Academy
Level Stop-Loss, Take-Profit, dan Cara Menghitungnya
Level stop-loss (SL) dan take-profit (TP) adalah konsep penting dalam dunia perdagangan yang digunakan oleh banyak trader untuk mengatur strategi keluar dari posisi perdagangan mereka berdasarkan tingkat risiko yang mereka siapkan. Konsep ini berlaku dalam pasar tradisional maupun pasar kripto, dan sering digunakan oleh trader yang mengandalkan analisis teknis dalam pengambilan keputusan.
Daftar Isi
Pendahuluan
Dalam upaya untuk meramalkan pergerakan harga di masa depan dan menentukan saat yang tepat untuk memasuki atau keluar dari pasar, investor dan trader menggunakan berbagai strategi. Pentingnya menentukan kapan harus keluar dari pasar tidak boleh diabaikan. Itulah mengapa level stop-loss dan take-profit memegang peran penting dalam strategi trading.
Level stop-loss dan take-profit adalah harga target yang ditentukan sebelumnya oleh trader untuk diri mereka sendiri. Level ini merupakan bagian integral dari strategi keluar dari posisi perdagangan dan bertujuan untuk menjaga agar emosi tidak mempengaruhi keputusan trading. Selain itu, level ini merupakan komponen kunci dalam manajemen risiko.
Level Stop-Loss dan Take-Profit
Level stop-loss (SL) adalah harga yang ditentukan di bawah harga aset saat ini. Pada level ini, posisi perdagangan akan ditutup otomatis untuk membatasi kerugian yang mungkin terjadi. Sebaliknya, level take-profit (TP) adalah harga yang ditentukan sebelumnya oleh trader untuk menutup posisi ketika keuntungan mencapai level tersebut.
Daripada melakukan order pasar secara real-time, trader dapat mengatur level stop-loss dan take-profit agar mengeksekusi penjualan secara otomatis tanpa perlu memantau pasar sepanjang waktu. Sebagai contoh, platform perdagangan seperti Binance Futures memiliki opsi order berhenti yang menggabungkan order stop-loss dan take-profit. Sistem ini akan menentukan apakah suatu order akan berfungsi sebagai stop-loss atau take-profit berdasarkan tingkat harga yang memicu order tersebut dan tingkat harga terakhir atau harga penutupan saat order ditempatkan.
Mengapa Level Stop-Loss dan Take-Profit Penting?
Penerapan Manajemen Risiko
Level SL dan TP mencerminkan kondisi pasar saat ini dan membantu trader mengevaluasi risiko dengan tepat. Trader yang dapat mengidentifikasi dengan akurat level-level optimal ini akan dapat mengidentifikasi peluang perdagangan yang menguntungkan dan tingkat risiko yang dapat diterima. Menganalisis risiko dengan menggunakan level SL dan TP adalah bagian penting dalam menjaga dan memperkaya portofolio trading. Dengan melindungi posisi secara sistematis dan memberikan prioritas pada perdagangan yang lebih berisiko, trader juga melindungi portofolio mereka dari kerugian besar. Oleh karena itu, banyak trader mengandalkan level SL dan TP sebagai strategi manajemen risiko mereka.
Menghindari Keputusan Emosional
Emosi dapat berdampak besar pada pengambilan keputusan trader. Oleh karena itu, beberapa trader mengandalkan strategi yang telah mereka siapkan sebelumnya agar tidak terlibat dalam trading berdasarkan tekanan emosi, seperti ketakutan, keserakahan, atau emosi lainnya yang kuat. Memahami kapan harus menutup posisi dapat membantu menghindari tindakan trading impulsif dan memungkinkan trader untuk mengelola perdagangan dengan lebih strategis.
Menghitung Rasio Risiko/Reward
Level stop-loss dan take-profit digunakan untuk menghitung rasio risiko terhadap potensi reward dari suatu perdagangan. Rasio risiko terhadap reward adalah pengukuran risiko dibandingkan dengan potensi reward. Umumnya, trader diharapkan untuk memasuki perdagangan dengan rasio risiko terhadap reward yang lebih rendah, yang berarti potensi keuntungan lebih besar daripada potensi kerugian.
