Market

Market Kripto Stagnan, Investor Ketar-ketir Hadapi CPI

Published

on

Market kripto pada perdagangan Kamis (11/10) pagi tampak stagnan. Terpantau dari situs CoinMarketCap pada pukul 11.00 WIB, nilai Bitcoin (BTC) melemah 0,06% di harga US$ 19.091 dan Ethereum (ETH) anjlok 0,38% ke level US$ 1.285.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan investor semakin tak selera mengoleksi aset berisiko setelah The Fed, kembali menegaskan akan terus mengerek suku bunga acuan sampai ada bukti bahwa inflasi AS mengarah ke target 2%.

“Risalah rapat The Fed September yang dirilis Rabu (12/10) kemarin, seakan menegaskan lembaga tersebut belum melonggarkan kebijakan moneternya dalam waktu dekat. Alhasil market tak bergairah menyambut risalah rapat tersebut,” katanya.

Tunggu Data CPI Inflasi

Situasi market bisa lebih mencekam, karena risalah rapat The Fed terbit sehari sebelum pengumuman data inflasi AS September. Akibatnya, investor menganggap The Fed tetap akan menaikkan suku bunga acuannya 75 basis poin bulan depan terlepas dari hasil inflasi AS September membaik atau memburuk.

Ilustrasi market aset kripto.

Baca juga: Bank Indonesia: CBDC Dapat Atasi Hambatan Inklusi Keuangan

“Nilai aset kripto yang masih mondar-mandir di rentang harga sempit mengindikasikan investor belum bisa menentukan sikap di market. Ternyata, mereka semua wait and see menanti data inflasi AS September yang akan terbit hari ini,” jelas Afid.

Laporan JP Morgan mengatakan, nilai aset berisiko, termasuk aset kripto, bisa tumbang 5%, jika inflasi AS ternyata tak sesuai ekspektasi. Sementara itu, firma Covario mengatakan harga kripto bisa naik atau turun 3% tergantung hasil inflasi AS September.

Lebih lanjut Afid menjelaskan sikap investor saat ini sepertinya kembali melirik Bitcoin dibanding altcoin, jika diukur dari persentase penguatannya. Bitcoin Dominance kembali ke level 40%.

Ekosistem Kripto

Adapun kabar yang membuat altcoin jatuh adalah platform DeFi di jaringan Solana, Mango, yang alami peretasan dan mengakibatkan aset kripto senilai US$ 100 juta raib. Kemudian, SEC yang saat ini disebut melakukan penyelidikan terhadap Yuga Labs, perusahaan di balik NFT hits Bored Ape Yacht Club.

Ilustrasi Apecoin (APE). Sumber: Shutterstock.

Baca juga: Bappebti Sebut Transaksi Kripto RI Turun, Apa Penyebabnya?

Dari segi analisis teknik, Bitcoin sedang berjuang untuk menolak penurunan di level support terdekatnya yang berada pada level US$ 18.973. Jika berhasil breakdown, maka penurunan selanjutnya ditargetkan ke level US$ 18.860.

“Sementara, altcoin yang menjadi primadona saat ini adalah Huobi Token (HT) yang reli lebih dari 20% dalam 24 jam terakhir,” ujar Afid.

Kenaikan harga didorong oleh kabar exchange, Houbi yang diisukan mengakuisisi Justin Sun sebagai penasihat untuk fokus membawa nilai lebih ke Huobi Token. Alhasil investor merespons untuk mulai mengakumulasi dana mereka ke token utilitas tersebut karena nilainya meningkat untuk hari ketiga berturut-turut.

Popular

Exit mobile version