Crypto
Likuiditas Kunci Bagi Kemajuan Pasar Crypto
Dalam dunia cryptocurrency, likuiditas memiliki peranan penting tetapi terkait bagaimana cara mengukur tingkat likuiditas tersebut masih sangat bervariasi.
Di mana, ketika perekonomian sedang dalam keadaan tidak baik, banyak investor dan perusahaan yang telah melakukan evaluasi untuk menimbang-nimbang dampak yang akan ditimbulkan dalam jangka pendek – jangka panjang saat terjadinya ketidakpastiaan ekonomi seperti saat ini.
Sehingga, faktor likuditas sangat penting untuk saat ini di mana banyak investor atau perusahaan sedang membutuhkan sebuah aset yang mudah untuk diperdagangkan untuk memperoleh tambahan dana dalam bentuk uang tunai.
Oleh karena itu, tak jarang banyak investor yang lebih memilih berinvestasi ke jenis intrumen investasi yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi, salah satu produk investasi tersebut adalah emas.
Baca Juga: 9 Negara ini Menunjukkan Peningkatan Minat yang Besar pada Cryptocurrency
Hal ini juga menjadi tantangan bagi pasar crypto, karena adanya anggapan bahwa pasar crypto hanya dikuasai oleh segelintir investor saja. Sehingga, tingkat likuditas dalam perdagangan aset crypto menjadi dipertanyakan yang membuat pasar crypto tersebut menjadi tidak sehat.
Hal ini disebabkan hanya volume perdagangannya saja yang tinggi, namun kecepatan transaksi perdagangan untuk jual-beli masih dianggap masih kurang. Hal ini dikarenakan belum seimbangnya antara tingkat permintaan dan penawaran yang terjadi di sebuah cryptocurrency exchange.
Jadi, salah satu faktor yang menjadikan sebuah cryptocurrency exchange itu bisa dianggap sehat adalah ketika pasar crypto tersebut sangat likuid. Di mana, ada banyak penjual dan pembeli yang saling bertransaksi. Hal ini membuat pihak investor mendapatkan hasil keuntungan yang lebih maksimal dengan biaya transaksi yang rendah pula.
Baca Juga: Tokocrypto, Pedagang Aset Kripto Pertama yang Teregulasi di Indonesia, Berhasil Raih Pendanaan dari Binance
Namun, bila pasar crypto tersebut tidak likuid, pihak investor akan sulit untuk mencetak keuntungan dari transaksi jual-beli aset crypto mereka. Apalagi, biaya transaksi yang dibebankan kepada investor juga terbilang tinggi dibanding pasar crypto yang likuid.
Belum lagi, ada sejumlah cryptocurrency exchange yang tidak bekerja sama dengan pihak ketiga, yaitu kustodian. Hal ini juga membuat pihak investor yang berasal institusi enggan atau ragu untuk berinvestasi di sana. Karena, mereka harus bertanggung jawab atas dana yang diinvestasikan tersebut.
Sehingga, mereka tahu bahwa uang yang diinvestasikan tersebut memang benar-benar ada. Pasar crypto yang tidak bekerja sama dengan kustodian sulit untuk menciptakan pasar yang likuid, berbeda halnya dengan pasar crypto yang menjalin kerjsama dengan kustodian lebih memiliki tingkat likuiditas yang lebih tinggi.
Walaupun saat ini sudah banyak bermunculan layanan crypto non kustodian, namun tetap saja belum memberikan dampak besar dari sisi peningkatan likuiditas dalam pasar crypto.
Blockchain sebagai teknologi masa depan bagi keuangan di dunia, seperti diketahui mampu mengubah mekanisme perdagangan bursa saham Australia dengan perdagangan yang bisa dilakukan secara real-time bisa menjadi kuncinya.
Namun, hal-hal lain pun perlu juga diperhatikan seperti masalah keamanan bagi pihak investor dan lain sebagainya seperti tidak mengkesampingkan layanan pihak ketiga (kustodian) untuk menjamin aset investor secara aman.
Sehingga, cryptocurrency exchange mampu menciptakan pasar crypto yang sehat bagi penjual dan pembeli crypto. Tak menutup kemungkinan, di masa depan bursa crypto bisa sebesar bursa-bursa perdagangan aset-aset lainnya seperti forex dan saham.
-
Academy2 days ago
Apa itu Magic Eden (ME)? Panduan Pemula untuk Airdrop ME Token
-
Academy7 days ago
Kapan Waktu yang Tepat untuk Trading Kripto?
-
Altcoin News3 days ago
Harga Pepe Coin Meroket! Whale Borong, Apa yang Sedang Terjadi?
-
Academy7 days ago
Riset Mingguan Kripto 02-05 Des: BTC Tembus $100K, Target Berikutnya?