Bitcoin News

Bukan Karena Elon, Harga Bitcoin Berpotensi Menjadi US$85 Ribu

Published

on

Setelah sempat menclok di US$31 ribu, harga Bitcoin hari ini naik lebih dari 11 persen dalam 24 jam di kisaran US$39 ribu. Jika mampu sentuh di atas US$40 ribu, sasaran berikutnya adalah US$85 ribu.

Kemarin, Elon Musk pun memastikan Tesla akan menggunakan Bitcoin lagi sebagai alat pembayaran.

Syaratnya hanya satu, yakni 50 persen tambang Bitcoin dunia harus menggunakan sumber listrik yang ramah lingkungan.

Sesungguhnya faktor Elon Musk sangat bisa dikesampingkan, karena data harga lebih banyak bicara.

Baca Juga: Prediksi Harga Bitcoin Menggunakan Moving Average

Per 11 Juni 2021, Bitcoin masih berada di bawah tingkat moving average kunci, tetapi tanda-tanda pemulihan mulai tampak.

Kajian oleh Decentrader menyoroti tiga indikator on-chain yang menandakan ada tren bullish akan berlanjut bagi Bitcoin terhadap dolar AS.

Bitcoin telah menjalani satu bulan di bawah moving average 200-hari (200 DMA). Hal tersebut mencemaskan dan sejumlah faktor eksternal seperti sentimen geopolitik berpengaruh terhadap sentimen.

Harga Bitcoin sempat berada di rentang antara support mingguan US$32 ribu dan resistance 200DMA di harga US$42 ribu.

Ketidakjelasan setelah harga anjlok serta ketakutan terhadap pengumuman Presiden Biden pada pertemuan G7 terkait kebijakan AS terhadap aset kripto untuk saat ini menahan harga, jelas Decentrader.

Kendati demikian, sejumlah tolok ukur on-chain menandakan kekuatan dan pemulihan dari fase bearish dalam bull market sedang berjalan.

Advertisement

Tolok ukur tersebut termasuk sentimen alamat aktif, spent output profit ratio (SOPR) dan deviasi stock-to-flow.

Baca Juga: Ingin Stop Loss? Gunakan Pola Candlestick Morning Star InI!

Alamat aktif mengukur apakah Bitcoin terlampau dibeli atau terlampau dijual di harga tertentu relatif terhadap jumlah alamat aktif di blockchain Bitcoin.

Indikator ini berada di posisi sama setelah bear market pada Desember 2018 dan anjlok pada Maret 2020. Jika pola tersebut berulang, maka harga Bitcoin dapat naik.

Selain itu, garis proyeksi stock-to-flow turut menunjukkan reli belanjut.

Jika hal tersebut tidak terjadi, pencipta model ini PlanB berkata itu akan sangat mengejutkan.

Di tengah harapan Bitcoin dapat menembus US$100 ribu tahun ini, Decentrader memrediksi hanya soal waktu sebelum Bitcoin kembali menguat.

Kendati reli tidak terlalu kencang saat ini, secara fundamental tidak ada yang berubah dengan Bitcoin.

“Kita hanya mengalami liputan media yang sangat negatif setelah mengalami reli kuat di awal tahun, sehingga harga dapat berlanjut meningkat ke garis stock-to-flowdi bulan-bulan mendatang. Hal ini berarti rekor baru bagi Bitcoin dapat dicapai sebelum akhir tahun, dimana garis stock-to-flow menandakan harga US$85 ribu” tandas Decentrader.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Popular

Exit mobile version