Connect with us

Academy

Kelebihan dan Kekurangan AI Trading, Bisa Bikin Rugi?

Published

on

Illustrasi_AI_Kelebihan_Kekurangan

Kemampuan AI dalam trading untuk menganalisis data dan membantu dalam hal pengambilan keputusan berdasarkan algoritma belakangan ini banyak menarik perhatian, karena dipandang dapat memberikan insight yang lebih objektif sebagai pertimbangan pengambilan keputusan.

Namun di balik kelebihannya, AI trading juga menyimpan sejumlah risiko yang tidak boleh diabaikan karena bisa membuat kerugian. 

Simak lebih lengkap mengenai kelebihan dan kekurangan AI trading pada artikel ini.

Baca juga: Semakin Booming! Apa Itu AI Trading, Pengertian, dan Cara Kerjanya?

Kelebihan AI Trading

1. Eksekusi Super Cepat dan Real-Time

AI mampu mengeksekusi ratusan hingga ribuan order dalam hitungan milidetik dan memonitor banyak pasar sekaligus. Kecepatan ini sangat berguna untuk menangkap peluang seperti arbitrase dan momentum trading.

2. Eliminasi Emosi dalam Trading

Tanpa rasa takut, serakah, atau panik, sistem AI dapat bekerja sepenuhnya berdasarkan logika dan data. Ini dapat membantu menjaga konsistensi strategi dan mencegah keputusan impulsif yang sering dilakukan trader.

3. Analisis Data dalam Skala Besar (Big Data)

AI dapat memproses data historis harga, volume, sentimen berita, hingga indikator teknikal dalam waktu bersamaan—menyediakan insight lebih dalam yang sulit dicapai jika hanya dilakukan secara manual.

4. Operasional 24/7

AI trading bisa terus bekerja tanpa henti, memastikan tidak ada peluang yang tertinggal, terlebih lagi jika kamu melakukan trading seperti di pasar kripto yang beroperasi 24 jam.

5. Backtesting dan Optimasi Otomatis

AI mampu menguji ribuan strategi dan parameter terhadap data historis untuk menemukan konfigurasi optimal—membantu mempercepat proses  trial and error dibandingkan jika dilakukan secara manual.

6. Personalisasi Strategi yang Adaptif

Seperti di sektor finansial dan marketing, AI dapat membentuk strategi spesifik berdasarkan profil risiko atau karakteristik pasar tertentu. Seperti bisa belajar dan menyesuaikan diri dalam kondisi pasar yang berbeda.

Kekurangan & Risiko AI Trading

1. Bias terhadap Data Historis

Algoritma AI pada umumnya dirancang untuk memberikan keputusan berdasarkan data historis yang dipelajari sebelumnya—namun, yang jadi masalah adalah pergerakan harga pasar tidak sepenuhnya ditentukan oleh performa historis. Faktor lain seperti kondisi market yang terus berubah, bisa membuat data historis tidak terlalu relevan.

2. Ketergantungan pada Data dan Algoritma

Sistem trading berbasis AI rentan terhadap gangguan teknis seperti kesalahan perangkat lunak, masalah jaringan, dan kerusakan sistem lainnya. Masalah lain seperti input data yang tidak relevan atau bug pada algoritma dapat memicu kesalahan eksekusi yang berpotensi mengakibatkan kerugian.

3. Biaya dan Kompleksitas Pengelolaan

Membangun dan memelihara sistem AI trading tidak murah. Biaya server, lisensi data, tim developer, monitoring sistem, atau sesimpel biaya langganan bulanan— bisa menjadi hambatan khususnya bagi trader retail.

4. Kurangnya Sensitivitas Sentimen Pasar Mendadak

AI dapat membaca pola statistik dengan cepat, tapi kurang sensitif terhadap konteks terkini, seperti rumor instan, perubahan regulasi, atau sentimen mendadak—yang sering menyebabkan volatilitas ekstrim.

Apakah AI Trading Bisa Bikin Rugi?

Jawabannya, bisa

Jika kamu menganggap AI trading sebagai alat yang bisa menghasilkan uang secara otomatis, maka kamu salah besar. Pada dasarnya, AI hanyalah alat bantu untuk me-leverage skill yang kamu miliki— bukan mesin pengganda uang.

AI mengolah data dan mengeksekusi strategi berdasarkan parameter yang telah ditentukan manusia. Tanpa fondasi pengetahuan tentang trading, market, manajemen risiko, dan logika di balik strategi yang digunakan, kamu justru bisa terjerumus pada pengambilan keputusan yang keliru, hingga akhirnya mengalami kerugian.

Baca juga: Sinyal Trading Kripto Harian atau gabung Telegram Official Tokocrypto untuk diskusi analisa sinyal harian bersama trader lain.

Strategi Mengurangi Risiko AI Trading

  • Backtesting dan Simulasi
    Selalu uji strategi di akun demo atau mode simulasi sebelum dipakai secara live.
  • Audit & Monitoring Rutin
    Terapkan pengawasan manual secara berkala, pastikan algoritma berjalan sesuai ekspektasi.
  • Manajemen Risiko yang Ketat
    Gunakan stop loss, trailing stop, serta target dan batas trading yang jelas.
  • Diversifikasi Strategi dan Model
    Jangan bergantung pada satu AI atau strategi, kombinasikan beberapa untuk mengurangi risiko model gagal.
  • Biasakan Adaptasi dan Retraining
    Terus perbarui model AI saat pasar berubah, latih ulang dengan data terbaru agar tetap relevan.

Baca juga: Analisa Volume Trading BTC, Bisa Deteksi Breakout dan Fakeout?

Penutup

AI trading memang menawarkan kecepatan, efisiensi, dan kemampuan analisis data dalam skala besar yang dapat membantu trader saat trading. Namun, di balik kecanggihannya, terdapat risiko dan strategis yang tak bisa diabaikan.

Alih-alih dianggap sebagai jalan pintas menuju keuntungan besar, AI trading seharusnya dilihat sebagai alat bantu yang memperkuat keterampilan dan disiplin yang sudah dimiliki trader itu sendiri.


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. 

Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi, bukan ajakan menjual atau membeli.

Sumber:

Tradespect (2023). What Are the Pros and Cons of AI Trading?

WSI (2023). The Pros and Cons of AI in the Bank Marketing World

Popular