Connect with us

Business

BREAKING: FTX Ajukan Bangkrut, CEO Sam Bankman-Fried Mundur

Published

on

Crypto exchange, FTX. Sumber: Shutterstock.

Platform exchange kripto, FTX resmi memulai proses kebangkrutan di Amerika Serikat. Langkah mengejutkannya lagi, Sam Bankman-Fried mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO.

Reuters melaporkan lebih dari 100 entitas perusahaan yang berafiliasi dengan FTX, termasuk Alameda Research dan FTX US, juga mengajukan kebangkrutan. Salah satu sumber juga mengatakan perusahaan-perusahaan tersebut sebagian besar menjadi pemicu masalah di FTX dan dilaporkan berutang memiliki utang sekitar US$ 10 miliar.

Pengumuman resmi yang dibuat di akun Twitter FTX ini, datang beberapa hari setelah saingan yang lebih besar, Binance, meninggalkan akuisisi yang diusulkan dan membuatnya harus mengumpulkan dana segar sekitar US$ 9,4 miliar dari investor baru untuk menyelesaikan masalah likuidasi.

Sam Bankman-Fried Mundur

Sam Bankman-Fried, CEO FTX. Foto: FTX.
Sam Bankman-Fried mundur sebagai CEO FTX. Foto: FTX.

Baca juga: Sam Bankman-Fried, CEO FTX Kehilangan 94% Kekayaan dalam Sehari

Dalam pengumumannya, FTX mengatakan bahwa CEO Sam Bankman-Fried telah mengundurkan diri. John J. Ray III telah ditunjuk untuk mengambil posisi tersebut.

“Pembebasan segera dari Bab 11 tepat untuk memberikan FTX Group kesempatan untuk menilai situasinya dan mengembangkan proses untuk memaksimalkan pemulihan bagi para pemangku kepentingan,” kata Ray dalam pernyataannya.

“Saya ingin memastikan setiap karyawan, pelanggan, kreditur, pihak kontrak, pemegang saham, investor, otoritas pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya bahwa kami akan melakukan upaya ini dengan ketekunan, ketelitian dan transparansi.”

Krisis FTX Berujung Bangkrut

Market kripto juga terpukul atas krisis yang dialami platform FTX yang akan bangkrut. Peristiwa runtuhnya FTT, token milik platform exchange FTX menjadi awal mula market runtuh.

Peristiwa ini membuat investor menarik dananya dari FTX dan melepas token FTT. Penarikan dana yang tak terbendung membuat likuiditas FTX alami krisis. Dengan kata lain, FTX tidak mampu untuk mengembalikan dana yang sudah ditaruh oleh para pengguna di platformnya.

Crypto investment company, Alameda Research on screen in front of web page. Sumber: Shutterstock.
FTX dan Alameda Research bangkrut. Sumber: Shutterstock.

Baca juga: Binance Batal Akuisisi FTX: Masalah Keuangan Sulit Diatasi

Akhirnya, krisis FTX ini menular ke pasar kripto secara umum. Faktor kepanikan dan kecemasan membuat investor menjauh sementara dari pasar kripto.

Efek domino ke market akan sama seperti kasus-kasus sebelumnya yang dialami Celsius, Blockfi, Voyager ataupun Terra. Market akan terpukul keras. Investor akan sulit untuk kembali bergairah ke market kripto dan memilih untuk wait and see atau bahkan menarik dana mereka, karena faktor kepanikan.

Gagal Dibantu Binance

CEO Binance, Changpeng Zhao, kemudian mengungkapkan bahwa perusahaan exchange-nya memutuskan untuk menjual kepemilikan FTT. Migrasi pelanggan menarik kripto mereka dari FTX diikuti, yang melihat pertukaran mengalami masalah likuiditas.

Binance kemudian mengumumkan pada hari Selasa 8 November lalu, bahwa mereka mengakuisisi pertukaran FTX karena berencana untuk menyelesaikan krisis likuiditasnya. Namun, belakangan gagal dan Binance tidak membuat kesepakatan baru.

FTX memberi tahu para investornya ada kemungkinan kebangkrutan tanpa dana segar untuk mengatasi masalah keuangan perusahaan. Bankman-Fried telah mengatakan kepada para investor bahwa mereka menghadapi kekurangan likuidasi hingga US$ 9,4 miliar.

Popular