Anda dapat menghitung rasio risiko terhadap reward dengan rumus berikut:
Rasio Risiko terhadap Reward = (Harga Masuk – Harga Stop-Loss) / (Harga Take-Profit – Harga Masuk)
Cara Menghitung Level Stop-Loss dan Take-Profit
Ada beberapa metode yang digunakan oleh trader untuk menentukan level stop-loss dan take-profit yang optimal. Metode ini bisa digunakan secara independen atau digabungkan dengan metode lain, tetapi tujuan akhirnya tetap sama: menggunakan data yang ada untuk membuat keputusan penutupan posisi yang lebih tepat.
Level Support dan Resistance
Support dan resistance adalah konsep utama yang dikuasai oleh trader teknis, baik di pasar tradisional maupun kripto.
Level support dan resistance adalah area pada grafik harga yang cenderung menarik minat perdagangan, baik itu pembelian atau penjualan. Pada level support, diperkirakan tren turun akan berhenti karena meningkatnya aktivitas pembelian. Di level resistance, diperkirakan tren naik akan berhenti karena meningkatnya aktivitas penjualan. Trader yang menggunakan pendekatan ini sering menentukan level take-profit sedikit di atas level support dan level stop-loss sedikit di bawah level resistance yang telah diidentifikasi.
Moving Average
Indikator teknis ini membantu mengurangi kebisingan pasar dan meratakan data harga untuk mengidentifikasi arah tren.
Moving average (MA) dapat dihitung dengan periode pendek atau panjang, tergantung pada preferensi trader. Trader memantau moving average dengan cermat dan mencari peluang pembelian atau penjualan yang muncul ketika dua MA yang berbeda bertemu pada grafik. Umumnya, trader menggunakan MA untuk menentukan level stop-loss di bawah moving average jangka panjang.
Metode Persentase
Beberapa trader, daripada menggunakan indikator teknis, lebih suka menentukan level stop-loss dan take-profit berdasarkan persentase tertentu. Misalnya, mereka mungkin memutuskan untuk menutup posisi ketika harga aset naik atau turun 5% dari harga masuk. Pendekatan ini sederhana dan cocok bagi trader yang tidak terlalu mengandalkan indikator teknis.
Indikator Lainnya
Selain indikator yang telah disebutkan di atas, masih ada banyak indikator lain yang dapat digunakan untuk menentukan level stop-loss dan take-profit. Beberapa di antaranya meliputi Relative Strength Index (RSI), yang mengukur momentum pasar dan memberikan sinyal saat aset mengalami kejenuhan pembelian atau penjualan, Bollinger Bands (BB), yang mengukur volatilitas pasar, dan Moving Average Convergence Divergence (MACD), yang menggunakan moving average eksponensial sebagai data titik.
Kesimpulan
Sebagian besar trader menggunakan salah satu atau kombinasi dari metode di atas untuk menghitung level stop-loss dan take-profit. Level ini berfungsi sebagai panduan teknis untuk keluar dari posisi, baik itu untuk melindungi dari kerugian maupun merealisasikan potensi keuntungan.
Perlu diingat bahwa level ini bersifat unik untuk setiap trader dan tidak ada jaminan kesuksesan. Namun, mereka membantu dalam membuat keputusan trading yang lebih sistematis dan terencana. Pada akhirnya, mengevaluasi risiko dengan mengidentifikasi level stop-loss dan take-profit, atau menggunakan strategi manajemen risiko lainnya, adalah praktik penting dalam trading yang baik.
Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam mengenai aset kripto atau cryptocurrency, bisa baca artikel “Belajar Crypto untuk Pemula Mulai Dari Sini.”
Sumber: Binance Academy
-
Event6 days ago
Event Tokocrypto Minggu Ini
-
Bitcoin News6 days ago
Tren Bitcoin 18-22 November 2024: Waktunya Alt Coins By Hoteliercrypto
-
Bitcoin News6 days ago
Prediksi Bitcoin Hari Ini: VanEck Optimis BTC Capai $180.000
-
Academy6 days ago
Riset Mingguan Kripto 11-15 Nov: Bitcoin ATH, Sektor Apa yang Perlu Dipantau?