oleh karena itu, setiap trader sebaiknya tahu bagaimana cara membaca candlestick.

4 Cara Membaca Candlestick 1 Menit dengan Akurat Agar Profit

Cara membaca candlestick dimulai dari melihat grafik yang tersusun dari beberapa badan (body) candle yang mana body ini merupakan harga pembukaan dan penutupan, sementara ekornya (tail) menampilkan harga tertinggi dan terendah.

Lalu bagaimana cara untuk membaca candlestick 1 menit dengan simple dan lebih akurat agar bisa profit? kamu bisa lakukan analisis pada 4 hal berikut:

  1. Harga Buka (open price)

    Open mewakili harga pertama yang diperdagangkan pada time frame tertentu, ditunjukkan oleh bagian atas atau bawah tubuh. Jika harga tren naik maka candlestick akan berwarna hijau, dan jika harga turun maka akan menunjukan candlestick berwarna  merah.

  2. Harga tertinggi (highest price)

    Pada harga tertinggi akan ditunjukkan oleh bagian atas ekor yang terjadi di atas tubuh, yang disebut ekor atas. Jika pembukaan adalah harga tertinggi selama kerangka waktu maka tidak akan ada ekor atas.

Baca juga: Panduan Cara Beli dan Jual USDT di Tokocrypto

  1. Harga terendah (lowest price)

    Rendah menunjukkan harga terendah yang diperdagangkan selama time frame tertentu, ditunjukkan oleh bagian bawah ekor yang terjadi di bawah tubuh, yang disebut ekor lebih rendah. Jika harga open adalah harga terendah, maka tidak akan ada ekor yang lebih rendah.

  2. Harga Terkini (Close/Current Price)

    Harga close adalah harga terakhir atau harga terbaru yang diperdagangkan pada time frime tertentu.

Jika diperlihatkan secara bersama-sama, kumpulan data ini sering disebut sebagai nilai OHLC. Hubungan antara Open, High, Low, dan Close menentukan tampilan candlestick.

Jarak antara Open dan Close disebut sebagai body, sedangkan jarak antara body dan high/low disebut sebagai sumbu/wick atau shadow atau ekor. Jarak antara High dan Lowdisebut sebagai kisaran candlestick.

Bagaimana Cara Membaca Grafik Candlestick?

Banyak pedagang berpendapat bahwa grafik candlestick lebih mudah untuk dibaca dibandingkan dengan grafik garis dan batang konvensional, meskipun semua jenis grafik tersebut memberikan informasi yang sama.

Grafik candlestick dapat dengan cepat dibaca, memberikan informasi pergerakan harga secara cepat.

Dalam praktiknya, satu candlestick menunjukkan pertarungan antara pembeli (bull) dan penjual (bear) dalam periode tertentu.

Umumnya, jika body lebih panjang, itu menunjukkan tekanan pembelian dan penjualan yang lebih intens selama periode tersebut.

Jika wick pada candlestick rendah, itu berarti harga High (atau Low) mendekati harga penutupan.

Selain itu akan muncul juga pola-pola tertentu saat kita membaca candlestick (doji, marubozu, spinning tops, dsb).

Dalam pola-pola candlestick ini kita bisa membaca situasi, sebagai contoh panjangnya shadow menentukan seberapa kuat salah satu pihak berusaha mendorong harga.

Bila lower shadow panjang, artinya seller berusaha keras untuk menjatuhkan harga. Sebaliknya, jika upper shadow panjang berarti buyer sedang berupaya menaikkan harga.

Nah, dari panjangnya shadow tadi bisa kita bandingkan dengan body-nya untuk mengetahui seberapa kuat salah satu pihak melawan pihak lain. Misalnya pada setup pin bar, umumnya price action setup tersebut digunakan untuk menandakan kontinuitas atau reversal suatu trend.

Pada pola di atas (pin bar) umumnya body memiliki shadow panjang bergerak menjauh dari harga open, sedangkan harga close-nya bergerak tidak jauh dari harga tersebut.

Artinya, salah satu pihak (buyer atau seller) berusaha mendorong harga naik atau turun namun dalam perjalanannya “kehabisan tenaga” untuk meneruskan upaya karena tekanan dari pihak lawan, bisa terlihat dari harga close yang tak mampu bergerak jauh.

Baca juga: Apa itu Cryptocurrency? Jenis, Cara Kerja, Kekurangan, Kelebihan, Risiko

Contoh kasusnya pada saat terjadinya uptrend, bullish pinbar digunakan sebagai indikasi bahwa seller berada di bawah tekanan buyer, dengan kata lain harga akan naik.

Berikutnya saat terjadi downtrend, bearish pin bar adalah penanda bahwa buyer berada di bawah tekanan seller, atau harga akan turun kembali.

