Academy
Penjelasan Tentang Apa Itu Bollinger Band?
Apa itu Bollinger Band (BB)? Sebuah alat bantu trading yang dirancang pada awal 1990-an oleh John Bollinger, seorang analis finansial dan pedagang. Bollinger Band telah menjadi alat yang sangat digunakan untuk analisis teknikal (Technical Analysis – TA), yang pada dasarnya adalah sebuah alat pengukur fluktuasi yang mengindikasikan apakah pasar sedang bergejolak atau tenang, serta kondisi over-beli atau over-jual.
Konsep di balik indikator Bollinger Band adalah untuk menampilkan sebaran harga di sekitar nilai rata-rata. Lebih spesifik lagi, indikator ini terdiri dari sebuah band atas (upper band), band bawah (lower band), dan garis tengah pergerakan rata-rata (middle band / middle moving average line). Kedua band tersebut bereaksi terhadap pergerakan harga, melebar saat fluktuasi tinggi (meninggalkan garis tengah) dan menyempit saat fluktuasi rendah (menuju garis tengah).
Formula standar Bollinger Band menggunakan garis tengah sebagai pergerakan sederhana rata-rata selama 20 hari (simple moving average / SMA), di mana band atas dan bawah dihitung berdasarkan fluktuasi pasar relatif terhadap SMA (disebut sebagai deviasi standar). Konfigurasi standar untuk indikator Bollinger Band adalah sebagai berikut:
- Garis Tengah: Pergerakan sederhana rata-rata 20 hari (simple moving average / SMA)
- Band Atas: 20 hari SMA + (20 hari deviasi standar x2)
- Band Bawah: 20 hari SMA – (20 hari deviasi standar x2)
Konfigurasi standar BB menggunakan periode 20 hari dan menetapkan band atas dan bawah pada deviasi standar (x2) dari garis tengah. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa sekitar 85% data harga bergerak di antara kedua band tersebut, meskipun pengaturan dapat disesuaikan sesuai kebutuhan dan strategi perdagangan.
Bagaimana Menggunakan Bollinger Band dalam Trading?
Meskipun Bollinger Band banyak digunakan dalam pasar keuangan tradisional, mereka juga dapat diterapkan dalam pengaturan perdagangan mata uang digital. Namun, penting untuk diingat bahwa ada berbagai cara untuk menggunakan dan menginterpretasikan indikator BB, namun sebaiknya tidak digunakan sebagai alat tunggal dan tidak boleh diandalkan sebagai indikator pembelian/jual. Bollinger Band dapat digunakan bersama dengan indikator analisis teknikal lainnya.
Dengan pemahaman ini, kita dapat membayangkan bagaimana seseorang dapat menginterpretasikan data yang diberikan berdasarkan Bollinger Band.
Jika harga bergerak di atas moving average dan melewati batas atas Bollinger Band, ini mungkin menunjukkan bahwa pasar telah menjadi terlalu optimis (kondisi over-beli). Di sisi lain, jika harga mencapai atau melewati batas atas band beberapa kali, ini mungkin menandakan tingkat resistensi yang signifikan.
Sebaliknya, jika harga sebuah aset turun secara signifikan dan mencapai atau melampaui batas bawah band beberapa kali, kemungkinan besar pasar dalam kondisi over-jual atau menemukan level support yang kuat.
Oleh karena itu, pedagang dapat menggunakan Bollinger Band (bersama dengan indikator TA lainnya) untuk menetapkan target pembelian atau penjualan mereka, atau untuk mendapatkan gambaran tentang kapan pasar mungkin over-beli atau over-jual.
Selain itu, ekspansi dan kontraksi Bollinger Band dapat berguna ketika mencoba memprediksi tingkat fluktuasi pasar. Band ini akan melebar saat aset mengalami fluktuasi tinggi (ekspansi) atau menyempit saat harga stabil (kontraksi).
Oleh karena itu, Bollinger Band lebih cocok digunakan untuk perdagangan jangka pendek sebagai alat untuk menganalisis fluktuasi pasar dan mencoba memprediksi pergerakan berikutnya. Beberapa pedagang menganggap bahwa ketika band melebar, pasar mungkin sedang mengalami periode konsolidasi atau pergantian tren. Di sisi lain, ketika band menyempit, pedagang cenderung percaya bahwa pasar bersiap untuk pergerakan yang signifikan.
Ketika harga berkisar, Bollinger Band cenderung menyempit menuju garis tengah moving average. Biasanya (meskipun tidak selalu), fluktuasi rendah dan deviasi sempit terjadi sebelum pergerakan besar, yang biasanya terjadi saat fluktuasi kembali tinggi.
Bollinger Bands vs Keltner Channels
Tidak seperti Bollinger Band yang menggunakan SMA dan deviasi standar, versi modern dari indikator Keltner Channels (KC) menggunakan Average True Range (ATR) untuk menetapkan lebar channel di sekitar 20-hari exponential moving average (EMA). Oleh karena itu, formula Keltner Channel akan terlihat seperti ini:
- Garis Tengah: 20 hari exponential moving average (EMA)
- Garis Channel Atas: 20 hari EMA + (10-day ATR x2)
- Band Bawah: 20 hari EMA – (10-day ATR x2)
Secara umum, Keltner Channel cenderung lebih sempit daripada Bollinger Band. Oleh karena itu, ini lebih sesuai untuk mengidentifikasi pembalikan tren dan kondisi pasar over-beli/over-jual dengan lebih jelas. Selain itu, Keltner Channel biasanya memberikan sinyal over-beli/over-jual lebih awal daripada Bollinger Band.
Di sisi lain, Bollinger Band lebih baik dalam merepresentasikan fluktuasi pasar karena lebih fleksibel dalam ekspansi dan kontraksinya. Lebih lanjut, dengan menggunakan deviasi standar, Bollinger Band lebih mampu menghindari sinyal palsu karena lebih lebar dan sulit ditembus.
Antara Bollinger Band dan Keltner Channel, Bollinger Band lebih populer. Namun, kedua indikator tersebut baik – terutama untuk pengaturan perdagangan jangka pendek – dan dapat digunakan bersama untuk memberikan sinyal yang lebih akurat.
Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam mengenai aset kripto atau cryptocurrency, bisa baca artikel “Belajar Crypto untuk Pemula Mulai Dari Sini.”