Blockchain

Kenali Triangle Pattern, Teknik untuk Prediksi Harga Pasar

Published

on

Sudah menjadi hal yang biasa di kalangan trader dalam menggunakan teknik pola grafik sebagai alat untuk melihat pergerakan arah pasar, tak terkecuali trader aset kripto. Pola grafik yang digunakan juga beragam jenisnya, salah satunya adalah Triangle Pattern. Pola ini dianggap bisa memprediksi harga pasar, lho. Penasaran? Berikut informasi selengkapnya!

Apa Itu Triangle Pattern dan Bagaimana Proses Terbentuknya

Triangle Pattern merupakan bagian dari continuation pattern pada analisis teknikal, di mana pola ini menunjukkan apakah suatu tren yang terjadi cenderung berlanjut atau tidak. Pola ini diberi nama triangle dikarenakan bentuknya adalah segitiga, sehingga lebih mudah untuk dibaca dan dipahami.

Segitiga dibentuk saat ujung trendline (garis tren) atas dan bawah bertemu di sisi kanan, sehingga menjadi sebuah sudut yang terlihat sebagai puncak dari segitiga. Trendline atas ditarik dengan menghubungkan titik-titik tertinggi pada grafik, sementara trendline bawah menghubungkan titik-titik terendah.

Trader yang menggunakan pola ini cenderung bertujuan untuk menangkap breakout (pergerakan harga yang menembus level harga tertentu) yang terjadi pada akhir trendline. Dengan pola ini, trader juga dapat lebih mudah mengatur timing yang tepat dan pengambilan keputusan pada saat trading, karena sinyal bullish maupun bearish lebih mudah teridentifikasi.

3 Jenis Triangle Pattern dan Cara Kerjanya

Triangle Pattern sendiri terdiri dari 3 jenis dengan cara kerja yang berbeda-beda, yaitu:

1. Ascending Triangle

Pola ini terbentuk saat harga menembus trendline atas diikuti dengan volume yang meningkat. Trendline atas harus berbentuk horizontal sebagai resistance, sementara trendline bawah meningkat secara diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa para pembeli meningkatkan tawaran mereka secara sabar dan perlahan.

Akhirnya, para pembeli pasti akan tidak sabar dan bergegas untuk cari aman dengan menawar hingga menembus harga resistance pada trendline atas (breakout), sehingga pembelian akan terus meningkat saat uptrend (pasar bullish). Berkat fenomena cari aman tersebut, trendline atas tidak lagi resistance, tetapi menjadi support.

Di pola Ascending Triangle, tentu pergerakan harga akan menjadi lebih sempit. Akan tetapi, dikarenakan terbentuk pada saat uptrend, maka sentimen pasar akan tetap bullish secara keseluruhan. Selain itu, pola ini juga dianggap sebagai kelanjutan dari tren lama (continuation pattern) dan umumnya digunakan untuk memasuki posisi long.

2. Descending Triangle

Sesuai namanya, pola ini merupakan kebalikan dari Ascending Triangle dan dianggap sebagai pola breakdown (menurun). Pada pola ini, trendline bawah harus horizontal  sebagai support, sementara trendline atas menurun secara diagonal dan menyentuh ujung trendline bawah untuk membentuk puncak segitiga.

Saat harga jatuh dan melewati trendline bawah, downtrend akan berlanjut (pasar bearish). Berkat breakdown tersebut, trendline bawah yang tadinya merupakan support berubah menjadi resistance. Sementara itu, para trader akan mengambil ancang-ancang sesaat setelah breakout terjadi.

Karena berlawanan dengan pola sebelumnya, Descending Triangle didominasi oleh sinyal pasar yang bearish sehingga naik-turunnya harga tidak akan terlalu bergejolak. Pola ini juga dianggap sebagai continuation pattern dan umumnya digunakan untuk memasuki posisi short.

