Academy
Cara Membaca Volume Trading untuk Pemula
Pergerakan pasar secara sederhana mencerminkan aktivitas beli dan jual yang terekam dalam bentuk data candlestick—termasuk trading volume, yang dapat membantu trader untuk memahami aktivitas transaksi dan potensi perubahan tren.
Lalu bagaimana cara membaca data tinggi rendahnya trading volume? Simak pembahasannya di bawah ini.
Daftar Isi
Apa Itu Volume dalam Trading?
Volume trading merupakan indikator untuk mengetahui seberapa besar jumlah aset yang diperjualbelikan dalam periode waktu tertentu.
Pergerakan naik dan turunnya volume trading ini tentunya bukan hanya sebagai angka atau batang indikator saja, melainkan representasi dari aktivitas pasar dan investor pada periode waktu tersebut.
Volume tinggi menunjukkan bahwa banyak orang sedang aktif membeli dan menjual aset tersebut, menandakan minat yang besar. Sebaliknya, volume rendah berarti aktivitas perdagangan sedikit, menunjukkan minat yang sedang menurun.
Baca lebih lengkap: Apa itu Volume Trading: Maksud dan Kegunaannya
Kenapa Volume Penting dalam Analisis Pasar Kripto
Volume bisa jadi salah satu indikator yang penting untuk kamu gunakan karena dapat memberikan konteks terhadap pergerakan harga, serta membantu kamu mengenali momen breakout atau pembalikan tren (reversal) berdasarkan minat pasar.
Misalnya, ketika harga menembus resistensi tetapi volume tetap rendah, ada risiko bahwa breakout tersebut tidak didukung oleh partisipasi pasar yang cukup. Kurangnya beli di level tersebut bisa menyebabkan harga kembali turun, sehingga terjadi false breakout atau pembalikan tren.
Sebaliknya, jika harga menembus resistensi dengan volume tinggi, ini menunjukkan bahwa banyak trader dan investor mendukung kenaikan harga, sehingga breakout lebih valid dan berpotensi berlanjut.
Baca juga: Dasar-Dasar Konsep Level Support dan Resistance
Cara Membaca Komponen Dasar Grafik Volume
Grafik volume biasanya ditampilkan di bagian bawah chart grafik harga. Tampilannya berupa batang vertikal berwarna:
- Hijau: volume beli lebih besar dari volume jual.
- Merah: volume jual mendominasi.
Semakin tinggi batangnya, semakin besar volume transaksi pada periode waktu tersebut. Batang volume ini tentunya harus dianalisis bersamaan dengan pergerakkan arah harga menggunakan indikator teknikal agar interpretasinya lebih akurat.
Contoh Cara Membaca Volume Trading
Berikut beberapa contoh pendekatan sederhana dalam membaca volume:
- Kenaikan harga dengan volume tinggi → Bisa menunjukan tren bullish, karena banyak trader berpartisipasi dalam pembelian aset.
- Kenaikan harga dengan volume rendah → Bisa menjadi pertanda bahwa tren kenaikan kurang didukung oleh partisipasi pasar, sehingga berpotensi mengalami pembalikan.
- No Demand (tidak ada permintaan) → Harga mengalami penurunan dengan volume rendah, mengindikasikan kurangnya minat beli dan kemungkinan tren bearish.
- No Supply (tidak ada pasokan) → Harga naik dengan volume rendah, mengindikasikan kurangnya tekanan jual dan potensi kenaikan harga lebih lanjut.
- Volume tinggi dalam fase akumulasi → Investor institusional diam-diam membeli aset sebelum tren naik dimulai.
- Volume tinggi dalam fase distribusi → Investor institusional mulai menjual aset mereka secara bertahap sebelum tren turun terjadi.
Perlu diingat, ini hanya interpretasi sederhana dalam penggunaan volume trading. Dalam prakteknya kamu perlu mengkombinasikan volume dengan indikator lain seperti support dan resistance, moving average, RSI, MACD atau indikator teknikal lainnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat
Baca juga: Indikator Swing Trading Terbaik dan Mudah Digunakan Pemula
Kesalahan Umum Pemula dalam Membaca Volume
Meskipun volume trading bisa mengindikasikan minat pasar pada suatu aset, bukan berarti volume trading ini bisa dijadikan satu-satunya patokan untuk mengambil keputusan dalam trading. Kesalahan-kesalahan ini biasanya meliputi:
- Mengabaikan volume saat menganalisis harga → Bisa menyebabkan kesalahan dalam menilai kekuatan tren.
- Bereaksi terlalu cepat terhadap lonjakan volume → Tidak semua spike menandakan sinyal beli atau jual yang valid.
- Tidak menggunakan indikator pendukung → Volume lebih efektif jika dikombinasikan dengan analisis teknikal lainnya.
- Tidak memperhatikan berita dan sentimen pasar → Faktor eksternal seperti regulasi, adopsi institusional, atau sentimen sosial dapat mempengaruhi pergerakan harga.
Cara Menampilkan Trading Volume di Tokocrypto
Untuk menampilkan trading volume saat menggunakan aplikasi Tokocrypto ikuti beberapa — langkah mudah berikut.
- Masuk menu ‘Pasar’
- Cari aset kripto — contoh: BTC/USDT
- Pilih ‘VOL’ pada bagian bawah chart harga
- Volume trading akan muncul di bagian bawah chart
Masih bingung cara baca volume trading? Yuk, tanya-tanya langsung sama trader aktif lain di Telegram komunitas Tokocrypto melalui link berikut: https://t.me/TokocryptoOfficial
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda.
Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi, bukan ajakan menjual atau membeli.