Connect with us

Bitcoin News

Harga Bitcoin Masih Murah? Ini Alasannya Institusi Besar Borong BTC

Published

on

Ilustrasi market kripto Bitcoin.

Bitcoin masih berada di zona harga murah, meskipun investor institusional seperti BlackRock mulai memborong aset kripto nomor satu ini. Kabar ini muncul seiring data tenaga kerja Amerika Serikat yang mengecewakan pasar dan memicu harapan akan penurunan suku bunga The Fed.

Fidelity: Bitcoin Masih Dianggap Murah

Fidelity Digital Assets menyebutkan bahwa Bitcoin saat ini undervalued dan berada dalam fase optimisme jangka menengah. Indikator “Bitcoin Yardstick”—yang membandingkan kapitalisasi pasar BTC dengan hashrate jaringannya—menunjukkan bahwa BTC relatif “murah” dibandingkan kekuatan fundamentalnya.

Selama Q1 2025, metrik ini berada dalam kisaran antara -1 hingga +3 standar deviasi, jauh lebih sejuk dibandingkan kondisi “overheated” di Q4 2024. Artinya? Potensi kenaikan harga BTC masih terbuka lebar.

Investor Makin Yakin: Pasokan Bitcoin Tidak Likuid Kian Meningkat

Fidelity juga menyoroti peningkatan pasokan Bitcoin yang tidak likuid, dari 61,5% menjadi 63,49%, menandakan bahwa semakin banyak investor memilih menahan BTC mereka untuk jangka panjang. Sementara itu, pasokan yang likuid justru menurun 4%.

Data ini memperkuat pandangan bahwa Bitcoin memasuki fase akumulasi institusional, di mana aksi jual besar tampaknya semakin kecil kemungkinan terjadi.

Pergerakan harga Bitcoin (BTC/USDT) pada Rabu, 30 April 2025. Sumber: Tokocrypto.
Pergerakan harga Bitcoin (BTC/USDT) pada Rabu, 30 April 2025. Sumber: Tokocrypto.

Arus Masuk ke ETF BlackRock Meledak

Menambah kepercayaan pasar, ETF spot Bitcoin milik BlackRock, iShares Bitcoin Trust (IBIT), mencatat arus masuk spektakuler senilai $970,9 juta hanya pada 28 April 2025. Ini merupakan rekor harian tertinggi kedua sejak peluncurannya awal tahun lalu.

Sejak 22 April, IBIT telah mengumpulkan lebih dari $4,5 miliar, mengungguli ETF lain seperti Fidelity (FBTC) dan ARK (ARKB) yang justru mengalami arus keluar. Saat ini, IBIT menguasai lebih dari 51% pangsa pasar ETF spot Bitcoin AS, dengan total aset kelolaan di atas $54 miliar.

Data Tenaga Kerja AS Beri Angin Segar untuk Bitcoin

Katalis penting lainnya datang dari laporan JOLTS Maret 2025 yang menunjukkan jumlah lowongan kerja turun ke 7,19 juta, lebih rendah dari perkiraan 7,48 juta. Ini memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan segera menurunkan suku bunga, yang umumnya berdampak positif untuk aset berisiko seperti Bitcoin.

Ekonom sekaligus analis Bitcoin, Alex Krüger, menyebut data ini sebagai “kemenangan jangka pendek” bagi BTC. Menurutnya, Bitcoin kini menjadi hybrid asset—antara lindung nilai seperti emas dan aset pertumbuhan seperti saham teknologi—yang siap melesat bila kondisi moneter semakin longgar.

Krüger juga mengingatkan bahwa pasar masih akan mencermati panduan pendapatan perusahaan besar seperti Caterpillar dan sektor teknologi, serta pertemuan FOMC minggu depan yang bisa memberi petunjuk arah kebijakan The Fed selanjutnya.

Dengan metrik fundamental yang kuat, akumulasi institusional yang meningkat, dan potensi pelonggaran kebijakan moneter AS, saat ini mungkin menjadi salah satu momen paling menarik untuk memperhatikan pergerakan Bitcoin. Harga boleh saja belum meroket—tapi sentimen pasar sedang membangun fondasi untuk langkah besar berikutnya.

Baca juga: Tren Bitcoin 28 April-2 Mei 2025: Bitcoin Koreksi Tipis, RRP Naik By Hoteliercrypto


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

Popular