Altcoin News

Harga Ethereum Anjlok Hingga Rp36 Juta, Bagaimana Caranya Bangkit?

Published

on

Harga Ethereum (ETH) kembali anjlok dengan penurunan yang cukup signifikan setelah jatuh di bawah $2.200 (Rp 36 juta) pada 9 Maret.

Berdasarkan pantauan dari Cointelegraph pada Rabu (19/3), Altcoin ini turun 14% sepanjang bulan, jauh lebih buruk dibandingkan dengan penurunan pasar kripto yang hanya 4%.

Salah satu faktor utama di balik pelemahan ini adalah penurunan volume perdagangan di bursa terdesentralisasi (DEX) berbasis Ethereum.

Penurunan Aktivitas DEX Ethereum

Dalam tujuh hari terakhir, volume perdagangan DEX di jaringan Ethereum turun sebesar 34%.

Penurunan ini juga berdampak pada solusi layer-2 Ethereum seperti Base, Arbitrum, dan Polygon.

Meskipun beberapa blockchain lain seperti Solana dan SUI juga mengalami penurunan, jaringan BNB Chain justru mengalami lonjakan volume sebesar 27%, sementara Canto melonjak 445%.

Ethereum mengalami penurunan signifikan dalam beberapa platform, termasuk Maverick Protocol yang turun 85% dan DODO yang turun 46%.

Selain itu, PancakeSwap di jaringan BNB Chain mencatatkan pendapatan lebih tinggi dibandingkan Uniswap, yang merupakan DEX utama di ekosistem Ethereum.

Pergerakan harga Ethereum (ETH/USDT) pada Rabu, 19 Maret 2025. Sumber: Tokocrypto.

Total Value Locked (TVL) Masih Dominan, Tapi Mulai Menyusut

Ethereum masih memimpin dalam total nilai terkunci (TVL) dengan $47,2 miliar. Namun, TVL Ethereum mengalami penurunan sebesar 9% dalam satu minggu.

Sementara BNB Chain justru mengalami peningkatan 6%. Beberapa proyek besar di Ethereum juga mengalami penurunan signifikan, seperti Stargate Finance yang turun 11%, Maker yang turun 9%, dan Spark yang turun 6%.

Minat Institusional Menurun

Selain penurunan aktivitas di DEX dan TVL, Ethereum juga menghadapi penurunan minat dari investor institusional.

Premi tahunan untuk kontrak berjangka Ethereum turun di bawah 5%, menandakan lemahnya permintaan dari trader bullish.

Selain itu, sejak 5 Maret, ETF Ethereum mengalami arus keluar bersih sebesar $293 juta, yang semakin memperlihatkan menurunnya kepercayaan investor besar.

Persaingan Ketat dari Solana, Tron, dan Hyperliquid

Ethereum kini menghadapi persaingan ketat dari jaringan lain seperti Solana dan Tron. Kedua jaringan ini telah mengumpulkan stablecoin senilai $75 miliar berkat biaya transaksi yang lebih rendah.

Selain itu, Solana semakin menguat di sektor memecoin setelah peluncuran token TRUMP. Di sisi lain, Hyperliquid memperkenalkan blockchain mereka sendiri untuk pasar perpetual futures, semakin menekan dominasi Ethereum.

Pentingnya Upgrade ‘Pectra’ bagi Ethereum

Untuk kembali menarik minat investor dan trader, Ethereum harus membuktikan keunggulannya dibandingkan kompetitor.

Salah satu langkah yang dapat membantu adalah upgrade ‘Pectra’ yang diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan adopsi pengguna.

Jika tidak ada keunggulan kompetitif yang jelas, Ethereum mungkin akan terus kehilangan pangsa pasar terhadap rival-rivalnya yang semakin agresif.

Ethereum saat ini menghadapi tantangan besar dengan penurunan harga ETH, volume DEX, dan minat institusional.

Meskipun masih mendominasi dalam hal total value locked, persaingan ketat dari Solana, Tron, dan Hyperliquid membuat masa depan Ethereum tidak pasti.

Upgrade ‘Pectra’ bisa menjadi peluang untuk mengembalikan daya saing Ethereum, tetapi tanpa adopsi yang kuat, Ethereum berisiko tertinggal di pasar kripto yang semakin dinamis.


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

Popular

Exit mobile version