Connect with us

Academy

Pentingnya Risk Assessment dalam Transaksi Keuangan Digital

Published

on

Ilustrasi transaksi keuangan digital. Sumber: Shutterstock.

Dalam era keuangan modern, pemahaman tentang pentingnya transaksi monitoring dan penilaian risiko atau risk assessment sangatlah krusial bagi masyarakat. Khususnya saat melibatkan pengiriman jumlah besar aset atau uang, pemahaman yang baik tentang proses ini sangatlah penting.

Artikel ini akan membahas mengapa transaksi monitoring dan penilaian risiko merupakan langkah-langkah yang penting, dengan contoh-contoh dari berbagai sektor seperti transfer antar bank dan transaksi digital lainnya.

Keamanan Transaksi

Transaksi monitoring dan penilaian risiko merupakan langkah yang penting untuk menjaga keamanan finansial individu dan perusahaan. Pada tingkat nasional, lembaga seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bertanggung jawab untuk memantau transaksi keuangan guna mencegah pencucian uang, pendanaan teroris, dan aktivitas ilegal lainnya. Ini adalah tindakan proaktif yang membantu menjaga keamanan negara dan masyarakat.

Identifikasi Potensi Risiko

Dalam konteks identifikasi potensi risiko, pemantauan transaksi dan penilaian risiko membantu pihak berwenang mengidentifikasi risiko yang terkait dengan transaksi keuangan. Misalnya, ketika seseorang ingin mengirim sejumlah besar aset ke mitra bisnisnya, mereka harus melakukan analisis transaksi tersebut. Ini mencakup pemeriksaan apakah penerima transaksi adalah individu atau entitas yang sah, apakah tujuan transaksi tersebut wajar, dan apakah ada potensi risiko hukum atau kepatuhan yang perlu ditangani.

Ilustrasi transaksi keuangan digital. Sumber: Shutterstock.
Ilustrasi transaksi keuangan digital. Sumber: Shutterstock.

Baca juga: Pengenalan Travel Rule: Regulasi Transaksi Aset Kripto dalam Upaya Mengatasi Pencucian Uang

Persyaratan dan Dokumentasi

Sebagian besar transaksi besar mengharuskan pemenuhan berbagai persyaratan dan pengumpulan dokumen yang relevan. Misalnya, dalam transfer antar bank, pihak pengirim biasanya harus menyediakan informasi seperti nomor rekening, nama bank penerima, dan alasan transfer. Selain itu, dokumen pendukung seperti faktur atau kontrak bisnis juga mungkin diperlukan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa transaksi berjalan lancar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dalam konteks perdagangan aset kripto di Indonesia, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengharuskan Calon Pedagang Aset Kripto (CPFAK) untuk mengumpulkan, mengirim, dan memeriksa informasi pribadi pelanggan yang melakukan transaksi aset kripto di atas batas ambang US$ 1.000 atau setara dengan Rp 15 juta (kurs dolar AS US$ 1 = Rp 15.000).

Dalam transaksi aset kripto senilai US$ 1.000 atau lebih, pengirim diharuskan untuk menyediakan data berikut:

  • Nama pengirim
  • Alamat dompet pengirim
  • Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi warga negara Indonesia atau Paspor, Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP), atau Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) yang diterbitkan oleh negara asal bagi warga negara asing
  • Alamat pengirim

Meminimalkan Potensi Penipuan

Pemantauan transaksi dan penilaian risiko juga membantu meminimalkan potensi penipuan. Dengan mengikuti prosedur yang ketat dan memeriksa semua dokumen dan informasi yang terkait dengan transaksi, risiko penipuan dapat dikurangi secara signifikan. Ini melindungi baik pihak yang mengirim maupun yang menerima aset atau uang.

Perlindungan Terjamin

Dalam konteks investasi aset, pemantauan transaksi dan penilaian risiko sangat penting. Sebelum melakukan investasi besar, individu atau perusahaan harus melakukan analisis menyeluruh terhadap aset yang akan dibeli. Ini mencakup pemahaman risiko terkait dengan aset tersebut, potensi pengembalian investasi, dan kepatuhan terhadap regulasi investasi. Transaksi semacam ini memerlukan persyaratan dan dokumentasi yang cermat guna melindungi kepentingan finansial.

Sebagai pelanggan atau pengguna yang bijak, penting untuk memahami proses ini dan mengikuti dengan cermat, terutama ketika melibatkan jumlah aset atau nominal dana yang besar. Dengan demikian, kita dapat memastikan transaksi kita tetap aman dan terlindungi dari ancaman potensial.

Advertisement

Popular