Market

Laju Pasar Kripto Sedikit Lambat, tapi Masih Potensi Bullish

Published

on

Laju pergerakan pasar kripto dan Bitcoin (BTC) sedikit melambat dan cenderung sideways pada Jumat (23/6) pagi. Sebelumnya kenaikan signifikan terjadi pada Bitcoin hingga akhirnya menembus level US$ 30.000 atau sekitar Rp  449 juta untuk pertama kali sejak April lalu. Apa yang menyebabkan pasar kripto tertahan ini?

Menurut Trader Eksternal Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, dari analisa fundamental, data makroekonomi terbaru sedikit menahan laju pasar. Data klaim pengangguran AS tetap stabil atau tidak berubah di angka 264.000 dengan ekspektasi pasar sebelumnya akan terjadi penurunan tipis menjadi 260.000.

“Data ini membuat pasar kembali melambat untuk menimbang kembali strategi ke depan dan memprediksi gerak kebijakan The Fed di masa mendatang,” kata Fyqieh.

Sentimen The Fed

Ilustrasi Bank Sentral AS, The Fed. Foto: Shutterstock.

Baca juga: Bitcoin Diyakini Bakal Jadi Bisnis Terbaik Dalam 10 Tahun ke Depan

Di samping itu pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, dihadapan Komite Perbankan Senat AS pada Kamis (22/6) juga sedikit berdampak ke pasar. Dalam pidatonya, dia telah mengesampingkan kemungkinan pemotongan suku bunga dalam waktu dekat, menyatakan bahwa inflasi dalam perekonomian secara konsisten lebih kuat dari yang diharapkan. 

The Fed kemungkinan besar tidak akan memangkas suku bunga setidaknya pada tahun 2023, sementara tanda-tanda penurunan inflasi yang konsisten dapat memacu penurunan suku bunga di akhir tahun 2024. Dia menyatakan kurangnya kepercayaan dalam mengambil keputusan penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

“Pidato Powell menyebabkan beberapa ketidakpastian di pasar kripto karena harga Bitcoin melayang tepat di bawah angka US$ 30.000.  Padahal, pada hari Rabu (21/6), Powell mengatakan jeda suku bunga bersifat sementara, mengatakan inflasi tetap lebih tinggi. Hal ini menyebabkan pemulihan yang disambut baik di pasar kripto,” jelas Fyqieh.

Fed perlu menunggu sampai komite merasa yakin bahwa suku bunga turun menuju target. Data lebih lanjut tentang inflasi dapat menandakan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut dalam pertemuan mendatang.  Menurut CME FedWatch Tool pada Jumat (23/6), kemungkinan kenaikan suku bunga Juli sebesar 25 basis poin mencapai 74,4%, naik dari 67% satu minggu sebelumnya.

Laju Pasar

Bitcoin Fear and Greed Index.

Baca juga: IMF Siapkan Platform CBDC untuk Fasilitasi Transaksi Antar Negara

Di luar kalender ekonomi AS, sentimen pasar terhadap pasar kripto terus membaik. Mulai dari banyak perusahaan layanan keuangan tradisional yang masuk ke industri kripto, seperti BlackRock yang mengajukan ETF Bitcoin terus mendorong harapan masuknya uang institusional ke pasar kripto.

Laporan IMF tentang Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC) kemungkinan berkontribusi pada pengembalian BTC menjadi US$ 30.500. Sambil terus menyerukan regulasi kripto yang lebih besar, IMF mengatakan ini, “Sementara beberapa negara telah sepenuhnya melarang aset crypto karena risikonya, pendekatan ini mungkin tidak efektif dalam jangka panjang.”

Sentimen aset kripto berdasarkan indeks “Bitcoin Fear and Greed Index” saat ini berada pada level 65, yang menunjukkan adanya ketamakan atau serakah (Greed). Dalam 24 jam terakhir, pasar aset kripto telah menunjukkan tingkat serakah pada poin 65, yang mengindikasikan adanya kecenderungan FOMO (Fear of Missing Out) dan diprediksi akan mengalami koreksi di masa mendatang.

“Sebaliknya, data yang diberikan oleh Bitcoin Fear and Greed Index minggu lalu menunjukkan angka 47, yang menunjukkan adanya ketakutan (Fear) dalam pasar Bitcoin,” pungkas Fyqieh.

DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.

Popular

Exit mobile version