Market

Market Awal Pekan: Laju Kripto Sedikit Tertahan, Tanda Bull Trap?

Published

on

Setelah reli kencang yang buat hati investor senang, pergerakan market aset kripto pada awal pekan ini, Senin (1/8) sedikit tertahan. Apakah ini jadi tanda terjadi bull trap?

Melansir data CoinMarketCap pukul 09.00 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar masuk tipis ke zona merah dalam 24 jam terakhir. Nilai Bitcoin (BTC), turun 1,36% ke US$ 23.430 dalam 24 jam terakhir. Sementara, Ethereum (ETH) anjlok 0,42% ke US$ 1.635 di waktu yang sama.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, menjelaskan pergerakan market kripto hari pertama di bulan Agustus 2022 ini memang sedang terjadi koreksi. Menurutnya, saat ini investor sedang mencoba mencari tahu apakah titik terbawah Bitcoin sudah tercapai, walaupun secara teknis level relative strength index (RSI) hampir menunjukan posisi overbought di mana terjadi suatu pergerakan downtrend.

“Sebenarnya harga Bitcoin dan kripto secara keseluruhan masih dalam kondisi bearsih. Kenaikan ini terlihat meragukan karena penguatan tersebut tak diiringi kenaikan volume perdagangan yang besar, karena likuiditas yang tipis. Oleh karena itu, terjadi koreksi harga,” kata Afid.

Ilustrasi market kripto Bitcoin.

Baca juga: Investor Kripto Tembus 15 Juta, Bappebti Perketat Pengawasan Exchange

Sebelumnya pada pekan lalu, market kripto terjadi reli pada saat The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga acuan dan pasca Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa Ekonomi AS menurun untuk kuartal kedua berturut-turut, yang berarti negara tersebut secara teknikal berada dalam masa resesi.

Investor memang masih gencar melakukan aksi akumulasi dan bahkan sukses mengantar nilai market cap kripto kembali tembus US$ 1 triliun. Hal baiknya, saat ini dan beberapa pekan ke depan, sentimen makroekonomi yang tengah mereda bisa jadi faktor investor untuk meningkatkan aktivitasnya di pasar kripto.

Sentimen Makroekonomi Mereda di Agustus?

Pandangan soal meredanya sentimen makroekonomi pada bulan Agustus banyak diyakini oleh para analis. Menurut Afid, Agustus bisa menjadi bulan yang ‘baik’ bagi kripto dan saham. Reli naik kemungkinan akan terus berlanjut ke depan, namun dengan koreksi harga sementara di beberapa titik.

“Agustus ditetapkan menjadi bulan yang tenang bagi sentimen makroekonomi, dengan The Fed tidak akan mengubah kebijakan suku bungannya pada bulan ini sampai September mendatang. Namun, risiko kenaikan inflasi tetap ada, dengan adanya pengumuman Indeks Harga Konsumen (CPI) AS berikutnya jatuh tempo 10 Agustus nanti,” jelasnya.

Ilustrasi Bitcoin dan Ethereum.

Baca juga: Berlaku 1 Bulan, Pemerintah Indonesia Kantongi Pajak Kripto Rp 48,19 M

Analisis Gerak Bitcoin dan Ethereum

Menilik dari sisi analisis teknikal, BTC sudah berhasil breakout dari level krusialnya di US$ 22.582. Harga BTC berpotensi menguat sampai ke level US$ 24.70 hingga US$ 25.960. Sementara, support terdekat BTC berada di level US$ 22.530.

“Saat ini bisa dibilang jadi kesempatan baik untuk mengambil keuntungan atau trading dengan cepat. Soanya, jika BTC berada di bawah level US$ 21.320, maka kemungkinan akan terjerumus untuk masuk kembali ke fase bearish,” ujar Afid.

Fear & Greed Indeks yang mengukur sentimen terhadap harga Bitcoin juga pagi ini naik mencapai 33/100 bandingkan hari Minggu (31/7) lalu di 39/100, walaupun masih di level Fear.

Crypto Fear and Greed Index Bitcoin pada tanggal 1 Agustus 2022 pukul 09.00 WIB.

Sementara, target kenaikan harga Ethereum (ETH) masih berada pada level US$ 1.740-US$ 1.916 dan level support berada pada harga US$ 1.597 apabila terjadi penurunan. Namun, koreksi bisa saja terjadi mengingat RSI saat ini berada di area overbought.

“Perlu diperhatikan saat ini kondisi ekonomi tidak menampakkan sinyal perbaikan dan masih ada ancaman resesi panjang di depan, sehingga tak ada bukti konkret bahwa kripto akan terus tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka pendek,” pungkas Afid.

Popular

Exit mobile version