Contoh-contoh tadi hanya dasar dari cara membaca candlestick menurut para trader profesional. Pada perkembangannya, terdapat juga pola-pola lain mulai dari single bar pattern (satu bilah) sampai multiple bars pattern (lebih dari satu bilah).

Karena memang trend dalam pergerakan harga ini merupakan salah satu hal yang sulit ditentukan arahnya dan menjadi challenge terutama untuk trader pemula yang ingin melakukan analisis terhadap aset crypto pilihannya.

Kita bisa melihat live harga aset crypto seperti Bitcoin (BTC to IDR , BTC to USD) atau harga aset kripto lainnya di website Tokocrypto.

Warna dan penataan dapat bervariasi pada setiap grafik. Jika body berwarna hijau, itu menandakan bahwa aset ditutup lebih tinggi daripada pembukaan. Jika body berwarna merah, itu menandakan bahwa harga bergerak turun selama periode waktu yang diukur, sehingga penutupan lebih rendah daripada pembukaan.

Contoh di atas adalah grafik yang berwarna. Namun beberapa pembuat grafik lebih suka menggunakan representasi hitam-putih.

Sebagai gantinya, mereka menggunakan lilin berongga untuk menggambarkan pergerakan harga naik dan lilin hitam untuk menggambarkan pergerakan harga turun.

Apa yang Tidak Dapat Diperoleh dari Membaca Candlestick?

Meskipun candlestick berguna dalam memberikan gambaran umum tentang harga, namun grafik ini tidak memberikan semua yang dibutuhkan dalam analisis yang komprehensif.

Misalnya, candlestick tidak memberikan detail tentang apa yang terjadi di antara harga pembukaan dan penutupan, melainkan hanya menunjukkan jarak antara dua titik tersebut (bersamaan dengan harga tertinggi dan terendah).

Walaupun wick pada candlestick menunjukkan harga tertinggi dan terendah dalam satu periode, namun tidak dapat memberitahu urutan terjadinya.

Namun, dalam sebagian besar grafik, periode waktu dapat diubah, memungkinkan para pedagang untuk memperbesar tampilan dengan periode waktu yang lebih kecil jika ingin melihat lebih banyak detail.

Grafik candlestick juga dapat mengandung banyak “noise” pasar, terutama ketika mengamati periode waktu yang lebih kecil. Lilin dapat berubah dengan cepat, sehingga sulit untuk ditafsirkan.

Candlestick Heikin-Ashi

Sejauh ini, kita telah membahas tentang grafik yang kadang-kadang disebut juga sebagai candlestick Jepang. Namun, ada pendekatan lain dalam mengamati grafik ini, yaitu dengan menggunakan Teknik Heikin-Ashi.

Heikin-Ashi berarti “rata-rata batang” dalam Bahasa Jepang. Candlestick jenis ini menggunakan rumus yang dimodifikasi dengan menggunakan data harga rata-rata. Tujuan utamanya adalah untuk meratakan pergerakan harga dan mengurangi “noise” pasar.

Dengan demikian, lilin Heikin-Ashi memudahkan para pedagang dalam melihat tren pasar, pola harga, dan potensi pembalikan harga.

Para pedagang sering menggabungkan Heikin-Ashi dengan candlestick Jepang untuk menghindari sinyal yang salah dan mempermudah pengamatan tren pasar.

Lilin Heikin-Ashi yang berwarna hijau tanpa wick bawah umumnya menggambarkan adanya uptrend yang kuat, sementara yang berwarna merah tanpa wick atas menunjukkan adanya downtrend yang kuat.

Meskipun candlestick Heikin-Ashi terlihat sangat efektif, seperti analisis teknikal lainnya, alat ini juga memiliki keterbatasan.

Karena jenis lilin ini menggunakan data harga rata-rata, waktu yang lebih lama mungkin diperlukan untuk membentuk pola. Selain itu, jenis lilin ini juga tidak menunjukkan adanya “gap” harga, sehingga bisa menyebabkan data menjadi kabur.

Kesimpulan

Grafik candlestick merupakan salah satu alat paling fundamental bagi pedagang dan investor. Selain memvisualisasikan pergerakan harga secara grafis, grafik ini juga memberikan fleksibilitas dalam menganalisis data dalam berbagai periode waktu.

Studi yang mendalam mengenai pola grafik candlestick, yang dikombinasikan dengan pemikiran analitis dan latihan yang memadai, akan membuat seorang pedagang menjadi lebih unggul di pasar. Namun, sebagian besar pedagang dan investor setuju bahwa penting juga untuk mempertimbangkan metode lain, seperti analisis fundamental.

DISCLAIMERBukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset kripto masih berisiko tinggi. Selalu lakukan research sendiri terlebih dahulu.

Sumber: Binance Academy Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular

Exit mobile version