Crypto

Lebih dari 40 Ribu Miliarder Kripto di Seluruh Dunia Memegang Bitcoin

Published

on

Dalam sebuah laporan yang dirilis oleh perusahaan konsultan investasi yang berbasis di London, yakni Henley & Partners, terungkap bahwa ada lebih dari 40.000 miliarder kripto di seluruh dunia yang memiliki Bitcoin.

Menurut laporan yang diberi judul “Crypto Wealth Report” dan diterbitkan pada tanggal 5 September, Henley & Partners mencatat bahwa ada sekitar 88.200 miliarder di seluruh dunia yang memiliki aset kripto, dan dari jumlah tersebut, 40.500 adalah pemegang Bitcoin.

Laporan ini juga mengungkapkan bahwa dari 182 individu yang memiliki aset kripto senilai lebih dari US$ 100 juta, sebanyak 78 di antaranya adalah pengguna Bitcoin. Bahkan, enam dari 22 trader kripto yang memiliki lebih dari US$ 1 miliar “mengumpulkan kekayaan mereka melalui perdagangan Bitcoin.”

Namun, laporan ini tidak mengungkap secara eksplisit nama-nama miliarder dan miliarder kripto yang dimaksud. Beberapa nama yang terkenal di dunia kripto, seperti Barry Silbert (pendiri dan CEO Digital Currency Group), Cameron dan Tyler Winklevoss (salah satu pendiri Gemini), Changpeng Zhao (CEO Binance), Brian Armstrong (CEO Coinbase), Chris Larsen (salah satu pendiri Ripple), dan Michael Saylor (ketua eksekutif MicroStrategy), telah lama dikenal sebagai pemegang Bitcoin yang berpengaruh.

Ilustrasi investasi aset kripto.

Baca juga: Visa Pakai Solana dan USDC untuk Tingkatkan Pembayaran Lebih Cepat

Laporan ini juga mencatat bahwa pada tahun 2022, ketika pasar kripto mengalami penurunan, jumlah alamat dompet kripto dengan aset senilai lebih dari US$ 1 juta turun sekitar 80.000. Forbes bahkan melaporkan bahwa banyak pemain besar di industri ini mengalami kerugian lebih dari US$ 116 miliar karena kebangkrutan bursa dan kondisi pasar yang beruang.

Adopsi Kripto di Seluruh Dunia

Selain statistik tentang pemegang kripto, Henley & Partners juga menyajikan Indeks Adopsi Kripto, yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti adopsi publik terhadap kripto, peraturan pemerintah, dan perpajakan kripto. Indeks ini juga memperhitungkan aspek-aspek infrastruktur kripto, inovasi, serta faktor ekonomi yang terkait dengan penggunaan kripto.

Menurut indeks ini, Singapura menduduki peringkat tertinggi, diikuti oleh Swiss di peringkat kedua, dan Uni Emirat Arab di peringkat ketiga. Sementara itu, Amerika Serikat dan Inggris masing-masing berada di peringkat kelima dan ketujuh. Negara-negara lain yang masuk dalam sepuluh besar termasuk Australia, Kanada, Malta, dan Malaysia.

Singapura dan Uni Emirat Arab meraih skor tinggi karena kebijakan pajak yang ramah terhadap investor kripto. Meskipun Amerika Serikat dan Inggris tertinggal dalam hal pajak, mereka masih menarik banyak minat dan adopsi kripto. Amerika Serikat memimpin dalam adopsi infrastruktur kripto, sedangkan Inggris unggul dalam inovasi dan teknologi.

Pastikan kamu hanya melakukan investasi dan trading kripto di platform terpercaya, seperti Tokocrypto. Dengan berbagai fitur yang mumpuni serta ekosistem yang luas, trading kripto jadi lebih mudah.

DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi.

Popular

Exit mobile version