3. Symmetrical Triangle

Pola ini terbentuk saat trendline atas menurun secara diagonal bersamaan dengan trendline bawah yang naik secara diagonal dan bertemu membentuk sebuah sudut. Biasanya, pola ini dikembangkan ketika pasar sedang berada di kondisi yang penuh keraguan atau abu-abu.

Di situasi ini, trader akan mengalami kebingungan dalam mengambil langkah, sehingga titik tertinggi dan terendah akan bertemu di puncak segitiga. Akan tetapi, saat trader mulai mengetahui arah mana yang akan dituju, mereka langsung masuk dengan volume yang besar, baik ke atas maupun ke bawah. Di saat ini pula breakout akan terjadi.

Pola Symmetrical Triangle jarang terbentuk secara sempurna, sehingga para trader harus bisa menahan kesabaran sejenak dan mulai masuk setelah melihat sinyal kritis pasar dan arah pergerakan grafiknya. Biasanya, pergerakan harga akan kembali ke arah yang sama seperti arah pada saat sebelum pola terbentuk (continuation pattern).

Tips dalam Menggunakan Triangle Pattern bagi Trader

Jadi, Triangle Pattern berguna untuk melihat apakah suatu tren akan berlanjut atau tidak. Trader juga bisa memanfaatkannya untuk memprediksi arah mana yang akan dituju oleh pasar. Ada beberapa tips yang bisa membantu untuk mengurangi risiko saat trading dengan pola ini, di antaranya:

1. Saat Memasuki Posisi Long dan Short

Saat masuk posisi long dengan Ascending Triangle, Anda dapat menetapkan stop-loss  di sekitar titik terendah yang paling baru muncul. Namun, jika ternyata pasar mengarah lebih turun dari titik tersebut, tren berarti sudah memuncak sehingga penjualan akan mendominasi (bearish).

Sebaliknya, saat memasuki short dengan Descending Triangle, Anda dapat menetapkan stop-loss di titik yang mendekati dengan titik tertinggi yang paling baru terjadi. Hal ini akan membantu mengurangi risiko jika ternyata sinyal bullish mendominasi.

2. Menentukan Waktu yang Tepat untuk Keluar

Saat ingin keluar dari pasar, tentu Anda ingin mengantongi profit. Untuk itu, Anda bisa memanfaatkan garis vertikal yang berada di titik pembukaan segitiga dan keluar saat pergerakan harga yang sama telah terjadi. Misalnya, Anda masuk pasar Bitcoin dengan Ascending Triangle yang dibuka di harga $7, maka Anda harus exit setelah harga meningkat sebesar $7 juga agar bisa mendapat cuan.

3. Mengecek Jumlah Volume

Sebagai trader, Anda harus bisa memastikan bahwa sinyal breakout yang ditangkap bukan merupakan sinyal palsu. Caranya dengan mengecek apakah jumlah volume sudah cukup banyak untuk menunjukkan bahwa tren masih akan berlanjut. Jika cenderung kecil, maka ada baiknya Anda menunggu sejenak sebelum masuk ke pasar.

4. Melihat Grafik di Masa Lampau

Sebelum memutuskan untuk entry, Anda harus melihat pergerakan grafik trading aset kripto di masa lampau. Dari sana, Anda dapat melihat Triangle Pattern yang terbentuk sambil mempelajarinya, sehingga saat mencobanya langsung Anda sudah bisa menemukan pola yang berkelanjutan.

Itulah penjelasan mengenai Triangle Pattern beserta tips dalam menggunakannya. Jadi, apakah Anda sudah siap untuk mencobanya langsung? Oh iya, dalam jual-beli aset kripto, pastikan Anda memilih Tokocrypto sebagai exchange yang terpercaya, ya! Yuk, daftar dan selesaikan KYC di www.tokocrypto.com dan dapatkan informasi menarik lainnya seputar trading dan investasi aset kripto.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular

Exit mobile version